Lihat lebih banyak

Binance Jepang Luncurkan Layanan secara Penuh pada Agustus 2023

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Changpeng Zhao, CEO Binance, mengumumkan bahwa mereka akan segera meluncurkan layanannya secara penuh di Jepang pada bulan Agustus mendatang.
  • Binance Jepang berencana menyediakan sekitar 30 aset kripto. Pihak Binance juga mengutarakan mereka memiliki minat yang kuat pada pengembangan stablecoin di Jepang.
  • Kabar ini merupakan perkembangan setelah Binance mengakuisisi Sakura Exchange BitCoin (SEBC) pada November 2022.
  • promo

Binance, crypto exchange terbesar di dunia, kini dikabarkan akan segera meluncurkan layanan mereka secara penuh di Jepang pada bulan Agustus mendatang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku pendiri dan CEO Binance, melalui video dalam sebuah konferensi di Tokyo, Jepang, pada hari Selasa (25/7).

Dalam acara tersebut, Manajer Umum Binance Jepang, Takeshi Chino, mengungkapkan keingingan pihaknya untuk mengembnagkan bisnis di Jepang.

“Kami dengan hati-hati mengamati tren global dan tren di Jepang,” kata Takeshi Chino.

Binance Jepang berencana menyediakan sekitar 30 aset kripto. Pihak Binance juga mengutarakan mereka memiliki minat yang kuat pada pengembangan stablecoin di Jepang.

Adapun platform baru yang akan diluncurkan di Jepang dilakukan setelah mereka membeli Sakura Exchange BitCoin (SEBC) pada November 2022. Sebelumnya pada Mei lalu, pihak Binance mengatakan bahwa mereka membuat platform tersebut untuk sepenuhnya mematuhi peraturan lokal di Negeri Sakura.

Melihat Potensi Market Kripto di Jepang

Melalui akuisisi 100% SEBC, Binance memasuki market Jepang lewat entitas yang telah diatur oleh Badan Layanan Keuangan (FSA) Jepang. SEBC menawarkan layanan konsultasi kepada pelanggannya, selain layanan broker kripto.

Dengan menawarkan layanan SEBC yang diatur oleh regulator jepang, Binance bertujuan untuk mendukung lingkungan global yang bertanggung jawab untuk dunia kripto.

Waktu itu, Takeshi Chino mengatakan bahwa market Negeri Sakura akan memainkan peran kunci di masa depan adopsi kripto.

Sebagai salah satu ekonomi terkuat dunia dengan ekosistem teknologi yang sangat maju, Jepang disebut sudah siap untuk penyerapan blockchain yang kuat.

Sebelumnya pada September 2022, telah muncul kabar Binance sedang mencari lisensi untuk bisa beroperasi di Jepang. Kabar ini datang sekitar 4 tahun setelah mereka angkat kaki dari Jepang karena tidak memiliki izin resmi beroperasi.

Seperti yang diketahui, CZ pada Maret 2018 membatalkan rencana untuk membangun basis di Jepang. Hal ini menyusul pemberitahuan resmi dari regulator bahwa Binance akan menghadapi gugatan hukum, jika tidak berhenti beroperasi tanpa lisensi di Jepang.

Dalam perkembangannya, pendekatan Jepang yang dinilai melonggarkan aturan terkait kripto dan potensi substansial untuk pertumbuhan pengguna, menjadi alasan utama minat baru Binance pada ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

Dugaan Wash Trading di Binance.US Kembali Bergema

Kabar ekspansi Binance ke Jepang datang di tengah tindakan keras dari berbagai regulator di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Australia, terhadap mereka.

Dalam perkembangan terbaru pada hari Senin (24/7) kemarin, Binance dan CZ kembali menerima sorotan tajam.

Sorotan itu mengenai ketika Binance meluncurkan Binance.US pada tahun 2019. Kala itu, hampir US$70.000 dalam Bitcoin berpindah tangan dalam satu jam pertama. Namun, permintaan itu tidak datang dari trader eksternal, yang artinya ada indikasi terjadi wash trading di Binance.US.

“Itu adalah diri pihak kami sendiri, saya pikir,” kata CZ dalam pesan internal yang dilihat WSJ.

Pernyataan internal CZ itu menyiratkan adanya wash trading. Singkatnya, itu adalah proses penggelembungan volume transaksi secara palsu dengan melakukan perdagangan dengan diri sendiri atau entitas terafiliasi.

Sebagai pengingat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS pada 5 Juni lalu mengajukan gugatan terhadap Binance, Binance.US, dan CZ, karena dinilai melanggar undang-undang (UU) sekuritas (efek). SEC juga menuduh kehadiran Sigma Chain, yang terafiliasi dengan CZ, memanipulasi volume perdagangan di Binance.US.

Terkait temuan terbaru yang dilaporkan WSJ, juru bicara Binance mengatakan pihaknya tidak terlibat atau mentolerir aktivitas wash trading. Mereka menolak tuduhan wash trading dalam momen yang terjadi pada 2019 di Binance.US.

Pihak Binance membela diri dengan mengatakan, “Kami tidak terlibat atau mentolerir wash trading yang merupakan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan kami, dan juga tidak pernah melakukannya.”

Mereka mengaku memiliki tim pengawasan market khusus yang bertanggung jawab untuk meninjau pengawasan terkait dengan potensi perilaku manipulatif seperti wash trading dan manipulasi harga perdagangan.

Menariknya, dalam momentum setelah pemberitaan ini mencuat, harga Bitcoin (BTC) yang sebelumnya berada di kisaran US$30.000, akhirnya turun ke sekitar level US$29.000 per BTC. Memang, Bitcoin telah berjuang selama beberapa hari untuk mempertahankan level US$30.000.

Di samping rumor wash trading Binance.US yang memberi sentimen negatif, volatilitas harga Bitcoin bisa juga karena bank sentral AS (Federal Reserve / The Fed) diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 5,25% dan 5,50% pada hari Rabu (26/7) besok.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori