“Kripto” yang sebelumnya disebut-sebut merupakan kata yang buruk bagi orang-orang yang berkumpul di Davos, Swiss, kini mulai mendapat ruang dan bahkan perhatian dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) atau Forum Ekonomi Dunia.
Agenda WEF 2022 dijadwalkan berlangsung dari tanggal 22 sampai 26 Mei mendatang. Hal ini menandai berkumpulnya para pemimpin ekonomi global, baik dari sektor negara maupun swasta, di acara tatap muka pertama WEF sejak pandemi Covid-19.
Tema pertemuan WEF kali ini adalah “Bekerja Bersama, Memulihkan Kepercayaan“, yang menjanjikan membawa para pemimpin dunia ke satu platform dan membantu mereka membentuk kemitraan dan kebijakan.
Tema pertemuan tahunan WEF kali ini dibagi ke dalam 8 bagian utama yaitu, iklim dan alam, ekonomi yang lebih adil, teknologi dan inovasi, pekerjaan dan keterampilan, bisnis yang lebih baik, kesehatan, kerja sama global, serta masyarakat dan pemerataan.
- Baca Juga: Bitcoin Maximalist Kecam Video World Economic Forum tentang “Ubah Kode Bitcoin Jadi Proof of Stake”
Kripto Mendapat Tempat di WEF
Blockchain dan digitalisasi serta dampak selanjutnya pada berbagai sektor global juga akan menjadi topik utama selama pertemuan tahunan WEF. Hal itu meliputi diskusi mengenai peran yang muncul dari market keuangan terdesentralisasi (DeFi), peran mata uang digital bank sentral (CBDC), hingga bagaimana blockchain dapat diterapkan untuk memberantas kemiskinan dunia.
Beberapa tokoh penting di dunia kripto seperti perwakilan dari Ripple, Circle Internet Financial FTX, hingga walikota Miami turut meramaikan gelaran WEF tahun ini.
Dalam agenda hari pertama WEF 2022 pada tanggal 23 Mei, Jeremy Allaire yang merupakan co-founder & CEO Circle Internet Financial yang bersama crypto exchange Coinbase berada di balik stablecoin USD Coin (USDC), akan menghadiri panel diskusi ‘Remittances for Recovery: A New Era of Digital Money’ bersama Brad Garlinghouse selaku CEO Ripple (XRP).
Sementara panel diskusi mengenai ‘Central Bank Digital Currencies’ akan diikuti oleh beberapa pihak termasuk Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, hingga Gubernur Bank Sentral Prancis, François Villeroy de Galhau.
Berikut ini adalah beberapa kutipan yang telah muncul dari para pemain di industri kripto yang menghadiri agenda tahunan WEF yang rutin diselenggarakan di Davos, Swiss.
- Baca Juga: Dari Korea Selatan hingga Panama, Sejumlah Negara Mulai Perketat Pengawasan Industri Kripto
Berbagai Komentar dari Perwakilan Ripple dalam WEF 2022
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengatakan bahwa kripto dulunya adalah kata yang buruk di Davos. Namun, sekarang sedang jadi bahan perbincangan dan semakin banyak perusahaan kripto yang ambil bagian.
Selain itu, dia juga berbagi pandangan tentang kehancuran stablecoin TerraUSD (UST). “Siapa bilang stablecoin algoritmik tidak berhasil dalam 5-10 tahun? Industri ini akan tetap ada dan akan menemukan lebih banyak kasus penggunaan dunia nyata yang menarik,” katanya.
Brad Garlinghouse juga menyoroti keadaan peraturan kripto di Amerika Serikat (AS) dengan menyatakan industri ini tidak memiliki kejelasan dan kepastian. “Sebagian besar orang yang bekerja di kripto adalah aktor yang baik, tetapi, ketika aturannya tidak jelas, sangat sulit untuk mengelolanya bagi investor.”
Selain itu, Brooks Entwistle yang merupakan SVP Global Customer Success Ripple memberikan pandangannya tentang perdebatan yang saat ini muncul mengenai crypto winter.
“Crypto winter telah terjadi sebelumnya dan itu akan terjadi lagi, tetapi kami fokus untuk membangunnya. Saya pikir ini adalah kesempatan bagi berbagai proyek kripto untuk membangun lebih banyak. Banyak dari hal ini adalah kebisingan, dan kita harus mengurangi kebisingan dan fokus pada sinyal,” katanya.
- Baca Juga: Kripto Aset Spekulatif & Sangat Berisiko, Presiden Bank Sentral Eropa: CBDC Euro Digital Lebih Baik
Posisi PayPal serta Pandangan tentang CBDC & Metaverse
Richard Nash yang merupakan Vice President PayPal mengatakan bahwa pihaknya berupaya merangkul semua kemungkinan layanan yang berkaitan dengan kripto dan blockchain, termasuk pula CBDC.
Dalam sebuah kesempatan, Karen Ottoni dari Hyperledger dan Jennifer Lassiter dari Digital Dollar Project sepakat bahwa central bank digital currency dan cryptocurrency akan tumbuh bersama satu sama lain dan bahkan belajar dari satu sama lain.
Sedangkan, Alan Ransil yang merupakan Filecoin Green Project Lead menjelaskan perbedaan utama antara uang kertas dan mata uang kripto.
“Uang fiat hanya memiliki kemampuan untuk menambah dan mengurangi. [Sementara] Uang yang dapat diprogram, sebagai perbandingan, menawarkan solusi waktu nyata dan mekanisme respons cepat,” katanya.
Sheila Warren yang merupakan CEO Crypto Council for Innovation (CCI) menyampaikan, “Kita berbicara tentang metaverse seolah-olah itu adalah satu hal. Namun kenyataannya, akan ada banyak metaverse dan orang-orang akan memiliki identitas yang mulus di beberapa metaverse.”
Rangkaian agenda pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2022 dapat disaksikan melalui tautan ini.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.