Masifnya perkembangan industri gim tanah air membuat para pengembang kripto di Indonesia tertarik mencicipinya. Salah satunya adalah Kuy Token.
Kuy Token yang dibangun diatas teknologi blokchain asal tanah air, Vexanium, baru saja menggandeng perusahaan game publisher lokal bernama LYTO untuk memfasilitasi para pengguna gim Dekaron Online.
Founder Kuy Token, Edgart Hartono mengatakan industri gim merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia.
Dinamika yang ada di dalamnya membuat industri tersebut bisa dengan mudah dan cepat mengadopsi teknologi blokchain juga kripto.
Dengan mengusung konsep play-to-earn, Kuy Token bakal menggabungkan teknologi blockchain untuk bisa memberikan keuntungan kepada penggunanya sembari melakukan permainan.
Nantinya, setiap pemain gim Dekaron akan mendapatkan reward berupa token yang bisa digunakan untuk membeli item tertentu didalam gim atau disimpan dalam dompet kripto.
Baik Kuy Token dan juga LYTO sudah menandatangani kerjasama dalam sebuah acara non-fungible event (NFE) belum lama ini. Token yang baru akan meluncur pada pertengahan tahun ini akan menambah warna geliat token gaming di Indonesia.
“Kami berharap Kuy Token dapat memajukan industri kripto dan memfasilitasi industri lainnya ke dalam ekosistem kripto,” ungkapnya dalam keterangan resmi.
Potensi Besar Token Gaming
Sebelumnya, token kripto yang mengusung konsep play-to-earn sudah hadir lebih dulu di Indonesia. Adalah Eshark Token (ESHK) yang sudah lebih dulu tampil dan terlibat dalam project WhiteBit, platform perdagangan mata uang digital global asal Estonia.
ESHK yang diinisasi oleh Steven Taslim dibangun di atas jaringan Binance Blockchain BEP-20 yang mengusung konsep crypto for gamers.
Menilik laporan industri blockchain tahunan yang dirilis oleh DappRadar, terlihat potensi yang sangat besar dari non fungible token (NFT) dalam game.
Disebutkan pada 2021 lalu, tren penggunaan play–to–earn mampu menarik investasi dari perusahaan modal ventura dan juga angel investors menuju US$4 miliar, jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai US$80 juta.
Kuy Token ataupun ESHK merupakan GameFi yang tengah booming di Indonesia. Konsep ini memadukan keuangan terdesentralisasi alias DeFi dan token yang tidak dapat ditukarkan dengan gim daring berbasis blockchain.
Kemunculan GameFi dimulai pada tahun 2017 yang ditandai dengan hadirnya NFT CryptoKitties, yang mampu menggaet lebih dari 14 ribu pengguna dalam satu hari.
Decentraland: Token Gaming Populer
Salah satu token gim populer di dunia adalah Decentraland (MANA). Token yang dirilis pada Februari 2020 lalu memungkinkan penggunanya untuk membeli lahan digital dalam sebagai NFT, untuk kemudian melakukan interaksi secara virtual.
Transaksi terbesar pernah dilakukan oleh Metaverse Group dengan nilai pembelian sebesar 1.295.000 MANA atau sekitar US$913.228 pada saat itu.
Luasan lahan yang didapatkan terdiri dari 116 bidang dengan ukuran masing-masing bidangnya 52,5 kaki persegi. Jika ditotal, luasan lahan digital yang diborong Metaverse Group mencapai 6.090 kaki persegi virtual.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, menambahkan, GameFi berhubungan dengan gim tertentu. Maka dari itu, naik turunnya harga juga dipengaruhi oleh gim bersangkutan.
Selain itu, pergerakan harga token gim juga memiliki kaitan dengan sentimen aset kripto lainnya, seperti Bitcoin (BTC).
“Token-token GameFi yang baru biasanya akan menarik minat beli para penggemarnya, termasuk peminat kripto di Indonesia. Karena aset kripto meberikan peluang untuk berspekulasi mencari profit,” katanya.
Melansir Coinmarketcap, pada perdagangan hari ini pukul 15:50 WIB, MANA di transaksikan pada level US$2,58. Terkoreksi 7,08% dalam 24 jam terakhir dan 1,78% selama sepekan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.