Para whale Bitcoin diam-diam ternyata sudah mengakumulasi US$3 miliar saat perhatian industri tertuju pada peluncuran beberapa exchange-traded fund (ETF) Bitcoin. Menurut analisis on-chain, para whale, yakni alamat-alamat dengan saldo 1.000 BTC atau lebih, telah menambah total kepemilikan mereka menjadi sekitar 76.000 BTC bulan ini.
Para whale menggenjot jumlah kepemilikan mereka dengan membeli BTC pada valuasi yang lebih rendah di crypto exchange Bitfinex. Alhasil, kalangan pemburu diskon ini telah memicu BTC diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan dengan harga Bitcoin di Binance dan Coinbase minggu lalu.
Skenario Masa Depan yang Mungkin Dilihat oleh Whale BTC
Aksi akumulasi ini telah membuat arus masuk dana ke dalam exchange-traded fund Bitcoin menyusut, yang berjumlah sekitar US$744 juta per hari Jumat (26/1) lalu. Terlebih, CoinShares melaporkan bahwa Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) telah mencatat arus keluar terbesar di bulan Januari, yakni mencapai US$5 miliar.
Lonjakan aktivitas dari para whale ini terjadi dalam rangka memanfaatkan fluktuasi harga Bitcoin menyusul persetujuan beberapa ETF oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Menyusul persetujuan ini, volatilitas Bitcoin melangit akibat investor yang menarik dana atau memindahkan dana antar ETF. Menurut spekulasi yang beredar, banyak investor yang mencairkan dana dari GBTC akibat tingginya biaya manajemen yang berlaku, yaitu sebesar 1,5%.
Para whale mungkin telah memutuskan untuk mengakumulasi BTC menjelang agenda besar selanjutnya dalam kalender Bitcoin: halving tahun 2024. Setiap kurang lebih empat tahun sekali, whitepaper Bitcoin mengamanatkan penyesuaian subsidi yang dibayarkan per blok yang ditambang. Adapun Bitcoin halving tahun ini akan memangkas jumlah BTC yang dirilis per bloknya menjadi 3,25. Alhasil, ini juga turut memangkas margin profit para Bitcoin miner ke depannya.
Mengapa Whale Bisa Picu Risiko bagi ETF Bitcoin?
SEC sempat menunda persetujuan ETF Bitcoin spot di tengah kekhawatiran manipulasi pasar. Para whale dapat mengakibatkan perubahan harga BTC yang tajam, baik saat membeli maupun menjual Bitcoin dalam jumlah besar. Untuk mengatasi hal ini, beberapa penerbit ETF pun telah menggandeng perusahaan-perusahaan yang bisa mengawasi pasar guna mendeteksi gejala-gejala manipulasi harga.
Fluktuasi harga yang tajam dapat menimbulkan masalah bagi kalangan penerbit ETF, yang mengandalkan market maker untuk menjaga harga saham ETF tetap mendekati nilai BTC yang diwakili oleh setiap sahamnya. Market maker sendiri berperan dalam membeli dan menjual saham guna mengatasi selisih harga ini.
Bersama dengan pihak lainnya yang disebut sebagai partisipan resmi, mereka berupaya memastikan investor memperoleh saham yang mereka inginkan dengan harga yang sesuai. Jika tidak, maka ETF akan diperdagangkan dengan harga premium (lebih tinggi) atau diskon (lebih rendah) dari nilai aset Bitcoin, yang akan mengurangi keuntungan jangka panjang bagi investor.
Menanggapi hal ini, Bobby Blue dari Morningstar menyatakan bahwa diskon tersebut akan mengurangi keuntungan bagi investor ketika saham Grayscale diperdagangkan dengan harga diskon. Apalagi, belum lama ini, Grayscale telah mengonversi Bitcoin Trust menjadi sebuah ETF.
“Investor yang membeli [GBTC] pada puncak premium tanggal 22 Desember 2020 akan mengantongi keuntungan 64% hingga Oktober 2021–angka yang cukup baik. Namun, jika investor tersebut berinvestasi langsung di Bitcoin, keuntungan mereka selama periode yang sama akan 160%, atau 2,5 kali lebih besar. [Perbedaan] Ini memiliki dampak signifikan pada keuntungan jangka panjang masing-masing aset.”
Bagaimana pendapat Anda tentang akumulasi gila-gilaan oleh para whale serta dampaknya terhadap harga Bitcoin ETF? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.