Founder & CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), mengatakan kepada investor perusahaan FTX.com pada hari Rabu (9/11) bahwa tanpa suntikan uang tunai, perusahaan itu perlu mengajukan kebangkrutan.
Berdasarkan laporan Bloomberg yang mengutip seseorang yang mengetahui langsung persoalan ini, setelah Binance mundur dari niatnya untuk mengakuisisi FTX.com, SBF memberi tahu para investornya tentang kondisi yang mengejutkan ini.
FTX disebut menghadapi kekurangan dana hingga US$8 miliar dan membutuhkan sekitar US$3 miliar hingga US$4 miliar untuk tetap dalam kondisi solvent atau memiliki aset yang melebihi jumlah liabilitas.
Salah satu crypto exchange terbesar di dunia itu konon sedang berusaha untuk mendapatkan pendanaan penyelamatan (rescue financing) dalam bentuk utang, ekuitas saham, atau kombinasi dari keduanya.
“Saya kacau,” kata SBF kepada para investor melalui telepon, menurut orang-orang yang mengetahui persoalan ini. SBF mengatakan bahwa dia akan sangat berterima kasih jika investor dapat membantu.
Menariknya, SBF berulang kali mengatakan kepada para investornya pada hari Rabu sore bahwa tidak benar bahwa Binance, crypto exchange terbesar di dunia yang dipimpin oleh Changpeng ‘CZ’ Zhao, meninggalkan kesepakatan untuk mengakuisisi FTX.com.
Namun, sekitar satu jam kemudian, nyatanya Binance memang benar-benar mundur dari upaya untuk mengakuisisi FTX.com.
SBF Sebut Ada Kampanye Melawan FTX
Berdasarkan laporan WSJ, CEO FTX itu dilaporkan juga mengatakan akan menggunakan kekayaan pribadinya untuk membuat pelanggan dan investor FTX tetap utuh.
Menariknya, selama panggilan telepon dengan investor, SBF menyalahkan beberapa krisis yang dihadapi FTX pada apa yang dia katakan merupakan kampanye atau serangan melawan FTX, sehingga menyebabkan banyak pengguna FTX mencari uang tunai karena takut kehilangan investasi mereka.
SBF mengatakan bahwa FTX tidak akan dapat menyelesaikan penarikan dana, karena jaminannya mengalami penurunan nilai dan tidak dapat dilikuidasi.
Binance Jelaskan Alasan Batal Akuisisi FTX.com
Sebelumnya, Binance telah memutuskan untuk tidak akan mengakuisisi FTX.com.
“Sebagai hasil dari due diligence atau uji tuntas perusahaan, serta laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi dari regulator Amerika Serikat (AS), kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengejar potensi akuisisi FTX.com,” jelas akun Twitter Binance pada hari Kamis (10//11) pukul 04:00 WIB.
Pada awalnya, harapan Binance adalah dapat mendukung para pelanggan FTX untuk menyediakan likuiditas. Namun, masalah ini ternyata di luar kendali atau kemampuan Binance untuk membantu.
“Setiap kali pemain utama dalam suatu industri gagal, konsumen ritel akan menderita. Kami telah melihat selama beberapa tahun terakhir bahwa ekosistem kripto menjadi lebih tangguh dan kami percaya pada waktunya bahwa para orang asing yang menyalahgunakan dana pengguna akan disingkirkan oleh pasar bebas,” jelas CZ.
Binance menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa ketika kerangka peraturan dikembangkan dan industri terus berkembang menuju desentralisasi yang lebih besar, ekosistem akan tumbuh lebih kuat.
Terkait keputusan ini, CZ pada pukul 04:56 WIB mengatakan bahwa ini adalah hari yang menyedihkan.
- Baca Juga: CoinMetrics: Krisis Alameda Research Sebenarnya sejak Q2/2022, namun Mampu Bertahan karena FTX
Momen-momen Kritis bagi Market Kripto
Pengakuan atas masalah yang parah dalam perusahaannya dan pilihan terbatas adalah perubahan yang menakjubkan bagi sosok yang pernah ditaksir memiliki kekayaan bersih senilai US$26 miliar dan dijuluki sebagai the new J.P. Morgan.
Di tengah krisis spektakuler FTX, Bloomberg melaporkan bahwa kekayaan bersih SBF anjlok hampir 94% dalam satu hari menjadi US$991,5 juta. Sebelum FTX mengalami krisis, SBF diperkirakan memiliki kekayaan bersih sekitar US$15,2 miliar. Artinya, kekayaan bersih SBF hilang sekitar US$14,6 miliar (Rp228,2 triliun) dalam semalam.
Kabar terbaru ini menggarisbawahi tentang ketidakpastian yang menggantung di FTX, termasuk bagi para pelanggannya, dan market kripto secara luas.
Dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada hari Selasa (8/11), co-founder & CEO crypto exchange Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan bahwa jika kesepakatan antara FTX dengan Binance gagal, kemungkinan besar para pelanggan FTX akan mengalami kerugian.
“Ini bukan hal yang baik bagi siapa pun,” jelas CEO Coinbase.
Berdasarkan data CoinGecko, Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar US$16.000 dan bahkan sempat anjlok ke level US$15.663 pada hari Kamis (10/11) pukul 05:10 WIB.
Bagaimana pendapat Anda kemungkinan FTX bangkrut? Akankah mereka mendapat suntikan dana segera? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.