Lihat lebih banyak

Jaringan Solana Alami Pemadaman Kedelapan Kalinya, Harga SOL Terpantau Turun 4%

3 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada tanggal 1 Oktober dini hari waktu setempat, jaringan Solana kembali mengalami pemadaman yang kedelapan kalinya.
  • Akibat peristiwa ini, harga SOL terlihat mengalami penurunan sebanyak 4% dalam rentang waktu 24 jam terakhir.
  • Komunitas kripto di Twitter pun mulai mempertanyakan kualitas dan prinsip desentralisasi dalam jaringan Solana.
  • promo

Jaringan Solana akhirnya kembali online setelah sempat mengalami pemadaman yang menyebabkannya offline selama kurang lebih 6 jam pada 1 Oktober dini hari waktu setempat.

Solana Status mengungkapkan bahwa jaringan tidak memproses transaksi. Selain itu, Solana Status menyampaikan pula bahwa “developer di seluruh ekosistem tengah melakukan diagnosa masalah dan menyalakan ulang jaringan.”

Kejadian ini adalah pemadaman yang kedelapan kalinya sejak pertama kali jaringan Solana diluncurkan.

Apa Penyebab Pemadaman di Jaringan Solana Kali Ini?

Seorang validator Solana mengatakan bahwa downtime terbaru ini disebabkan oleh miskonfigurasi node dan berujung pada partisi jaringan yang tidak bisa dipulihkan.

Validator itu menjelaskan dalam sebuah utas Twitter bahwa ada validator lain yang menyebarkan blok yang tidak sah.

Lalu, menurut utas tersebut, validator yang melanggar itu menjalankan instance duplikat dan keduanya memproduksi blok. Produksi blok itu akhirnya mengakibatkan fork yang membuat “jalur kode tidak jelas di mana validator tidak dapat kembali ke fork terberat (utama)”. Singkat kata, para validator Solana terjebak dalam fork yang salah.

Pada akhirnya, permasalahan ini berhasil teratasi setelah 80% validator Solana menyalakan kembali jaringan.

Komunitas Kripto Lontarkan Kritik Pedas atas Pemadaman Solana yang Kesekian Kalinya

Peristiwa pemadaman ini menuai reaksi negatif dari anggota komunitas kripto di Twitter. Pasalnya, ini bukanlah kali pertama Solana mengalami pemadaman di tahun 2022. Salah seorang anggota komunitas kripto membandingkan kelemahan Solana ini dengan jaringan lain. Dengan nada satir, ia mengatakan bahwa nampaknya downtime Solana ini sudah menjadi acara bulanan.

Di samping itu, seorang pengguna lain juga mempertanyakan esensi dari koefisien Nakamoto Solana yang tinggi, jika satu node saja ternyata bisa menyebabkan jaringan tersebut offline.

Justin Bons, seorang peneliti kripto dan pendiri Cyber Capital, mengatakan tidak ada blockchain yang seharusnya mengalami downtime sebanyak ini. Baginya, kejadian seperti demikian adalah sebuah bukti bahwa Solana memiliki rancangan yang buruk.

“Kenyataannya adalah SOL sama sekali tidak inovatif! Ini adalah blockchain besar pertama yang sangat ceroboh dalam desain fundamentalnya. Namun, berpura-pura seolah mereka inovatif (untuk menarik investor.”

Justin Bons

Selanjutnya, Bons menambahkan bahwa Solana memiliki serangkaian perilaku buruk; antara lain: berbohong tentang sirkulasi pasokan, menggelembungkan penggunaan, salah merepresentasikan TPS, dan masih banyak lagi.

Dalam sudut pandangnya, alih-alih berfokus pada penyelesaian scaling melalui sharding dan solusi layer-2 (L2), Solana malah menggunakan perangkat keras (hardware) sebagai solusi atas masalahnya. Bons juga mengkritik produk ponsel pintar Solana, yang ia sebut sebagai sesuatu yang tidak cryptocurrency perlukan atau inginkan saat ini.

Anggota Komunitas Solana Berikan Pembelaan

Melihat kejadian pemadaman dan reaksi negatif dari para anggota komunitas kripto di Twitter, anggota komunitas Solana mengklaim bahwa downtime disebabkan oleh volume aktivitas di dalam jaringan. Sebuah data terbaru dari Delphi Digital mengungkapkan pangsa pasar Solana dalam hal volume perdagangan NFT sudah meningkat 3 kali lipat selama 6 minggu terakhir.

Salah seorang anggota komunitas menyebutkan bahwa jaringan Solana akan baik-baik saja, selama para developer terus meningkatkan chain ini.

Harga SOL Ikut Kena Imbasnya

Pemadaman ini rupanya berimbas pula pada pergerakan harga native token Solana, yaitu SOL. Saat penulisan, nilai SOL sudah luntur 4,2% dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Menurut data dari CoinGecko, SOL diperdagangkan di level US$33,06.

Sementara itu, apabila kita ukur dalam rentang waktu 7 hari terakhir, aset ini sudah mengalami penurunan nilai sebanyak 2%.

Grafik Harga SOL/USDT | Sumber: TradingView

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah seorang penulis, penerjemah, dan editor profesional dengan pengalaman luas selama lebih dari 8 tahun di industri pemasaran digital. Lynn juga memiliki rangkaian pengalaman bekerja bersama sejumlah perusahaan multinasional, macro & micro influencer, dan komunitas kripto lokal maupun global. Topik yang menjadi fokus utamanya adalah seputar keuangan, investasi, blockchain, cryptocurrency, NFT, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori