Lihat lebih banyak

PBB: USDT Jadi Metode Pembayaran Populer untuk Aktivitas Kriminal di Asia Tenggara

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • PBB memperingatkan bahwa stablecoin USDT menjadi salah satu metode pembayaran terkemuka untuk pencucian uang dan penipuan di Asia Tenggara.
  • Selain itu, PBB juga menyatakan bahwa USDT telah banyak digunakan dalam penipuan bawah tanah, termasuk penipuan bermodus pig butchering.
  • Meski demikian, pihak Tether sejauh ini menunjukkan sikap kooperatif dengan para penegak hukum untuk memberantas penggunaan USDT dalam aktivitas kriminal.
  • promo

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa stablecoin Tether USD (USDT) menjadi salah satu metode pembayaran terkemuka untuk pencucian uang dan penipuan di Asia Tenggara.

Platform perjudian online, terutama yang beroperasi secara ilegal, telah muncul sebagai salah satu sarana paling populer bagi para pencuci uang berbasis mata uang kripto, terutama bagi mereka yang menggunakan Tether,” bunyi laporan PBB yang dikutip dalam laporan Financial Times pada hari Senin (15/1).

Selain itu, PBB juga menyatakan bahwa stablecoin paling populer di dunia ini telah banyak digunakan dalam penipuan bawah tanah, termasuk penipuan romantis yang dikenal dengan istilah pig butchering.

Ekosistem Kriminal di Asia Tenggara Diklaim Meningkat karena Kripto

Laporan ini turut mencatat bagaimana sejumlah lembaga penegak hukum telah mengganggu berbagai jaringan pencucian uang yang terlibat dalam transfer dana ilegal Tether dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, pada Agustus 2023, pihak berwenang Singapura melakukan operasi yang berujung pada pembongkaran salah satu kasus, yang menghasilkan pemulihan dana sekitar US$737 juta baik dalam bentuk tunai maupun dalam mata uang kripto.

Selain itu, salah satu sindikat pencucian uang di Myanmar, yang juga beroperasi di Kamboja, bahkan telah memasang tanda di jalan yang mengiklankan Tether dan berjanji untuk menukar token kripto ini dengan uang tunai.

Salah satu hal yang membuat USDT menarik adalah karena stablecoin ini menjanjikan transaksi yang cepat.

Jeremy Douglas, dari kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, mengatakan bahwa kejahatan terorganisir telah secara efektif menciptakan sistem perbankan paralel dengan menggunakan teknologi baru. Perkembangan casino online yang longgar atau sepenuhnya tidak diatur bersama dengan kripto telah meningkatkan ekosistem kriminal di kawasan ini [Asia Tenggara].”

Tether Berupaya Kooperatif dengan Penegak Hukum

Pada November 2023, Tether dan crypto exchange OKX berkolaborasi dengan pemerintah AS dalam penyelidikan yang mengarah pada pembekuan sekitar 225 juta USDT. Pembekuan ini terkait dengan sindikat perdagangan manusia internasional di Asia Tenggara yang bertanggung jawab atas penipuan berkedok romansa. Ini adalah pembekuan USDT terbesar yang pernah ada dalam sejarah.

Dalam momen itu, CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa keterlibatan proaktif mereka dengan lembaga penegak hukum global dan komitmen terhadap transparansi merupakan bagian dari tujuan Tether untuk menetapkan standar baru untuk keamanan dalam industri kripto.

“Kolaborasi kami baru-baru ini dengan Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) menggarisbawahi dedikasi kami untuk membina lingkungan yang aman. Kami percaya dalam memanfaatkan teknologi dan hubungan, seperti kolaborasi dengan OKX, untuk secara proaktif mengatasi aktivitas terlarang dan menjunjung standar integritas tinggi di industri kripto.”

Paolo Ardoino, CEO Tether

Memasuki 9 Desember 2023, Tether membuat keputusan untuk memulai kebijakan sukarela baru dengan membekukan alamat crypto wallet tertentu yang memiliki USDT. Hal itu dirancang untuk mengurangi aktivitas terkait pihak-pihak yang terkena sanksi dari AS.

Selanjutnya pada 15 Desember 2023, Tether mempublikasikan surat terbaru kepada anggota Senat dan DPR AS. Surat-surat itu merinci komitmen mereka untuk memerangi penggunaan stablecoin secara ilegal.

Surat-surat ini menegaskan kembali upaya berkelanjutan Tether untuk membantu para penegak hukum dan otoritas regulator AS dalam upaya memerangi pendanaan teroris dan aktivitas terlarang lainnya.

Surat tertanggal 16 November 2023 menguraikan kebijakan dan standar Tether dalam hal anti-pencucian uang (AML) dan Kenali Pelanggan Anda (KYC).

Dalam surat tersebut, Tether juga menjelaskan tentang kerja sama proaktif dan ekstensifnya dengan lembaga penegak hukum di seluruh dunia, termasuk bersama DOJ, U.S. Secret Service, dan FBI.

Kemudian, surat tertanggal 15 Desember 2023 menjabarkan keputusan proaktif Tether untuk menyelaraskan negara, organisasi, atau individu yang masuk dalam daftar sanksi dari Kantor Pengendali Aset Luar Negeri AS (OFAC).

Bagaimana pendapat Anda tentang temuan PBB terkait penggunaan USDT untuk aktivitas kriminal di Asia Tenggara? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori