Lihat lebih banyak

Kraken Diminta Serahkan Data Pengguna untuk Kepatuhan Pajak di AS

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengadilan Amerika Serikat (AS) memerintahkan crypto exchange Kraken untuk menyerahkan informasi akun dan data transaksi para pengguna ke IRS.
  • Kraken diharuskan untuk memberikan rincian pengguna yang terlibat dalam transaksi melebihi US$20.000 dalam satu tahun kalender.
  • Selain itu, Kraken akan diminta untuk merilis alamat blockchain dan hash transaksi, yang sudah termasuk dalam data transaksi yang tersedia untuk dibagikan.
  • promo

Pengadilan Amerika Serikat (AS) memerintahkan crypto exchange Kraken untuk menyerahkan informasi akun dan data transaksi para pengguna ke Internal Revenue Service (IRS).

Lembaga pemerintah yang mengumpulkan pajak di Negeri Paman Sam itu mengatakan bahwa mereka memerlukan informasi dari Kraken untuk menentukan apakah ada pengguna di crypto exchange tersebut yang melaporkan pajak mereka kurang dari jumlah yang harus dibayarkan.

Sesuai perintah yang dikeluarkan pada hari Jumat (30/6), Kraken diharuskan untuk memberikan rincian pengguna yang terlibat dalam transaksi melebihi US$20.000 dalam satu tahun kalender, termasuk nama (asli atau nama samaran), tanggal lahir, nomor pokok wajib pajak, alamat tempat tinggal, nomor telepon, alamat email, dan berbagai dokumen lainnya.

Sebagai pengingat, IRS pada Februari tahun ini mengajukan petisi terkait persoalan ini ke Pengadilan di Distrik Utara California.

Hal itu dilakukan tidak lama setelah Kraken mencapai penyelesaian senilai US$30 juta dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) atas klaim tuduhan pelanggaran Undang-Undang (UU) sekuritas yang terkait dengan layanan staking.

IRS mengeklaim bahwa mereka telah mengeluarkan panggilan ke Kraken pada tahun 2021. Namun, Kraken disebut gagal mematuhi permintaan itu.

Kraken Diminta Rilis Alamat Blockchain dan Hash Transaksi

Kini, IRS berusaha untuk menyelidiki kewajiban pajak pengguna yang melakukan transaksi kripto antara tahun 2016 dan 2020.

Selain itu, Kraken akan diminta untuk merilis alamat blockchain dan hash transaksi, yang sudah termasuk dalam data transaksi yang tersedia untuk dibagikan. Kraken juga dapat diminta untuk memberikan data mentah ke IRS.

Meski begitu, hakim dalam pengadilan tersebut tampaknya menolak upaya IRS untuk mendapatkan informasi pekerjaan dan sumber kekayaan dari para pengguna di Kraken.

Dalam penilaian hakim, pengadilan perlu memastikan apakah permintaan dari IRS difokuskan dengan tepat. Artinya, permintaan yang diajukan ke Kraken tidak boleh melebihi apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan.

Menurut pengadilan, informasi yang dicari dalam 3 permintaan pertama, yang bertujuan untuk mengidentifikasi pemegang akun di Kraken, terlalu luas dan melebihi apa yang dibutuhkan sebagian besar pengguna untuk menetapkan identitas mereka.

Meningkatnya Minat TradFi pada Industri Kripto

Keputusan pengadilan yang setidaknya menguntungkan IRS daripada para pengguna crypto exchange Kraken ini terjadi di tengah tindakan keras regulator AS terhadap industri kripto.

Kabar ini juga datang setelah SEC menindak Binance dan Coinbase pada bulan Juni lalu. Menariknya, setelah itu, justru terjadi upaya nyata dari sejumlah perusahaan keuangan tradisional (TradFi) untuk masuk lebih dalam ke industri kripto.

Parade dimulai ketika BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia yang mengelola aset sekitar US$9 triliun, pada 15 Juni lalu resmi mengajukan berkas ke regulator AS untuk dapat menawarkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot secara legal kepada kliennya.

Pada gilirannya, hal itu memicu sejumlah pihak lainnya, termasuk Fidelity, berlomba mencari izin untuk bisa menawarkan produk ETF Bitcoin spot di AS.

Antusias semakin tinggi kala EDX Markets pada 20 Juni lalu mengumumkan peluncuran marketplace aset digital pertama di AS, yang dirancang untuk memungkinkan perdagangan yang aman dan patuh melalui perantara terpercaya.

Adapun koalisi para investor pendiri EDX termasuk Charles Schwab, Citadel Securities, Fidelity Digital Assets, Paradigm, Sequoia Capital, dan Virtu Financial.

Tidak hanya di AS, Eropa pun mengalami dinamika serupa. Komunitas kripto pun dibuat heboh saat Deutsche Bank pada 20 Juni lalu juga mengajukan berkas untuk dapat mengoperasikan layanan kustodian aset digital di Jerman.

Masih pada hari yang sama, CACEIS, penyedia layanan keuangan bagi investor institusional, resmi telah terdaftar di Prancis untuk menyediakan layanan kustodian aset digital.

Sebagai informasi, CACEIS Bank menyediakan layanan kepada para manajer aset seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan private equity. Perusahaan ini dimiliki oleh raksasa perbankan Crédit Agricole di Prancis dan Santander di Spanyol.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori