Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap produksi sebuah pabrik narkoba jenis ganja sintetis alias Pinaca di wilayah Sentul, Bogor, Indonesia. Dalam keterangan resminya, terungkap bahwa pelaku mengimpor bahan baku berupa cannabinoid sintetis (5CL) dari Cina untuk kemudian diolah menjadi barang jadi yang dinamakan Pinaca. Menariknya, transaksi haram tersebut menggunakan aset kripto sebagai media transfer dana untuk menyamarkan jejak.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suyudi Ario Seto mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan 5 tersangka yang memiliki peran berbeda. Mulai dari penjaga gudang, transporter, pembuat olahan 5CL menjadi ganja sintetis, kurir, hingga pemodal sekaligus orang yang memandu dalam proses pengolahan narkotika.
“Kelimanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara,” jelas Suyudi.
Keterlibatan aset kripto dalam jaringan transaksi barang terlarang bukanlah baru kali ini saja terjadi. Sebelumnya, perusahaan analitik blockchain Chainalysis pernah menyebut bahwa terdapat aliran dana kripto sebesar US$250 juta yang masuk ke toko bahan kimia di Cina.
Temuan tersebut merupakan akumulasi transaksi yang sudah berlangsung sejak Juli 2015 sampai dengan Februari tahun 2024. Toko kimia yang dimaksud bukanlah toko yang beroperasi pada umumnya, melainkan distributor zat prekursor, yakni bahan dasar yang biasa digunakan untuk pembuatan narkotika maupun psikotropika.
Jaringan Kejahatan di Asia Tenggara Manfaatkan Kripto
Tidak hanya itu, dalam penelitian lanjutannya, Chainalysis juga mengungkap bahwa penggunaan aset kripto juga dilibatkan dalam berbagai bentuk kejahatan lain, seperti penipuan yang bermodus pig butchering.
Ditemukan setidaknya dua alamat kripto yang selama ini aktif menerima dana virtual senilai kurang dari US$100 juta di Myanmar. Alamat tersebut teridentifikasi berada di kawasan KK Park, kompleks tenaga kerja ilegal yang konon populer di wilayah Asia Tenggara.
Jackie Burns Koven, Kepala Intelijen Ancaman Siber di Chainalysis, menambahkan bahwa kasus ini memberikan gambaran tentang skala lebih luas dari kejahatan yang terlibat. Faktanya, keterlibatan aset digital yang cukup aktif oleh para pelaku kejahatan memberikan peluang bagi penegak hukum untuk menghentikan aktivitas ilegal mereka, karena semua transaksi dapat dilacak melalui ledger blockchain.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.