Kasikornbank, bank terbesar kedua di Thailand, sedang mengembangkan ekosistem aset digital untuk menyediakan jalur pendanaan bagi para perusahaan.
Dalam wawancara dengan Bloomberg pada hari Senin (18/12) kemarin, Co-President Kasikornbank, Pipit Aneaknithi, mengatakan bahwa pihaknya menyarankan beberapa klien menerbitkan token untuk penggalangan dana.
“Kami melihat potensi di market saat ini. Kami serius dalam mengembangkan ekosistem aset digital yang sangat hemat biaya dibandingkan dengan platform tradisional yang sudah ada.”
Aneaknithi tidak merinci perusahaan mana saja yang mereka sarankan untuk menerbitkan token. Namun, pihak Kasikornbank menilai menerbitkan token bisa lebih hemat biaya dibandingkan menggunakan pinjaman atau penjualan saham.
Pipit Aneaknithi membayangkan para perusahaan menawarkan token yang dapat diperdagangkan yang akan memberikan imbal hasil.
Sudah Ada Regulasi Terkait di Thailand
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand telah menerapkan kebijakan penawaran koin sebagai bagian dari buku peraturan aset digital mereka yang lebih luas. Sejumlah pihak setidaknya telah memanfaatkan peluang ini.
Misalnya, pada tahun lalu, sebuah unit Grammy Entertainment yang berbasis di Bangkok, bersama dengan Broadcast Thai Television, berusaha mengumpulkan dana sekitar US$7,6 juta. Hal itu dilakukan dengan penawaran token untuk membantu mendanai investasi dalam sebuah film.
Demi menghadapi sejumlah risiko yang ada di dunia kripto, Kasikornbank akan bertindak hati-hati sesuai peraturan.
Dengan pengawasan yang tepat yang diterapkan di banyak negara, Kasikornbank menilai waktunya sudah matang untuk ekspansi yang sehat ke dunia kripto.
- Baca Juga: Bank Sentral Thailand Berupaya Lindungi Bank Komersil dari Risiko Tak Terduga Aset Kripto
Kasikornbank Antusias dengan Industri Kripto
Apa yang coba dilakukan Kasikornbank merupakan langkah yang cukup kontras dengan skeptisisme terhadap dunia kripto di antara beberapa bank arus utama secara global.
Pada akhir bulan Oktober lalu, Kasikornbank mengakuisisi crypto exchange Santang dengan biaya lebih dari US$100 juta. Ini adalah sebuah contoh yang tidak biasa dari bank mapan yang mengakuisisi platform perdagangan kripto.
Selain itu, Kasikornbank turut memiliki divisi yang berfokus pada teknologi blockchain dan layanan kustodian untuk aset digital.
Adapun sejumlah perusahaan Thailand mencoba memanfaatkan kembali peluang-peluang dalam aset digital, seiring sektor ini pulih dari crypto winter pada tahun 2022.
Selain itu, pemerintah Thailand dinilai cukup terbuka terhadap teknologi blockchain dan sempat menggembar-gemborkan rencana untuk membagikan uang melalui airdrop.
Bisnis Crypto Exchange Binance Bersama Miliarder Thailand Meluncur Awal 2024
Pada 15 November lalu, Binance, crypto exchange terbesar di dunia, dikabarkan sedang bersiap untuk mulai mengoperasikan crypto exchange di Thailand pada awal tahun 2024 melalui usaha patungan dengan Gulf Energy.
Gulf Energy Development mengatakan bahwa Gulf Binance, entitas join venture (JV) yang didirikan Binance dan Gulf Innova, memperoleh persetujuan dari SEC Thailand untuk memulai operasi.
Pada bulan Mei lalu, Gulf Binance memperoleh lisensi dari Kementerian Keuangan Thailand untuk menjadi operator aset digital yang diatur oleh SEC di negara itu. Pengajuan di Bursa Efek Thailand adalah lampu hijau untuk peluncuran Gulf Binance.
Adapun Gulf Energy dimiliki oleh miliarder Thailand bernama Sarath Ratanavadi. Binance dan Gulf Energy pertama kali mencapai kesepakatan tentang usaha patungan pada awal tahun 2022.
Gulf Energy Development adalah salah satu produsen listrik terbesar di Thailand. Menurut data Forbes, Sarath Ratanavadi masuk dalam 5 besar orang terkaya di Thailand, dengan kekayaan bersih sekitar US$10,8 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.