Harga BNB, native token ekosistem Binance, saat ini diperdagangkan di dalam area support yang telah bertahan selama 875 hari. Struktur ini memegang peranan penting dalam mempertahankan tren bullish.
Namun, perlu diperhatikan bahwa saat ini harga BNB juga tengah bergerak dalam pola korektif jangka pendek. Akibatnya, hal ini semakin memperkuat kemungkinan terjadinya breakdown.
Sejak Mei 2022, harga native token Binance ini telah bergerak dalam kisaran antara US$225 hingga US$350. Bagian atas dan bawah dari kisaran ini telah tersentuh berkali-kali selama periode tersebut. Sehingga, hal ini mengonfirmasi validitas kisaran tersebut.
Harga BNB Bertengger Dekat Kisaran Bawah
Aksi penolakan terbaru terjadi pada bulan April 2023 (ikon merah). Hal ini akhirnya menyebabkan harga BNB terus turun hingga mendekati batas bawah dari kisaran tersebut. Sementara pada bulan Juni 2023, harga BNB sudah sempat mencapai titik terendah dari kisaran itu. Kendati mengalami sedikit pemulihan setelahnya, namun harganya belum naik secara signifikan sampai detik ini.
Sebagai tambahan informasi, area support ini telah bertahan selama 875 hari, sehingga aksi breakdown di bawahnya berpotensi memicu penurunan tajam.
Di samping itu, indikator RSI mingguannya menunjukkan pembacaan bearish. Alhasil, temuan ini memberi indikasi bahwa breakdown dan penurunan harga mungkin akan terjadi. Indikator RSI sendiri digunakan oleh para trader untuk mengidentifikasi kondisi overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual) di pasar. Sehingga dari situ, mereka bisa memutuskan apakah harus mengakumulasi ataukah menjual aset.
Jika pembacaannya berkisar di atas 50 dan trennya naik, berarti para bull masih unggul. Sebaliknya, jika pembacaannya berkisar di bawah 50, kebalikannyalah yang akan terjadi. Sedangkan untuk saat ini, indikator RSI BNB bertengger di angka 35 atau di bawah garis 50, sehingga menandakan bahwa trennya adalah bearish.
Apakah Pola Korektif Bakal Picu Breakdown?
Tak hanya itu, analisis teknikal pada time frame harian ternyata juga memberikan prediksi harga yang bearish. Alasan utama untuk hal ini yaitu aksi harga BNB sendiri. Selain itu, indikator RSI juga mendukung kemungkinan terjadinya penurunan.
Sejak tersentuhnya titik bottom pada tanggal 10 Juni, harga BNB telah bergerak di dalam saluran paralel naik (ascending parallel channel). Pola ini dianggap sebagai pola bearish, yang berarti seringkali mengakibatkan terjadinya breakdown. Terlebih, menyadari fakta bahwa harganya saat ini berkisar di bagian bawah dari channel tersebut semakin memperkuat potensi penurunan.
Selain itu, RSI hariannya kini nangkring di bawah 50 dan telah mengalami breakdown dari garis ascending support-nya. Tentunya, hal ini juga menjadi indikasi dari tren bearish. Dengan begitu, kemungkinan terbesar untuk saat ini adalah terjadinya breakdown harga dari pola saat ini, yang berarti harga BNB bisa tergelincir hingga mencapai US$220.
Namun, perlu dicatat bahwa hal ini tidak akan menyebabkan breakdown dari area support jangka panjang pada level US$225, karena diperlukan penutupan mingguan yang cukup jauh di bawahnya untuk bisa mengonfirmasi breakdown tersebut.
Di sisi lain, jika harga BNB memantul pada garis support channel tersebut dan mampu bergerak di atas garis tengah channel, kemungkinan akan terjadi kenaikan harga menuju garis resistance channel pada level US$270.
Bagaimana pendapat Anda tentang proyeksi harga BNB ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.