Trusted

Sebuah Survei Ungkap bahwa Investor Institusional Tetap Optimis terhadap Kripto, meski Pasar Lagi Loyo

3 mins
Oleh Shraddha Sharma
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebuah survei baru-baru ini menguak bahwa 62% investor kripto telah menambah alokasi investasi mereka pada tahun lalu.
  • Hanya 12% investor kripto yang mengurangi kepemilikan mereka selama periode bear market.
  • Menurut laporan tersebut, 58% investor tengah bersiap untuk menambahkan alokasi investasi mereka selama tiga tahun ke depan.
  • promo

Menurut studi investor institusional yang disponsori oleh Coinbase, terlepas dari sentimen pasar yang bearish, sebanyak 62% investor kripto telah meningkatkan alokasi investasi mereka pada tahun lalu. 

Menurut survei tersebut, hanya ada 12% investor kripto yang memilih untuk mengurangi kepemilikan aset kripto mereka. Riset tersebut juga mencakup dampak dari keruntuhan Three Arrows Capital yang mengguncang seluruh sektor kripto pada awal tahun ini. Kemudian sekarang, muncul lagi insiden baru, yaitu kebangkrutan FTX yang telah meresahkan perusahaan-perusahaan lainnya di sektor ini.

Investor Institusional Melihat Peluang Emas selama Pasar Kripto Terpuruk

Jajak pendapat ini mencakup 140 investor institusional yang tinggal di AS yang mengelola aset senilai sekitar US$2,6 triliun. Di antara investor-investor itu, yang paling mencolok adalah investor institusional yang menambah jumlah kepemilikan mereka selama berlangsungnya crypto winter. Saat ini, kabarnya banyak yang sedang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan investasi jangka panjang.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kinerja diferensial adalah alasan utama investor ingin berinvestasi di industri kripto. Selain itu, banyak juga yang mengungkapkan keinginan mereka untuk mengalokasikan dana mereka ke teknologi mutakhir. Mungkin, inilah yang mengakibatkan adanya peningkatan dalam investasi kripto.

Menurut laporan tersebut, sejumlah 58% investor sedang bersiap untuk meningkatkan alokasi mereka selama tiga tahun ke depan. Sebagian besar investor (59%) saat ini menggunakan atau berniat mengoperasikan strategi buy-and-hold.

Pada saat publikasi, angka kapitalisasi pasar kripto global berjumlah tepat di bawah level US$860 miliar. Meski terdengar fantastis, faktanya jumlah ini mencerminkan penurunan yang masif dari titik puncaknya di tahun 2021 yang berhasil mencatatkan lebih dari US$2 triliun. Harga Bitcoin (BTC) juga berada di bawah level US$16.500 dan menanggalkan sebagian besar kapitalisasi pasarnya. Namun, laporan tersebut juga menyoroti volatilitas yang tinggi sebagai peluang yang diinginkan bagi investor institusional ini untuk menghasilkan profit tambahan atau alfa.

Prediksi Kripto dalam Jangka Panjang Tetap Positif

Cathie Wood dari Ark Invest masih memprediksi bahwa Bitcoin akan mencapai US$1 juta pada tahun 2030. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, CEO tersebut mengatakan, “Bitcoin mendapat nasib baik, satu hal yang akan tertunda mungkin mundurnya [investor] institusi, begitu mereka benar-benar mengerjakan tugasnya dan melihat apa yang terjadi di sini, saya pikir mereka akan lebih nyaman beralih ke Bitcoin dan Ether sebagai langkah awal.”

Di sisi lain, menurut laporan mingguan terbaru dari CoinShares, pasar kripto saat ini mengalami “sentimen yang sangat negatif.” Meskipun demikian, mereka melapokan bahwa terdapat arus masuk sebesar US$44 juta selama seminggu terakhir dan sebagian besar investasinya berasal dari produk investasi jangka pendek.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang masih terus menunjukkan pandangan yang positif terhadap aset digital. Dengan 72% responden setuju bahwa mereka akan tetap berada di sektor ini. Khususnya, 86% dari orang-orang ini telah berinvestasi dalam aset kripto. Sedangkan 64% berencana untuk melakukannya. Namun, investor institusional mengakui bahwa kepatuhan terhadap regulasi menjadi faktor penunjang yang penting untuk pertumbuhan sektor tersebut di masa depan.

Regulasi Jadi Penggerak Utama dalam Pertumbuhan Kripto

Menurut Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF), sebuah wadah pemikir independen untuk kebijakan ekonomi dan investasi, regulasi juga diprediksi akan memainkan peran penting dalam masa depan industri kripto.

Starling Bank, yang berlokasi di Inggris, baru-baru ini memperketat regulasinya tentang transfer aset  kripto sekaligus menghentikan semua pembayaran masuk dan keluar dari bursa kripto. Oleh karena itu, aturan baru dapat membuat atau menghancurkan kelas aset digital setelah kripto runtuh.

Penasihat Kebijakan dan Mantan Ketua Federal Deposit Insurance Corporation, Sheila Bair, mengatakan kepada Financial Times bahwa regulator perlu menyusun kebijakan untuk sektor ini. Lebih lanjut, Bair menyampaikan nasihatnya, “Aturlah kerangka kerja, umumkan, dan implementasikan melalui perubahan aturan dan pengumuman kebijakan. Tapi, bergegaslah, karena semakin banyak orang yang dirugikan.”

Bagaimana pendapat Anda tentang survei yang melibatkan investor institusional ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori