Lihat lebih banyak

Libatkan 100 Ribu Warga, Korea Selatan Siap Uji Coba CBDC di Dunia Nyata

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada kuartal empat tahun 2024 mendatang, Bank of Korea akan memulai fase uji coba CBDC berikutnya dengan melibatkan 100 ribu individu.
  • Selain itu, Bank of Korea juga tengah mengkaji kolaborasi dengan Bursa Korea untuk mengintegrasikan mata uang digital ke dalam simulasi perdagangan emisi karbon.
  • Rencana uji coba ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bersama antara Bank of Korea, FSC, dan FSS untuk melakukan eksplorasi kebutuhan infrastruktur keuangan melalui CBDC.
  • promo

Pemerintah Korea Selatan terus melangkah maju untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC). Jika tidak ada aral melintang, pada kuartal empat tahun 2024 mendatang, Bank of Korea, selaku bank sentral Korea Selatan, akan memulai fase berikutnya uji coba CBDC dengan melibatkan 100 ribu individu.

Aksi uji coba itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan bersama antara Bank of Korea, Komisi Jasa Keuangan (FSC), dan Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) Korea untuk melakukan eksplorasi kebutuhan infrastruktur keuangan melalui CBDC di 4 Oktober kemarin.

Dalam laporan Bank for International Settlements (BIS), terungkap bahwa masing-masing pihak sepakat bahwa uji coba CBDC dimaksudkan untuk menilai kelayakan sistem moneter di masa depan berdasarkan CBDC grosir (wholesale CBDC).

“Uji coba ini juga bertujuan untuk mengarahkan tingginya minat masyarakat terhadap aset kripto ke saluran yang lebih inovatif, konstruktif, dan bertanggung jawab. Selain memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap kripto, masyarakat Korea juga memiliki ketertarikan yang signifikan di bidang blockchain.”

Oleh karena itu, Bank of Korea, akan segera memulai tahapan tersebut di tahun depan. Koreatimes melaporkan bahwa di bawah proyek percontohan, ratusan ribu individu terpilih bisa menggunakan CBDC untuk membeli barang dengan token deposit yang dirilis oleh bank komersial.

Skema yang dijalankan akan mirip dengan transaksi menggunakan voucer di toko, tetapi dengan fitur dan kemampuan yang jauh lebih tinggi. Meski begitu, saat uji coba berlangsung, tidak seluruh fitur diaktifkan. Masing-masing peserta hanya bisa menggunakannya untuk tujuan pembayaran yang telah ditentukan. Sementara itu, fungsi lainnya, seperti untuk pengiriman uang secara pribadi, belum bisa dilakukan.

Menurut pihak regulator, Korea Selatan sudah menjalankan pembayaran berbasis voucer untuk pemberian dana hibah khusus selama pandemi Covid-19. Namun, harus diakui, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Misalnya: biaya transaksi yang tinggi, lambatnya proses penyelesaian, keterbatasan verifikasi pasca-transaksi, serta kekhawatiran akan terjadinya penipuan.

Siap Kolaborasi dengan Bursa Korea

Meskipun masih jauh dari tahap final, General Manager BIS, Agustin Carstens, sempat menyebut bahwa proyek yang bernama digital won itu secara positif mengevaluasi upaya bank sentral untuk mendekati sistem moneter masa depan. Carstens menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Gubernur Bank Sentral Korea, Rhe Chang-yong.

Otoritas terkait mengeklaim bahwa proyek ini akan sepenuhnya aman. Walau tidak dijelaskan pihak mana yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan data pribadi pengguna, laporan itu hanya mengungkapkan bahwa berbagai data penting akan disimpan secara aman dengan menetapkan standar privasi yang kuat.

Mekanisme Transfer Aset CBDC menurut Bank of Korea | Sumber: BIS
Mekanisme Transfer Aset CBDC menurut Bank of Korea | Sumber: BIS

Pengembangannya tidak berhenti sampai di situ. Bank of Korea juga tengah mengkaji aksi untuk melakukan kolaborasi dengan Bursa Korea. Keduanya berniat untuk mengintegrasikan mata uang digital ke dalam simulasi perdagangan emisi karbon.

“Hal itu mencakup pengujian kelayakan transaksi pengiriman versus pembayaran antara hak emisi karbon dan token pembayaran.”

CBDC Korea Selatan sudah Dimulai 3 Tahun Lalu

Perjalanan CBDC di Korea Selatan sudah berawal sejak beberapa tahun ke belakang. Data BIS menyebutkan bahwa dari tahun 2020, Bank of Korea mulai mendirikan unit penelitian khusus CBDC, yang akhirnya menjadi motor dalam rangkaian eksperiman pada CBDC retail.

Akan tetapi, karena di wilayahnya infrastruktur pembayaran digital sudah berkembang dengan baik, BIS maupun regulator Korea Selatan tidak melihat adanya urgensi penelitian CBDC retail di masa depan. Hal itu justru dikhawatirkan bakal menciptakan kanibalisasi pasar.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori