Komunitas GameFi di Jepang mengaku khawatir terhadap pengetatan aturan yang kini di lakukan oleh pemerintah setempat. Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap kripto, beberapa kebijakan anyar justru diluncurkan oleh pemerintah yang menurut komunitas berpotensi membuat macet arus dana yang bakal masuk ke sektor kripto.
Pekan lalu, Regulator Jasa Keuangan (FSA) Jepang merilis kebijakan yang merekomendasikan lembaga keuangan untuk menghentikan transfer dana ke crypto exchange jika terdapat ketidakcocokan nama antara pengirim dan penerima. Hal itu diklaim sengaja dilakukan sebagai bentuk perlindungan konsumen dari aktivitas pencucian uang maupun penipuan.
Namun, beberapa pihak memandangnya secara berbeda. Regulasi tersebut digadang hanya akan menghambat transfer peer-to-peer (P2P) di ruang kripto.
Meskipun tidak menyebutkan detail aturan yang dimaksud, Ryo Matsubara, selaku Direktur Oasys, mengungkapkan saat ini, pasar kripto di Jepang tengah mengalami kekeringan likuiditas. Hal itu dipicu oleh adanya beberapa insiden yang dialami oleh industri kripto yang dibarengi dengan pengetatan aturan baru di level industri.
“Kami ingin menjadikan pasar Web3 Jepang menjadi lebih likuid. Sebelumnya, masalah pajak keuntungan perusahaan yang belum direalisasi telah berhasil diselesaikan, namun langkah selanjutnya adalah mendorong likuiditas untuk menciptakan ekosistem yang bertumbuh,” jelas Matsubara.
Oleh karena itu, dirinya mengaku telah melakukan pertemuan dengan partai yang berkuasa saat ini dan pemerintah untuk memberikan informasi terkait pentingnya likuiditas dalam proyek game Web3.
Ekosistem GameFi Jepang Terus Berkembang
Di tengah pengetatan kebijakan, pengembangan ekosistem GameFi di Negeri Sakura rupanya terus berjalan dengan cepat. Pertengahan tahun lalu, KryptoGo, YGG Japan (YGGJ), dan Infinity Ventures Crypto sepakat untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) yang dinamakan StickeyGO. Entitas anyar itu nantinya akan memiliki kemampuan untuk menawarkan layanan Stickey wallet yang dirancang khusus untuk industri game berbasis blockchain.
Inisiatif itu hadir setelah melihat kondisi di pasar yang memperlihatkan banyaknya pihak yang mengalami kesulitan untuk melakukan konversi mata uang game secara lintas jaringan.
Perwakilan YGGJ, Tetsuya Fujiwara, menjelaskan dengan adanya layanan ini akan mematahkan pandangan yang menyebut bahwa GameFi sulit digunakan. Namun, memang harus diakui, saat ini, hanya mereka yang mengenyam pendidikan tinggi saja yang bisa mengakses dan menikmati permainan yang ada di blockchain dan juga dunia Web3.
“Layanan ini dimaksudkan untuk menyederhanakan transisi dari game Web2 ke Web3 yang sengaja dirancang untuk bisa memilah aset berdasarkan permainan yang berbeda dengan menggunakan teknologi blockchain,” ungkap Fujiwara.
Pemerintah Mulai Melunak terhadap Kripto
Di sisi lain, pemerintah Jepang secara umum sebenarnya tidak melulu melakukan pengetatan. Awal pekan ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang merilis pengumuman yang menyebutkan bahwa kabinet kerja kini telah sepakat untuk melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Peningkatan Daya Saing Industri.
Draf tersebut memungkinkan setiap perusahaan investasi asal Jepang untuk menggelontorkan dananya ke dalam proyek kripto lokal.
Meskipun putusannya masih harus menunggu kesepakatan dari badan legislatif, namun pelaku usaha memandang hal itu sebagai langkah positif dalam mendorong pertumbuhan industri aset digital. Mengingat salah satu klausul yang termaktub dalam aturan tersebut menambahkan aset kripto ke dalam daftar aset yang bisa diperoleh dan dimiliki dengan skema kemitraan melalui investasi. Artinya, setiap pemodal lokal bisa ikut melakukan investasi ke dalam proyek kripto tertentu dan mendapatkan aset virtual dari proyek sebagai bukti kepemilikan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.