Trusted

Kongres AS Selidiki Meta Platforms Terkait Pengembangan Proyek Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Maxine Waters, salah satu anggota Kongres AS, mempertanyakan sikap Meta Platforms dalam pengembangan kripto dan blockchain, karena pengajuan paten di USPTO masih ada.
  • Dalam pandangan Waters, jika benar Meta Platforms sudah tidak berniat mengembangkan mata uang kripto, maka seharusnya perusahaan melakukan perubahan dalam permohonannya di USPTO.
  • Di bulan Oktober 2023, Kongres AS juga sudah menggali informasi dari salah satu staf Meta Platforms. Saat itu, perwakilan Meta Platforms mengaku tidak ada pengembangan aset digital yang saat ini dilakukan.
  • promo

Maxine Waters, salah satu anggota Kongres Amerika Serikat (AS) untuk Komite Jasa Keuangan, mempertanyakan sikap Meta Platforms dalam pengembangan kripto dan blockchain. Dirinya khawatir bahwa inisiatif Meta untuk memperluas keterlibatannya dalam ekosistem aset digital masih akan terus dilakukan secara diam-diam.

Dalam surat yang ditujukan ke Mark Zuckerberg dan Javier Olivan, selaku eksekutif Meta Platforms, Waters menilai bahwa perusahaan masih berniat untuk melakukan upayanya mendorong implementasi proyek berbagai layanan aset digital dan blockchain.

Meta Platforms sepertinya belum puas setelah mendapatkan penolakan dari Kongres terkait mata uang virtual Diem yang dikembangkan pada tahun 2019 lalu. Ketika itu, Meta Platforms mengumumkan bahwa pihaknya berniat mengembangkan mata uang kripto bernama Libra (kemudian diganti menjadi Diem) dan crypto wallet Calibra.

Namun, dalam perjalanannya, Kongres memandang langkah Meta, yang saat itu masih menggunakan nama Facebook, terlalu berani dan berisiko. Pasalnya, perusahaan memiliki miliaran data pengguna yang berpotensi untuk disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Alhasil, Waters pun meminta Meta Platforms untuk melakukan moratorium pengembangan sampai kongres dan regulator melakukan evaluasi.

Proyek itu akhirnya sepakat untuk ditutup dan asetnya dijual ke Silvergate Bank senilai US$200 juta. CEO Diem kala itu, Stuart Levey, juga mengakui bahwa dari dialog yang digelar dengan regulator federal jelas terlihat bahwa proyek tersebut tidak bisa terus dikembangkan.

Pengajuan Paten Meta Platforms Masih Ada di USPTO

Penutupan proyek itu dinilai seharusnya juga dibarengi dengan penarikan pengajuan paten ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO). Tetapi, dalam penelusuran Maxine Waters, Meta ternyata tidak mencabut izin paten yang sudah diajukan pada tahun 2022 kemarin. Permohonan untuk merek dagang perdagangan kripto, desain, dan pengembangan blockchain hingga layanan mata uang digital lainnya masih ada di USPTO.

“Penerapan merek dagang tampaknya menunjukkan bahwa Meta belum menghentikan aktivitasnya di sektor aset digital sejak penutupan proyek Diem,” jelas Waters.

Dalam pandangan Waters, hal itu menjadi anomali, karena jika benar Meta sudah secara penuh tidak berniat mengembangkan mata uang kripto, perusahaan harus melakukan perubahan dalam permohonannya di USPTO.

Hal lain yang membuat Waters curiga adalah USPTO sudah mengirimkan notice of allowance (NOA) ke Meta pada Agustus 2023, September 2023, dan 16 Januari kemarin. NOA sendiri merupakan dokumen yang menyatakan bahwa aplikasi pengajuan telah memenuhi syarat pendaftaran.

Proses selanjutnya adalah Meta harus mengajukan pernyataan bahwa mereka akan menggunakan merek dagang tersebut atau justru meminta perpanjangan waktu selama 6 bulan.

Oleh karena itu, Waters kembali mempertanyakan pengembangan mata uang virtual yang dilakukan Meta Platforms. Aspek yang menjadi pertanyaan Waters adalah bagaimana Meta akan menanggapi NOA dan sejauh mana keterlibatan perusahaan dalam proyek Web3, termasuk aset digital maupun crypto wallet.

Perwakilan Perusahaan Klaim Tidak sedang Kembangkan Aset Digital Apa pun

Maxine Waters juga menekankan pertanyaannya terkait adanya potensi adopsi aplikasi distributed ledger technology (DLT) di platform, termasuk dukungan pembayaran untuk mata uang kripto.

Kongres AS sebelumnya juga sudah menggali informasi dari salah satu staf Meta Platforms. Pada 12 Oktober 2023, dalam komunikasi dengan staf Komite Jasa Keuangan, karyawan Meta Platforms mengatakan tidak ada pengembangan aset digital yang saat ini dilakukan.

Selain itu, ditegaskan juga bahwa Meta tidak memiliki rencana untuk mengembangkan produk berbasis blockchain maupun stablecoin.

Begitu pula dalam pengembangan metaverse yang sedang digalakkan oleh Zuckerberg, Meta Platforms disebut tidak menggandeng pihak mana pun atau mengintegrasikan stablecoin ke dalam metaverse.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori