Trusted

Investor Kondang Ini Pasang Taruhan Short US$1,6 Miliar terhadap Crash Pasar Saham, Begini Ramalan Efeknya pada Harga Bitcoin (BTC)

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut pengajuan SEC terbaru, hedge fund yang Michael Burry pimpin memasang taruhan posisi short sebesar lebih dari US$1,6 miliar terhadap pasar saham AS.
  • Laporan terbaru menunjukkan bahwa Bitcoin menunjukkan korelasi statistik yang nyaris nol dengan indeks Nasdaq 100 dan S&P 500. Namun, data on-chain mengungkapkan kemungkinan reaksi harga.
  • Para bull Bitcoin akan tetap optimis mengenai adanya rebound dini jika BTC sukses mempertahankan wilayah support US$27.500.
  • promo

Menurut dokumen terbaru yang diajukan ke SEC, hedge fund yang dipimpin oleh Michael Burry, yang terkenal karena telah secara akurat memprediksi “Big Short” epik dari pasar perumahan AS pada tahun 2008 silam, telah memasang taruhan posisi short sebesar lebih dari US$1,6 miliar terhadap pasar saham AS. Sementara itu, data on-chain menganalisis bagaimana harga Bitcoin akan bereaksi terhadap guncangan besar di pasar saham.

Data CPI terbaru dari Biro Statistik AS pada tanggal 10 Agustus menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan inflasi telah mereda. Kendati begitu, para investor tetap yakin bahwa the The Fed masih jauh dari pemangkasan suku bunga yang signifikan.

Sebagai dampaknya, sejumlah pemain besar kini mulai memasang taruhan besar-besaran terhadap pasar saham.

Hedge fund Scion Asset Management, yang dikelola oleh Micheal Burry, telah membeli Put Option masing-masing sebesar US$866 juta dan US$739 juta terhadap S&P 500 dan Nasdaq 100. Dalam istilah sederhana, Put Option merepresentasikan hak untuk menjual aset pada harga tertentu di masa depan.

Sementara itu, salah seorang Senator AS, Tom Carper, telah menimbulkan kontroversi di awal bulan ini. BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa investasinya yang berjumlah sebesar US$30.000 pada ProShares Short QQQ (PSQ)—sebuah inverse exchange-traded fund (ETF), bertaruh terhadap indeks Nasdaq-100.

Dengan adanya tokoh-tokoh berpengaruh dari Wall Street serta investor dengan paparan politik yang tinggi mulai memasang taruhan terhadap pasar saham, ketertarikan akan dampak potensial terhadap harga kripto dalam beberapa minggu mendatang menjadi semakin tinggi.

Ingin tahu tempat terbaik untuk jual beli ataupun investasi Bitcoin? Temukan jawabannya di 9 Crypto Exchange Terbaik bagi Investor dan Trader Pemula untuk Jual Beli Bitcoin.

Tren Bearish Picu Korelasi antara Pasar Saham AS dan Pasar Kripto

Menurut laporan terbaru dari platform analis data BlockScholes, Bitcoin (BTC) terlihat tidak memiliki hubungan statistik dengan indeks saham Nasdaq 100 dan S&P 500. Ini berarti, pasar saham tidak lagi memiliki efek sebab-akibat terhadap pasar kripto, seperti yang pernah terlihat beberapa tahun yang lalu.

Namun, tren data bearish terkini telah memicu munculnya korelasi yang semakin erat antara perilaku investor di kedua pasar tersebut. Sementara indeks saham S&P 500 saat ini mengalami penurunan sebesar 4% di bulan Agustus, Bitcoin juga telah merosot 5% sejak tanggal 2 Agustus.

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa Koefisien Korelasi BTC/S&P 500 telah bergerak naik selama bulan Agustus. Dalam rentang waktu antara tanggal 1 Agustus dan 17 Agustus, koefisien ini telah meningkat pesat dari -0,65 menjadi 0,47.

BTC Correlation to Stock Markets | S&P 500 vs. Bitcoin (BTC) Correlation Coefficient
Koefisien Korelasi S&P 500 vs Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Sebagai informasi, Koefisien Korelasi adalah ukuran statistik yang menaksir arah dan derajat sejauh mana dua variabel yang berbeda saling terhubung. Grafik di atas menunjukkan bahwa, meskipun dalam derajat yang bervariasi, baik harga Bitcoin maupun harga pasar saham sebagian besar telah bergerak dalam arah yang sama pada bulan Agustus.

Setelah menggali lebih dalam lagi, pada angka 0,47, perubahan 10% pada harga pasar saham AS kemungkinan besar akan diikuti oleh perubahan 4,7% pada harga BTC ke arah yang sama.

Oleh karena itu, jika tren korelasi positif ini tetap berlaku dalam beberapa minggu mendatang, dan apabila investor Wall Street memicu penurunan di pasar saham seiring antisipasi kenaikan kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed, harga BTC kemungkinan besar akan bergerak menuju ke arah yang sama.

Permintaan BTC Mulai Turun di Kalangan Investor AS

Sementara para pemain besar Wall Street secara terang-terangan mengambil posisi short terhadap pasar saham, data on-chain yang penting kini menunjukkan bahwa permintaan BTC di kalangan investor institusional AS mulai menurun.

Premium Index Coinbase yang Cryptoquant susun menunjukkan perbedaan persentase antara harga Bitcoin di Coinbase Pro dan Binance.

Sementara Binance mendominasi pasar massal global, Coinbase secara luas dianggap sebagai crypto exchange pilihan untuk investor institusional yang berbasis di AS dan investor dengan kekayaan sangat tinggi.

Oleh karena itu, nilai negatif dari Premium Index menandakan penurunan minat beli dari investor AS di Coinbase.

BTC Correlation to Stock Markets | Coinbase Premium Index
Premium Index Coinbase | Sumber: CryptoQuant

Grafik yang tersaji di atas menyoroti bahwa Premium Index Coinbase telah menunjukkan tren negatif sejak Agustus. Ini mengisyaratkan bahwa ketika investor AS mulai bertaruh melawan pasar saham, mereka juga memangkas permintaan mereka terhadap BTC di bulan yang sama.

Kalangan pengguna terkemuka dari Coinbase Pro di AS tidak hanya melibatkan individu yang kaya, tapi juga perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara publik, dan bahkan entitas pemerintah AS sendiri. Akibatnya, pola perdagangan mereka seringkali memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga BTC.

Apabila kita mengamati grafik di atas dengan lebih dekat, terlihat bahwa harga BTC seringkali mengalami tren naik saat Premium Index Coinbase memasuki zona positif (hijau).

Kesimpulannya, data ini semakin memperkuat premis bahwa harga saham AS dan BTC kemungkinan akan bergerak searah dalam beberapa minggu mendatang.

Crash Pasar Saham Bisa Dorong Penurunan Harga BTC ke US$25.000

Dengan mempertimbangkan tren data on-chain yang telah dianalisis di atas, penurunan yang signifikan di pasar saham AS berpeluang menyeret harga BTC masuk ke dalam tren penurunan menuju US$25.000.

Namun, sebanyak 1,17 juta alamat yang telah membeli 566.350 BTC seharga rata-rata US$27.057 akan memberikan support awal. Namun, jika momentum bearish tersebut tumbuh, aksi panic selling bisa menyebabkan harga BTC turun ke US$25.000.

Bitcoin (BTC) Price Prediction | IOMAP data, August, 2023
Data IOMAP Bitcoin (BTC), Agustus, 2023 | Sumber: IntoTheBlock

Sebaliknya, para bull Bitcoin berpotensi tetap memegang kendali pasar jika harga BTC berhasil merebut kembali US$31.000. Namun, seperti yang terlukis di atas, 2,63 juta alamat telah membeli 1,63 juta BTC dengan harga rata-rata US$29.500. Mereka bisa tanpa sengaja memicu tren bearish reversal jika mereka memutuskan untuk membukukan profit.

Meskipun demikian, BTC berpotensi menyentuh target US$31.000 jika level resistance tersebut berhasil ditembus.

Bagaimana pendapat Anda tentang korelasi pasar saham AS dan pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori