Trusted

Jaksa Agung New York Gugat Eks CEO Celsius Network atas Tuduhan Penipuan Investor

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Letitia James, Jaksa Agung New York, Amerika Serikat (AS), mengajukan gugatan perdata pada hari Kamis (5/1) terhadap Alex Mashinsky.
  • Dalam gugatannya, James menuduh bahwa Mashinsky menipu investor dengan nilai miliaran dolar AS (USD) dalam kripto.
  • Mantan CEO Celsius ini dinilai secara keliru mengklaim bahwa Celsius lebih aman daripada bank dan hanya meminjamkan aset kepada entitas yang kredibel.
  • promo

Letitia James, Jaksa Agung New York, Amerika Serikat (AS), mengajukan gugatan perdata pada hari Kamis (5/1) terhadap Alex Mashinsky. Dalam gugatannya, James menuduh bahwa co-founder dan mantan CEO Celsius Network itu melakukan penipuan pada investor dengan nilai miliaran dolar AS (USD) dalam kripto.

Gugatan itu menuduh Alex Mashinsky membuat pernyataan palsu kepada investor crypto lending platform tersebut tentang kesehatan kondisi keuangan Celsius, yang menyembunyikan situasinya yang mengerikan ketika Celsius kehilangan ratusan juta dolar AS dalam investasi berisiko.

Mantan CEO Celsius ini dinilai secara keliru mengklaim bahwa Celsius lebih aman daripada bank dan hanya meminjamkan aset kepada entitas yang kredibel.

“Alex Mashinsky berjanji untuk memimpin investor menuju kebebasan finansial, tetapi justru membawa mereka ke jalan kehancuran finansial. Undang-undang (UU) menyatakan dengan jelas bahwa membuat janji palsu dan tidak berdasar serta menyesatkan investor adalah ilegal,” ungkap Letitia James.

Ingin Larang Alex Mashinsky Lakukan Aktivitas Bisnis

Regulator di 5 Negara Bagian AS Selidiki Tindakan Celsius yang Rugikan Investor | Alex Mashinsky | CEO Celsius

Gugatan menuduh Alex Mashinsky melanggar Martin Act, UU negara bagian yang digunakan untuk memerangi penipuan sekuritas (efek) dan komoditas, serta UU bisnis umum negara bagian yang memungkinkan jaksa agung untuk menyelidiki penipuan.

Selain restitusi dan ganti rugi, Jaksa Agung New York berusaha melarang Alex Mashinsky untuk terlibat dalam bisnis yang berkaitan dengan penerbitan atau penjualan sekuritas (efek) dan komoditas di New York.

Kemudian, Mashinsky diharapkan juga dapat dilarang untuk memiliki peran sebagai pejabat perusahaan yang beroperasi di negara bagian AS tersebut.

Jalan Celsius Network Menuju Kehancuran

Sebagai pengingat kembali, Alex Mashinsky meluncurkan Celsius pada tahun 2017. Dia menyebutnya sebagai alternatif yang aman dan subversif bagi bank tradisional.

Selama 5 tahun, perusahaannya tumbuh menjadi salah satu crypto lending platform terbesar di dunia kripto, yang mengelola aset lebih dari US$20 miliar pada momen puncaknya.

Sayangnya, Celsius mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Juli 2022 setelah crypto winter menyergap dan perusahaan tersebut membekukan penarikan dana dan aset pelanggan. Adapun dia mengundurkan diri dari posisi CEO Celsius pada September 2022.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pengajuan kebangkrutan, Alex Mashinsky mengatakan bahwa langkah tersebut adalah keputusan yang tepat untuk para pemangku kepentingan dan perusahaan Celsius.

Celsius mengungkapkan dalam pengajuan kebangkrutan pada Oktober 2022 bahwa pihaknya telah menerima surat panggilan pengadilan dari dewan juri federal AS pada Juni 2022. Pelanggan dikabarkan telah mengajukan gugatan class action terhadap Celsius dan Alex Mashinsky. Mereka menuduh crypto lending platform yang sudah bangkrut itu beroperasi seperti skema Ponzi.

Celsius Menangkan Hak Kepemilikan Kripto Senilai US$4,2 Miliar

Pada hari Rabu (4/1) kemarin, hakim kebangkrutan AS memutuskan bahwa kripto yang disimpan di interest-bearing account (rekening berbunga) Celsius adalah milik perusahaan.

Hakim menyatakan dana US$4,2 miliar dalam simpanan kripto adalah milik Celsius. Putusan ini memengaruhi sekitar 600.000 pemegang akun Earn berbunga tinggi di Celsius.

Perkembangan kasus terbaru ini berarti bahwa sebagian besar pelanggan Celsius akan menjadi urutan terakhir dalam ‘antrean pembayaran’ pada kasus kebangkrutan Celsius. Pelanggan yang memiliki akun Earn Celsius prioritasnya akan lebih rendah daripada pelanggan yang memiliki rekening tanpa bunga dan kreditur terjamin lainnya.

Pelanggan akun Earn akan diperlakukan sebagai kreditur tanpa jaminan dalam kebangkrutan Celsius. Sebelum membayar para pelanggan Earn, Celsius bakal memprioritaskan untuk melunasi utang dengan prioritas tertinggi terlebih dulu.

Namun, 12 negara bagian AS menolak tawaran Celsius untuk mengklaim aset digital yang dimaksud. Mereka berargumen bahwa tidak jelas apakah pelanggan memahami ketentuan layanan. Selain itu, Celsius sedang diselidiki di beberapa negara bagian AS karena melanggar peraturan yang ada, yang dinilai dapat mencegah perusahaan untuk mengandalkan ketentuan penggunaan aset digital itu.

Menurut catatan Reuters, pelanggan mungkin dapat mengajukan klaim penipuan atau pelanggaran kontrak terhadap Celsius. Sementara di sisi lain, negara bagian AS mungkin dapat membuat kasus bahwa kontrak pemegang akun Celsius tidak dapat ditegakkan karena mereka melanggar UU sekuritas (efek) di AS.

Bagaimana pendapat Anda tentang gugatan terhadap sang mantan CEO Celsius Network atas tuduhan penipuan investor ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori