Crypto exchange Kraken telah menandatangani kesepakatan sponsor dengan tim balap Formula One (F1) Williams Racing. Kerja sama ini menandai membaiknya situasi di tengah crypto winter.
Dalam beberapa bulan terakhir, sponsor olahraga semakin meredup imbas beberapa perusahaan kripto ternama yang akhirnya gulung tikar.
Kesepakatan antara Kraken dan Williams ini menandai bangkitnya minat pada tim yang tahun lalu sempat menghentikan kesepakatan komersial “multi-tahun” dengan platform metaverse Terra Virtua.
Terkait hal tersebut, menurut Mayur Gupta, selaku Chief Marketing Officer Kraken, tahun 2023 tampaknya menjadi waktu terbaik bagi bursanya untuk membuat kesepakatan sponsorship.
“Kami tidak pernah [bersikap] impulsif,” ungkapnya. “Selama bull run terakhir [saja], kami tidak mengikuti tren Formula One.”
Kesepakatan dengan Williams tersebut akan membuat branding Kraken muncul di bagian halo dan sayap belakang mobil untuk sisa musim 2023. Tidak hanya itu, branding perusahaan juga akan terlihat pada seragam pembalap dan tim. Namun, rincian keuangan dalam kesepakatan ini tidak diungkapkan.
Di samping itu, seniman digital yang telah menjual karya mereka melalui marketplace non-fungible token (NFT) Kraken juga berkesempatan memamerkan karyanya di sayap belakang mobil tersebut.
Kripto Pernah Hadapi Masa Sulit dengan F1
Industri kripto dan Formula One punya sejarah yang rumit. Tahun lalu, 100% dari seluruh tim F1 memiliki minimal satu sponsor kripto, namun tahun ini jumlahnya turun menjadi sekitar 70%.
Namun, nyatanya, beberapa kesepakatan mengalami nasib buruk setelah keruntuhan yang terkenal membuat kapitalisasi pasar kripto turun drastis sebesar US$2 triliun. Bahkan, insiden ini mengakibatkan Coinbase dan Crypto.com harus memberhentikan sebagian besar karyawannya karena kondisi ekonomi makro yang memburuk serta menurunnya kepercayaan investor yang mengancam sumber pendapatan utama mereka.
Di antara beberapa kesepakatan yang cukup besar akhirnya harus dibatalkan, seperti halnya sponsor FTX untuk Mercedes yang terpaksa harus terhenti saat bursa tersebut mengalami kebangkrutan. Selain itu, Ferrari juga membatalkan kesepakatannya dengan blockchain Velas, dan Red Bull Racing juga mengakhiri kemitraannya dengan Tezos.
Meskipun demikian, selama musim 2022, perusahaan-perusahaan kripto yang memiliki dana melimpah tetap berusaha untuk menarik perhatian penonton F1.
Namun, Kraken sendiri tidak luput dari situasi genting tersebut. Pada bulan November, perusahaannya harus memberhentikan sekitar 30% stafnya dan menutup kantor mereka di Abu Dhabi dan Jepang.
Di samping itu, Kraken juga sempat terlibat dalam sengketa hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bulan lalu atas klaim bahwa layanan staking aset kriptonya melanggar peraturan setempat. Sebagai akibatnya, Kraken pun setuju untuk membayar denda sebesar US$30 juta dan menghentikan produk terkait di negara tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Kraken untuk jadi sponsor tim F1 Williams Racing? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.