Lihat lebih banyak

Lembaga Perlindungan Konsumen AS Berupaya Cegah Meta Platforms Kuasai ‘Seluruh Metaverse’

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FTC sedang berusaha memblokir Meta Platforms dari niatannya mengakuisisi Within Unlimited dan aplikasi kebugaran khusus virtual reality populer bernama Supernatural.
  • Jika Meta Platforms diizinkan untuk membeli Within Unlimited, tekanan persaingan akan berkurang. Pengurangan persaingan ini melanggar undang-undang anti monopoli.
  • Bila pengadilan AS tidak menggagalkan rencana akuisisi terbaru ini, maka Meta Platforms akan dapat melenggang mulus untuk membeli Within Unlimited pada 1 Agustus 2022 mendatang.
  • promo

Lembaga Perlindungan Konsumen Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan terhadap Meta Platforms dan sang CEO Mark Zuckerberg dalam upaya untuk menghentikan raksasa teknologi itu dari tujuan utamanya memiliki seluruh metaverse.

Federal Trade Commission (FTC) pada hari Rabu (27/7) sedang berusaha memblokir Meta Platforms dari upayanya mengakuisisi Within Unlimited dan aplikasi kebugaran khusus virtual reality populer bernama Supernatural.

Induk perusahaan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Oculus ini disebut oleh FTC telah menjadi pemain kunci di setiap level dalam virtual reality. Kerajaan virtual reality Meta Platforms mencakup perangkat terlaris, toko aplikasi terkemuka, 7 pengembang paling sukses, dan salah satu aplikasi terlaris sepanjang masa.

FTC menuduh bahwa Meta Platforms dan Mark Zuckerberg berencana untuk memperluas kerajaan virtual reality miliknya dengan upaya untuk secara ilegal memperoleh aplikasi kebugaran khusus yang membuktikan nilai virtual reality bagi para penggunanya.

Wakil Direktur Biro Persaingan FTC, John Newman, mengatakan bahwa Meta Platforms sudah memiliki aplikasi kebugaran virtual reality terlaris, dan memiliki kemampuan untuk bersaing lebih dekat dengan aplikasi Supernatural yang dimiliki Within Unlimited.

“Namun, Meta Platforms memilih untuk membeli ‘market position’ daripada menghasilkan keuntungan sendiri [secara langsung]. Ini adalah akuisisi ilegal, dan kami akan mengejar semua bantuan yang sesuai,” jelas John Newman.

Meta Platforms Ingin Kuasai Industri Virtual Reality

Industri virtual reality menawarkan pengalaman digital imersif yang unik dan ditandai dengan tingkat pertumbuhan dan inovasi yang tinggi. Tidak seperti konten di tablet, ponsel, atau monitor, virtual reality memberi pengguna persepsi bahwa mereka seakan benar-benar dikelilingi konten tersebut.

Pengguna biasanya terlibat dengan pengalaman virtual reality melalui headset dengan tampilan di depan setiap mata untuk menempatkannya dalam lingkungan tiga dimensi.

Perusahaan perangkat lunak dan studio mengembangkan aplikasi virtual reality yang berjalan di headset dan didistribusikan di toko aplikasi online. Aplikasi ini menawarkan berbagai genre, mulai dari game sampai e-sports, hingga kreasi dan eksplorasi berbagai macam hal. 

Adapun, Meta Platforms menyediakan perangkat virtual reality terbesar dan juga penyedia aplikasi virtual reality terkemuka di AS. Gugatan menuduh Meta Platforms di bawah kepemimpinan Mark Zuckerberg berusaha memulai kampanyenya untuk menaklukan industri virtual reality dengan mengakuisisi produsen headset Oculus VR senilai US$2 miliar pada 2014.

Dipicu oleh popularitas headset Quest terlarisnya, Meta Platforms Quest Store telah menjadi platform aplikasi AS terkemuka dengan lebih dari 400 aplikasi tersedia untuk diunduh.

Dalam email yang dilaporkan secara publik kepada para eksekutif, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa sangat penting bagi Meta Platforms untuk juga sepenuhnya ada di mana-mana dalam ‘berbagai aplikasi pembunuh’ (killer apps) yang telah membuktikan nilai dari teknologi yang mendasarinya.

Sebagai bagian dari ekspansi aplikasinya, Meta Platforms membeli 7 studio pengembang virtual reality paling sukses, dan sekarang memiliki salah satu katalog konten virtual reality pihak pertama terbesar di dunia. Akuisisi studio Beat Games memberi Meta Platforms kendali atas aplikasi Beat Saber yang sangat populer.

Dituduh Langgar Undang-Undang Anti Monopoli

Within Unlimited merupakan studio pengembangan virtual reality independen yang merancang dan membangun Supernatural, sebuah aplikasi populer di market ‘aplikasi kebugaran khusus virtual reality’.

Supernatural menawarkan berbagai latihan berkualitas tinggi yang disetel ke musik, termasuk lagu dari para artis papan atas seperti Katy Perry, Imagine Dragons, Lady Gaga, dan Coldplay, serta menawarkan lokasi virtual di tempat-tempat fotorealistik yang mencolok seperti Kepulauan Galapagos.

Keluhan FTC mencatat bahwa menurut co-founder & CEO Within Unlimited, “Fitness adalah the killer use case untuk virtual reality.”

Keluhan tersebut menuduh bahwa Meta Platforms adalah calon peserta di market aplikasi kebugaran khusus virtual reality dengan sumber daya yang diperlukan dan kemungkinan yang wajar untuk membangun aplikasi virtual reality-nya sendiri untuk bersaing di sektor ini. Namun, alih-laih masuk secara langsung, Meta Platforms mencoba membeli Supernatural. 

Masuknya Meta Platforms secara independen akan meningkatkan pilihan konsumen, meningkatkan inovasi, memacu persaingan tambahan untuk menarik karyawan terbaik, dan menghasilkan manfaat kompetitif lainnya.

Niat akuisisi Meta Platforms terhadap Within Unlimited, di sisi lain akan menghilangkan prospek masuk tersebut, meredam inovasi masa depan, dan persaingan kompetitif.

Keluhan lebih lanjut menuduh bahwa peluang masuknya Meta Platforms ke industri ini saja saja, kemungkinan telah memengaruhi persaingan di market aplikasi kebugaran khusus virtual reality

Jika Meta Platforms diizinkan untuk membeli Within Unlimited, tekanan persaingan itu akan berkurang. Pengurangan persaingan ini melanggar undang-undang anti monopoli.

Keluhan juga menuduh bahwa bila dilihat dengan latar belakang market yang lebih luas untuk semua aplikasi kebugaran virtual reality, akuisisi yang diusulkan Meta Platforms atas Within Unlimited juga ilegal.

Meta Platforms sudah berpartisipasi di market yang lebih luas ini dengan aplikasi Beat Saber, seperti halnya Within Unlimited dengan aplikasi Supernatural. Kedua perusahaan saat ini saling memacu untuk terus menambahkan fitur baru dan menarik lebih banyak pengguna. Persaingan kompetitif dinilai akan hilang jika akuisisi ini dibiarkan.

Perilaku Anti Persaingan Meta Platforms

Meta Platforms pada akhir Oktober 2021 mengumumkan bahwa Within Unlimited bersama dengan Supernatural telah menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini.

Namun pada Desember 2021, The Information mencatat bahwa FTC memperlambat upaya Meta Platforms dalam akuisisi yang bernilai US$400 juta ini.

Facebook yang kini berganti nama menjadi Meta Platforms tidak asing dengan perilaku anti persaingan. Mereka mengakuisisi Instagram senilai US$1 miliar pada 2012 dan membeli WhatsApp senilai US$19 miliar pada 2014.

Aksi-aksi ini dilandasi kekhawatiran yang serupa, terkait inovasi yang mengancam. WhatsApp dan Instagram dinilai sebagai saingan strategis bagi Facebook waktu itu.

Bila pengadilan AS tidak menggagalkan rencana akuisisi terbaru ini, maka Meta Platforms akan dapat melenggang mulus untuk membeli Within Unlimited pada 1 Agustus 2022 mendatang.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori