Coinbase, salah satu crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), mencatatkan kerugian dan penurunan pendapatan yang lebih kecil dari perkiraan pada kuartal I/2023.
Hal ini dapat terjadi seiring kinerja Coinbase pada kuartal pertama tahun ini agak stabil selama rebound market kripto sejak awal tahun 2023.
Kerugian perusahaan yang dipimpin Brian Armstrong itu menyempit menjadi sekitar US$79 juta, dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai US$430 juta. Ini adalah kerugian kuartalan kelima berturut-turut.
Sementara itu, pendapatan perusahaan turun sekitar 33,7% menjadi US$772,5 juta dibandingkan periode tahun yang sama sebelumnya. Meski demikian, angka itu meningkat dari kuartal IV/2022 saat market kripto jatuh ketika memuncaknya krisis kripto yang ditandai kehancuran crypto exchange FTX pada November 2022.
Adapun rata-rata perkiraan yang disusun oleh Bloomberg untuk pendapatan Coinbase adalah sekitar US$654 juta.
Penurunan Market Cap USDC Berdampak ke Coinbase
Pada kuartal II/2023, Coinbase menduga langganan dan pendapatan layanan mereka lebih rendah dari kuartal pertama tahun ini, karena penurunan market cap atau kapitalisasi pasar dari stablecoin USD Coin (USDC) yang beredar. Sebagai catatan, Coinbase dan penerbit stablecoin Circle adalah pendukung utama USDC.
Pada kuartal I/2023, rata-rata market cap USDC sebesar US$41,3 miliar. Sementara itu, rata-rata market cap USDC pada bulan April lalu mencapai US$31,7 miliar atau lebih rendah 23%.
Pendapatan bunga Coinbase tumbuh 32% secara kuartalan (Q/Q) menjadi US$241 juta pada kuartal I/2023, dengan US$199 juta berasal dari USDC. Pendorong utama peningkatan tersebut adalah suku bunga yang lebih tinggi, yang dinilai menguntungkan bisnis mereka.
Terlepas dari kenaikan harga kripto sepanjang tahun ini, volatilitas masih berada di posisi terendah beberapa tahun, dan Coinbase mengaku terlibat dengan pelanggan dengan cara yang baru, seperti melalui staking dan produk baru lainnya.
Berdasarkan pantauan, saham Coinbase (COIN) yang listing di bursa saham Nasdaq naik sekitar 8% dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Kamis. Saham yang turun hampir 90% sejak debut pada April 2021 itu, kini melonjak sekitar 40% pada tahun 2023.
Perkirakan Industri Kripto Terus Bergejolak
Dalam pernyataan kepada investor, pihak Coinbase mengatakan bahwa ke depan industri kripto terus bergejolak. Hal ini mengacu pada krisis di sektor perbankan di AS baru-baru ini dan ketidakpastian regulasi yang sedang berlangsung di Negeri Paman Sam.
“Kami terus fokus pada upaya pengurangan biaya operasional kami,” jelas pihak Coinbase pada hari Kamis (4/5).
Brian Armstrong, yang merupakan co-founder dan CEO Coinbase, mengatakan bahwa perusahaannya telah mengambil pendekatan agresif dengan memotong pekerjaan dan biaya vendor.
Sementara itu, Chief Financial Officer (CFO) Coinbase, Alesia Haas, mencatat bahwa perusahaan mencapai tingkat biaya operasional terendah dalam beberapa saat.
Terkait ketidakpastian regulasi dan potensi penindakan, Coinbase telah menerima Wells notice atau surat pemberitahuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Maret lalu. Surat itu bermakna ada potensi bahwa SEC dapat melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase atas beberapa lini bisnis yang mereka jalankan.
Adapun tindakan itu dapat menyasar pada aset digital yang listing di Coinbase, layanan staking lewat Coinbase Earn, layanan institusional melalui Coinbase Prime, dan Coinbase Wallet. Bila benar terjadi, tindakan penegakan hukum dari SEC dapat menimbulkan ancaman bagi Coinbase dan cara berbisnis mereka selama ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja keuangan Coinbase selama Q1/2023 kemarin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
