Lihat lebih banyak

Kondisi Bisnis Memburuk, Hotbit Putuskan Tutup Operasional

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hotbit, crypto exchange asal Hong Kong, memutuskan untuk menghentikan seluruh operasional bisnisnya per hari ini (22/5).
  • Mereka menyarankan pelanggan agar melakukan penarikan dana sebelum tanggal 21 Juni 2023.
  • Di antara berbagai alasan, Hotbit menyinggung ketidakjelasan regulasi sebagai salah satu dorongan mereka untuk menutup operasionalisasinya.
  • promo

Hotbit, crypto exchange asal Hong Kong, mengumumkan langkah mengejutkan pada hari ini. Per tanggal 22 Mei 2023, Hotbit memutuskan untuk tutup seluruh operasional bisnisnya dan menyarankan pelanggan agar melakukan penarikan dana sebelum tanggal 21 Juni 2023.

Aksi Hotbit tersebut kembali memantik kekhawatiran terhadap kondisi industri kripto. Pasalnya, pada Agustus tahun lalu, Hotbit sudah memutuskan untuk menangguhkan operasionalisasinya lantaran ada dugaan pelanggaran hukum dari mantan karyawannya.

Dalam keterangan resminya, Hotbit menjelaskan bahwa sejak melakukan penangguhan selama beberapa minggu dalam rangka memenuhi penyelidikan, kondisi bisnis perusahaan terus memburuk.

Kondisinya kian memburuk dengan adanya rangkaian krisis yang berdatangan dari sisi eksternal. Mulai dari keruntuhan FTX, krisis yang dialami lembaga perbankan yang akhirnya menyebabkan insiden depegging USDC, serta kencangnya arus keluar dari centralized crypto exchange (CEX), termasuk Hotbit.

“Selain itu, perusahaan meyakini bahwa terjadi perubahan dalam tren industri kripto. Karena runtuhnya perusahaan tersentralisasi skala besar yang terjadi secara berturut-turut membuat industri ini mulai melakukan banyak penyesuaian,” jelas manajemen Hotbit.

Hotbit bukanlah entitas kripto baru di ruang digital. Perusahaan sudah menjalankan bisnisnya sejak 5 tahun 4 bulan dan memiliki basis pengguna yang mencapai 5 juta orang. Namun, hal itu tetap tidak bisa menahan perusahaan untuk melangsungkan operasionalisasinya lebih lama lagi.

Lagi-lagi, Hotbit menyalahkan ketidakpastian regulasi yang menyebabkan keputusan untuk tutup operasional bisa terjadi. Dalam penjelasannya, Hotbit mengungkapkan terdapat dua pilihan bagi entitas untuk melanjutkan bisnis, yakni berupaya merangkul regulasi atau menjadi lebih terdesentralisasi.

Namun, di antara pilihan tersebut, Hotbit percaya bahwa baik dari sisi kepatuhan maupun desentralisasi, industri akan sulit untuk mengikuti tren secara jangka panjang.

Hotbit Akui Sempat Jadi Korban Serangan Dunia Maya

Selain itu, Hotbit juga mengakui bahwa platfom miliknya mengalami serangan dunia maya beberapa kali. Peretas membuat cacat di proyeknya yang pada akhirnya membuat perseroan harus menanggung kerugian dengan jumlah yang signifikan.

“Karena ketidakpastian yang ada di industri, membuat munculnya banyak risiko. Oleh karena itu, perusahaan percaya bahwa model operasi yang sedang dijalaninya, yakni kemampuan untuk mendukung beragam aset tidak bisa dipertahankan lagi jika dilihat dari sudut pandang manajemen risiko,” tambah Hotbit.

Sebelumnya, pada 2021, Hotbit pernah mengalami serangan dunia maya. Serangan tersebut akhirnya mengharuskan perusahaan menghentikan seluruh layanannya selama dua minggu. Hotbit mengeklaim langkah tersebut dilakukan karena proses pemindahan 200 server dari sistem ke lingkungan baru yang tidak tercemar. Selain itu, mereka juga berupaya untuk mencegah agar peretas untuk berbuat lebih jauh.

Coinbase Terus Berjuang Dorong Regulasi

Membincang regulasi, entitas kripto lainnya, yaitu Coinbase, memilih untuk terus mendorong pembaruan aturan kripto oleh pemerintah. Dalam utas Twitter, Coinbase menjelaskan bahwa sudah saatnya regulator melakukan pembaruan sistem. Apalagi, lembaga keuangan Amerika adalah bagian penting dari sistem keuangan tradisional global.

“Namun sayangnya, mereka masih bergantung pada teknologi usang yang tidak melayani mereka sendiri dan pelanggannya. Kripto bisa membantu,” jelas Coinbase.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa saat sistem keuangan memburuk, orang di seluruh dunia yang akan menanggung dampaknya, sementara kripto yang memiliki lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia menawarkan solusi teknologi nyata.

Menurut Coinbase, kripto bisa memberikan stabilitas. Seperti stablecoin USDCoin (USDC), misalnya. Mereka menyebut aset itu merupakan pilihan yang memiliki lebih sedikit paparan terhadap inflasi. Di samping itu, menurut Coinbase juga teknologi kripto bisa digunakan untuk mengirim yang lebih cepat dari AS ke Meksiko dibanding transfer bank.

Bagaimana pendapat Anda tentang crypto exchange Hotbit yang memutuskan untuk tutup? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori