Data baru dari Glassnode membeberkan bahwa MVRV (Market Value to Realized Value) Bitcoin lebih tinggi daripada Ethereum selama 812 hari tanpa jeda. Artinya, rata-rata investor BTC telah mengantongi profit jauh lebih besar ketimbang holder ETH sejak 2023.
Imbas kerugian belakangan ini, MVRV Ethereum bahkan anjlok ke bawah angka 1,0. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata investor sedang merugi. Aset ini mungkin kini tergolong undervalued dan potensial untuk bangkit, meski butuh waktu.
Bitcoin vs Ethereum: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Meski pasar sempat gonjang-ganjing belakangan ini, harga Bitcoin masih bertahan dengan cukup tangguh. Walau banyak dari keuntungannya sejak kemenangan Trump tergerus, nilai pra-pemilu sepanjang 2024 bertengger dekat dengan rekor all-time high (ATH)-nya.
Berdasarkan data anyar dari Glassnode, profitabilitas investor Bitcoin jauh di atas Ethereum.
“Sejak November 2022 (jatuhnya FTX), realized cap Bitcoin telah naik US$468 miliar (+117%), sedangkan Ethereum cuma naik US$61 miliar (+32%). Investor Bitcoin secara konsisten menikmati keuntungan tak terealisasi lebih besar dari holder #Ethereum sejak Januari 2023. Profitabilitas investor BTC telah melampaui ETH selama 812 hari berturut-turut—rekor sepanjang masa,” terang Glassnode.
Glassnode menyusun kesimpulan ini dengan menganalisis MVRV keduanya serta rasio antara market value dan realized value. Metode ini membandingkan harga yang terdaftar dengan harga riil saat terakhir kali koin-koin ini berpindah tangan.
Kendati sempat mencatat MVRV serupa untuk jangka waktu yang lama, kini Bitcoin melaju jauh di depan:

Walaupun Bitcoin lebih volatil ketimbang Ethereum, altcoin ini mencatat lonjakan lebih kecil dalam setiap fase bullish. Sebagai contoh, pada reli harga antara Oktober hingga Desember 2024, Bitcoin melesat nyaris 70%.
Pada periode sama, Ethereum hanya naik kurang dari 50%. Namun, bila kita menengok koreksi pasar terkini, BTC hanya turun 3% pada pekan pertama April, sedangkan ETH longsor lebih dari 15%.
Di saat yang sama, sentimen investor atas altcoin ini pun merosot. Para crypto whale besar yang selama bertahun-tahun menyimpan koin ini, kini justru mulai melepas ETH mereka.
Di samping itu, rata-rata holder Bitcoin saat ini memiliki MVRV sekitar 2,0—menandakan bahwa mereka tengah memegang potensi profit fantastis yang belum terealisasi. Sebaliknya, mayoritas holder ETH punya MVRV di bawah 1,0, yang artinya mereka mengalami kerugian. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi investor ETH pada level menengah.
Kendati demikian, masih ada harapan. Ethereum sempat jatuh ke titik terendah tahunan, akan tetapi kini terlihat ada gelombang baru dari investor pemula. Beberapa perkembangan seperti disetujuinya perdagangan opsi ETF ETH oleh SEC AS bisa menjadi katalis rebound alias pemulihan.
Dengan kata lain, sekarang Ethereum mungkin sangat undervalued dan layak dipertimbangkan sebagai peluang investasi.
Namun di saat yang sama, holder Bitcoin untuk saat ini masih berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada holder ETH. Sebagai catatan tambahan, Ethereum masih menjadi aset kripto terbesar kedua berdasarkan market cap, dan peluang untuk rebound masih terbuka lebar. Hanya saja, jalur itu nyaris pasti akan penuh dengan tantangan berat.
Bagaimana pendapat Anda tentang holder Bitcoin yang lebih profitable daripada Ethereum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
