Lihat lebih banyak

Jual Saham Beberapa Hari Usai Go Public, Para Eksekutif dan Komisaris Coinbase Digugat!

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Para petinggi Coinbase dilaporkan menggunakan informasi orang dalam untuk menjual saham perusahaan dalam beberapa hari setelah go public.
  • Menurut gugatan yang diajukan oleh seorang investor, co-founder dan CEO Brian Armstrong, serta para petinggi Coinbase lainnya, terlibat dalam skandal tersebut.
  • Selain para petinggi Coinbase, co-founder VC a16z dan Haun Ventures juga disebut terlibat dalam gugatan ini.
  • promo

Para eksekutif dan komisaris Coinbase, salah satu crypto exchange terpopuler di Amerika Serikat (AS), dilaporkan menghindari kerugian lebih dari US$1 miliar dengan menggunakan informasi orang dalam untuk menjual saham perusahaan itu dalam beberapa hari setelah go public di bursa saham 2 tahun lalu.

Menurut gugatan yang diajukan oleh seorang investor, co-founder dan CEO Brian Armstrong, anggota dewan Marc Andreessen, serta para petinggi Coinbase lainnya, terlibat dalam skandal tersebut.

Saat go public, Coinbase melakukan listing di bursa saham secara langsung (direct listing) daripada melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tradisional. Adapun praktik IPO lebih umum bagi perusahaan yang melakukan go public di bursa saham.

Lewat skema go public direct listing, 9 orang yang digugat dinilai dengan cepat menjual saham Coinbase milik mereka senilai US$2,9 miliar.

Penjualan saham terjadi antara pada 14 April 2021 saat Coinbase debut di bursa saham Nasdaq dengan kode saham COIN dan ketika perusahaan itu melaporkan pendapatan triwulan sebulan kemudian.

Selama beberapa minggu berikutnya, Coinbase melaporkan laba yang jauh dari ekspektasi dan mengumpulkan uang baru dalam kesepakatan yang melemahkan kepemilikan saham dari investor yang sudah ada.

9 Orang yang Jual Saham Coinbase

Menurut pengaduan yang dibuka pada hari Senin (1/5) di Pengadilan Delaware, AS, apa yang disebut sebagai ‘keluhan derivatif’ itu mencari ‘pengembalian keuntungan’ yang diperoleh secara tidak sah, yang dilakukan oleh CEO Coinbase dan Marc Andreessen yang merupakan co-founder dari venture capital (VC) Andreessen Horowitz (a16z).

Selain keduanya, para pihak yang masuk dalam gugatan, antara lain:

  1. Emilie Choi: Presiden dan Chief Operating Officer (COO) Coinbase;
  2. Alesia Haas: Chief Financial Officer (CFO) Coinbase;
  3. Jennifer Jones: Chief Accounting Officer Coinbase;
  4. Surojit Chatterjee: merupakan mantan Chief Product Officer Coinbase

Lalu, anggota dewan Coinbase, yakni Fred Ehrsam (co-founder Coinbase dan Paradigm), Fred Wilson, dan Katie Haun, juga turut termasuk dalam gugatan ini.

Antara 14 April dan pertengahan Mei 2021, Fred Wilson, yang merupakan managing partner di Union Square Ventures, menjual saham Coinbase miliknya senilai US$1,8 miliar.

Lalu, Brian Armstrong, CEO Coinbase, menjual saham miliknya senilai US$292 juta. Sedangkan Marc Andreessen menjual US$119 juta saham Coinbase yang dia miliki.

Kemudian, Katie Haun, yang merupakan pendiri dan CEO Haun Ventures serta mantan general partner a16z, menjual saham yang dia miliki senilai US$73,5 juta.

Sementara itu, para pihak lain menjual saham COIN mereka, seperti Emilie Choi mendapatkan US$219,7 juta; Fred Ehrsam mengantongi US$219,5 juta; Alesia Haas menerima US$99,3 juta; Surojit Chatterjee mendapat US$61,9 juta; dan Jennifer Jones mengantongi US$43,4 juta.

Menilik Kinerja Saham COIN

Pergerakan harga saham Coinbase (COIN)
Pergerakan harga saham Coinbase (COIN) | Sumber: Google Finance

Debut Coinbase di bursa saham dinilai sebagai peristiwa penting bagi industri kripto. Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut sudah dewasa dengan manajemen yang solid dan investor yang canggih menggantikan para spekulan liar yang umumnya hadir di dunia kripto.

Coinbase secara singkat sempat memiliki market cap atau kapitalisasi pasar sekitar US$100 miliar pada hari perdana melantai di bursa saham. Saat ini, market cap Coinbase hanya mencapai sekitar US$11,61 miliar.

Sebulan setelah go public pada Mei 2021, Coinbase mengumumkan pendapatan kuartalan pertamanya sebagai perusahaan publik. Angkanya jauh dari ekspektasi analis. Fee pada setiap perdagangan yang dilakukan di Coinbase, cara utama mereka menghasilkan uang, telah menyusut dari 1,4% menjadi sekitar 1,2%.

Setelah itu, saham COIN turun 2,5%, dan merosot 13% lagi selama beberapa hari berikutnya, karena Coinbase mengumpulkan US$1,25 miliar dalam penawaran obligasi konversi yang dapat diubah menjadi saham.

Harga saham Coinbase yang sempat oleng lantas naik kembali ke sekitar level saat awal go public pada November 2021, sering bull run market kripto dan harga Bitcoin yang mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH). Namun, crypto winter 2022 turun menghancurkan kinerja saham Coinbase.

Alasan Coinbase Pilih Go Public lewat Direct Listing

Coinbase mungkin memang membutuhkan uang saat go public. Namun, mengapa mereka tidak melakukan IPO tradisional, yang mungkin saja dapat menghasilkan ratusan juta dolar AS?

Jurnalis Semafor mencatat bahwa salah satu alasannya mungkin karena IPO tradisional mencegah ‘orang dalam’ di sebuah perusahaan yang go public menjual saham mereka selama beberapa bulan.

Ada yang bilang tidak ada atura nyang mewajibkan penguncian saham orang dalam pada IPO tradisional. Namun, penjamin emisi menuntutnya dan investor mengharapkannya. Periode penguncian ini dimaksudkan untuk menanamkan kepercayaan pada investor bahwa manajemen sedang bullish pada perusahaan yang mereka kelola.

Sebagai gantinya, Coinbase justri melakukan direct listing di bursa saham, dengan tidak ada saham baru yang diterbitkan, melainkan saham yang sudah ada hanya terdaftar di bursa saham.

Memang, tidak ada aturan yang melarang penguncian saham dalam direct listing. Dengan menempuh jalur direct listing, para eksekutif Coinbase dan investor perusahaan itu bebas untuk melakukan penjualan saham yang mereka miliki.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori