Trusted

Jepang Berniat Lakukan Uji Coba Proyek CBDC untuk Segmen Retail

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jepang berniat melakukan uji coba penggunaan central bank digital currency (CBDC) untuk segmen retail.
  • Japan Credit Bureau (JCB) menggandeng IDEMIA asal Prancis & fintech Softspace yang berbasis di Malaysia.
  • Dari kolaborasi ini, ketiga pihak tersebut akan bersinergi untuk menggenjot 3 fungsi penggunaan CBDC.
  • promo

Tidak ingin ketinggalan dalam pemanfaatan blockchain, Jepang dikabarkan tengah berniat melakukan uji coba penggunaan central bank digital currency (CBDC) untuk segmen retail. Demi memuluskan aksinya, Japan Credit Bureau (JCB) selaku perusahaan pembayaran menggandeng IDEMIA asal Prancis dan fintech Softspace yang berbasis di Malaysia.

Proyek yang dinamakan JCBDC ini akan memanfaatkan jaringan infrastruktur kredit milik JCB demi menggenjot pemanfaatan CBDC di segmen retail. Teknologi IDEMIA akan digunakan untuk memberikan identitas tambahan pada pelanggan internasional di bidang keuangan, telekomunikasi, keamanan publik, dan Internet of Things (IoT). Sementara itu, Softspace yang akan menyediakan layanan solusi pembayaran global.

Dari sini, ketiga pihak tersebut akan bersinergi untuk mengembangkan solusi pemanfaatan CBDC. Mengutip media lokal, proyek tersebut akan menggenjot 3 fungsi penggunaan CBDC. Mulai dari pemanfaatan infrastruktur pembayaran sentuh yang disediakan oleh JCB, penyediaan kartu untuk CBDC, dan membangun lingkungan penanganan CBDC yang disimulasikan.

Kerja sama yang terjalin pada hari Senin (24/10) ini akan segera memasuki fase uji coba pada akhir tahun ini. JCBDC akan menyasar peritel seperti toko-toko yang ada di tengah masyarakat agar bisa melakukan verifikasi teknologi sekaligus mengatasi masalah yang ada.

JCB Akan Sediakan Kartu & Pembayaran Seluler

Dalam mempermudah adopsi, JCB akan menyediakan kartu untuk penggunaan CBDC. Meskipun belum jelas konsep yang diusung, apakah akan menggunakan sistem seperti kartu kredit atau kartu debit, tetapi yang jelas kartu tersebut akan memiliki fungsi pembayaran demi memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat Jepang.

Tidak berhenti di sana, dalam pengembangan lanjutannya JCBC juga akan memanfaatkan teknologi pembayaran seluler seperti QUICPay dan QUICPay+, serta QR code. Di samping itu, rencana pengembangan CBDC Jepang turut akan menggunakan metode token dan metode akun yang berfungsi membangun nilai di blockchain. Dalam tahap ini, baik pelaku usaha maupun konsumen bisa memeriksa saldo CBDC yang mereka miliki dengan mudah.

Adapun langkah yang dilakukan oleh Jepang bisa dibilang cukup lambat jika dibandingkan negara di Asia lainnya seperti Cina. Pasalnya, pada pemanfaatan teknologi QR, People Bank of China (PBoC) telah lebih dulu mengusung teknologi tersebut untuk dapat menggenjot adopsi yuan digital lebih deras.

Apalagi, jika melihat karakteristik masyarakat Cina sendiri yang sudah sangat tergantung dengan pembayaran seluler lewat penggunaan dompet digital seperti Alipay dan WeChat Pay. Sekitar 90% dari seluruh mobile transaction berasal dari 2 platform tersebut.

Inisiasi CBDC Jepang Telah Dimulai Sejak 2020

Proyek CBDC Jepang sebenarnya bukanlah proyek keuangan baru yang mereka rintis. Pemerintah melalu bank sentral Japan (BoJ) sudah mulai mengisiniasinya sejak tahun 2020. Kala itu, makalah terkait pendekatan dan pemanfaatan CBDC dirilis.

Hal tersebut menjadi cikal bakal dari fase pertama uji coba proof of concept (PoC) yang dilakukan pada April 2021. Dalam fase tersebut, pihak Jepang melakukan uji coba atas fungsi dasar CBDC, mulai dari penerbitan, distribusi, dan penebusan.

Namun, bila membincangkan pemanfaatan CBDC bagi segmen grosir, Jepang sudah memulainya sejak tahun 2016 silam. BoJ bersama Bank Sentral Eropa melakukan proyek bersama dalam menjajaki pemanfaatan distributed ledger technology (DLT) untuk lembaga keuangan dan pembayaran lintas batas.

Lanskap pengembangan CBDC Jepang sejatinya sudah terbentuk dengan baik. Pasalnya, Negeri Sakura sudah membentuk konsorsium mata uang digital swasta yang melibatkan beberapa bank dan perusahaan industri papan atas asal Jepang.

Artinya dari sisi industri, mereka sudah mulai mempersiapkan penggunaan mata uang digital untuk bisa digunakan segera. Rencananya, CBDC segmen grosir dari Jepang akan dapat meluncur secara komersial pada tahun 2023.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori