Lihat lebih banyak

JPMorgan Kembangkan Sistem Pembayaran Berbasis Blockchain untuk Klien

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • JPMorgan dikabarkan tengah mengembangkan sistem pembayaran berbasis blockchain yang bisa dimanfaatkan untuk penyelesaian transaksi ke pihak eksternal.
  • Sistem yang tengah dikembangkan oleh JPMorgan disebut akan mengefisiensikan proses pembayaran dan penyelesaian transaksi lintas batas.
  • Selain itu, pengembangan platform baru ini dikatakan bakal berbeda dengan JPM Coin yang sudah lebih dulu meluncur.
  • promo

Perlahan tapi pasti, pengembangan sistem blockchain terus dikebut oleh lembaga keuangan tradisional, seperti yang dilakukan oleh JPMorgan. salah satu raksasa keuangan global yang bercokol di Wall Street itu dikabarkan tengah mengembangkan sistem pembayaran berbasis blockchain yang bisa dimanfaatkan untuk penyelesaian transaksi ke pihak eksternal.

Menilik laporan Bloomberg, sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan bahwa sistem yang tengah dikembangkan oleh JPMorgan akan mengefisiensikan proses pembayaran dan penyelesaian transaksi lintas batas.

Pengembangan yang dilakukan JPMorgan terjadi di tengah sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed yang mulai mengencangkan pengawasannya pada entitas yang melayani kripto. Pada awal Agustus lalu, The Fed baru saja mengumumkan informasi tambahan yang dinamakan Program Pengawasan Aktivitas Baru untuk bisa memantau aktivitas institusi yang berhubungan dengan kripto dan blockchain.

Dalam informasi itu, disebutkan bahwa bank negara bagian yang diawasi oleh The Fed harus mendapatkan persetujuan awal sebelum menerbitkan, memegang atau memperdagangkan stablecoin. Selain itu, setiap lembaga perbankan juga diwajibkan untuk bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem perlindungan dan kontrol yang sesuai untuk mengurangi risiko.

Melihat hal itu, pihak JPMorgan mengaku sampai saat ini, pengembangan yang dilakukan baru sebatas infrastruktur dasar sistem pembayaran. Penerbitan tokennya sendiri diungkapkan sumber baru akan dilakukan setelah mendapatkan lampu hijau dari regulator AS.

“Bank bisa langsung meluncurkan produk tersebut untuk digunakan oleh nasabah korporat kurang dari satu tahun setelah mendapatkan izin,” jelas sumber.

Produk Baru JPMorgan adalah Bentuk Digital dari Dana Simpanan

Produk anyar yang tengah digenjot oleh JPMorgan merupakan token digital yang mewakili dana simpanan nasabah di rekening. Nantinya, token tersebut akan mewakili klaim setoran terhadap bank komersial yang bisa dipindahtangankan.

JPMorgan sengaja mengembangkan sistem tersebut, karena dengan menggunakan blockchain sebagai jalur transaksi akan mempersingkat proses penyelesaian pembayaan. Hal itu juga diamini oleh para penggiat kripto yang menyebut dengan blockchain, transaksi juga bisa menjadi jauh lebih murah.

Pengembangan ini dilakukan setelah JPMorgan ikut bergabung dalam Project Guardian yang dilakukan bersama dengan Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada Mei tahun lalu. Saat itu, JPMorgan bersama dengan DBS Bank, Marketnode, dan MAS melakukan uji coba penggunaan tokenisasi aset untuk melihat potensi ekonomi yang ada.

Juru bicara JPMorgan menambahkan bahwa token deposit membawa banyak manfaat potensial. Namun begitu, pihaknya juga tetap menghargai sikap regulator yang berhati-hati dalam melakukan evaluasi sebelum produk baru dikembangkan atau digunakan.

Diklaim Berbeda dari JPM Coin

Sumber yang mengetahui masalah tersebut menuturkan bahwa pengembangan platform baru ini akan berbeda dengan JPM Coin yang sudah lebih dulu meluncur. Menurutnya, infrastruktur anyar tersebut bisa digunakan untuk mengirim uang dengan mudah ke klien bank lain dan cocok untuk proses penyelesaian perdagangan sekuritas.

JPM Coin sendiri secara pararel tetap dikembangkan oleh JPMorgan. Pada Juni lalu, perusahaan sudah memperkenalkan pembayaran dalam denominasi euro dengan menjadikan Siemens sebagai klien pertamanya.

Sejak diluncurkan pada 2019 silam, JPM Coin juga terbukti sukses menjalankan misinya untuk menyederhanakan transaksi. Sistem tersebut telah berhasil memproses sekitar US$300 miliar transaksi keuangan.

Meskipun masih jauh lebih kecil dari proses transaksi yang dilakukan JPMorgan setiap harinya, yakni mencapai US$10 triliun, tetapi setidaknya data tersebut menunjukkan bahwa pengembangan akan sistem transaksi berbasis blockchain terus menjadi fokus perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori