Lihat lebih banyak

Crypto Exchange Kraken Angkat Kaki dari Market Jepang

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kraken mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan operasi bisnis di Jepang per 31 Januari 2023.
  • Keputusan ini disebut bagian dari strategi global Kraken untuk memprioritaskan sumber daya investasi di tempat yang paling sesuai untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan
  • Meski demikian, keputusan untuk menangguhkan operasi di Jepang tidak akan berdampak material pada keseluruhan bisnis Kraken.
  • promo

Kraken, salah satu crypto exchange global yang berdiri sejak 2011, mengumumkan pada hari Rabu (28/12) bahwa mereka memutuskan untuk menangguhkan operasi bisnis di Jepang per 31 Januari 2023.

Adapun mereka tidak lagi melayani pelanggan Jepang melalui entitas Payward Asia. Hal ini akan membuat mereka menghapus operasi bisnis crypto exchange yang terdaftar di Badan Layanan Keuangan Jepang.

Keputusan ini disebut bagian dari strategi global Kraken untuk memprioritaskan sumber daya investasi di tempat yang paling sesuai untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan yang turut didirikan oleh Jesse Powell ini.

“Sebagai hasil dari mempertimbangkan situasi saat ini di sekitar market Jepang dan market kripto global yang lesu, kami sampai pada kesimpulan bahwa akan sulit bagi Kraken untuk menginvestasikan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis di Jepang,” jelas pihak Kraken.

Meski demikian, keputusan untuk menangguhkan operasi di Jepang tidak akan berdampak material pada keseluruhan bisnis Kraken. Mereka mengaku tetap berkomitmen pada misi untuk mempercepat adopsi kripto sehingga pengguna dapat mencapai kebebasan dan inklusi finansial.

Kraken menegaskan bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup untuk memungkinkan semua pengguna yang terpengaruh oleh keputusan ini segera menarik aset mereka, baik itu melalui transfer ke crypto wallet eksternal atau menarik dana lewat rekening bank domestik.

Sebenarnya melalui Payward Asia, Kraken telah sempat beroperasi di Jepang dari tahun 2014 hingga akhirnya menarik diri pada April 2018. Namun, mereka memutuskan untuk meluncurkan kembali operasi di Jepang pada Oktober 2020.

Kraken PHK 1.100 Karyawan

Dengan munculnya kabar terbaru ini, Kraken tampaknya sedang berfokus pada pemangkasan ongkos operasional dalam beberapa bulan terakhir.

Pada 30 November lalu, Kraken memangkas sekitar 1.100 tenaga kerja global yang setara dengan 30% dari jumlah karyawan mereka secara keseluruhan.

Terkait pemangkasan karyawan ini, Kraken memberi gambaran bahwa selama beberapa tahun terakhir, ratusan juta pengguna baru memasuki dunia kripto dan jutaan klien baru menaruh kepercayaan kepada perusahaan.

Dalam kurun waktu itu, mereka tumbuh dengan cepat, dengan lebih dari 3 kali lipat para karyawan yang melayani para pelanggan Kraken. Adapun pemangkasan yang mereka lakukan ini membuat ukuran tim Kraken kembali seperti 12 bulan yang lalu.

Kraken menggunakan dalih bahwa sejak awal tahun 2022, faktor ekonomi makro dan geopolitik membebani pasar keuangan. Hal ini membuat volume perdagangan kripto jauh lebih rendah dan pendaftaran pengguna baru lebih sedikit.

Dengan begitu, mereka merespon kondisi ini dengan memperlambat upaya perekrutan dan menghindari komitmen marketing yang besar. Namun, pengaruh negatif dari pasar keuangan terus berlanjut dan Kraken mengklaim kehabisan opsi yang lebih baik untuk menyesuaikan ongkos operasional perusahaan.

Binance Justru Baru Masuki Market Jepang

Di tengah Kraken yang memutuskan angkat kaki dari Jepang, Binance justru melakukan hal yang sebaliknya.

Pada 30 November lalu, crypto exchange terbesar di dunia yang dipimpin Changpeng ‘CZ’ Zhao ini mengumumkan mereka telah mengakuisisi 100% saham Sakura Exchange BitCoin (SEBC) yang merupakan crypto exchange yang telah memiliki lisensi operasi legal di Jepang.

Bursa Kripto Jepang Berencana Meniadakan Aturan Screening Aset Kripto sebelum Listing

Dengan menawarkan layanan SEBC yang diatur oleh regulator jepang, Binance bertujuan untuk mendukung lingkungan global yang bertanggung jawab untuk dunia kripto.

Terkait hal ini, Manajer Umum Binance Jepang, Takeshi Chino, mengatakan bahwa market Negeri Sakura akan memainkan peran kunci di masa depan adopsi kripto. Sebagai salah satu ekonomi terkuat dunia dengan ekosistem teknologi yang sangat maju, Jepang disebut sudah siap untuk adopsi blockchain yang kuat.

Seperti yang diketahui, CZ pada Maret 2018 membatalkan rencana untuk membangun basis di Jepang. Hal ini menyusul pemberitahuan resmi dari regulator bahwa Binance akan menghadapi gugatan hukum, jika tidak berhenti beroperasi tanpa lisensi di Jepang.

Dalam perkembangannya, menurut penjelasan sumber Bloomberg, pendekatan Jepang yang dinilai melonggarkan aturan terkait kripto dan potensi substansial untuk pertumbuhan pengguna adalah alasan utama minat baru Binance pada Jepang.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori