Literasi keuangan yang ada di komunitas kripto berada pada level yang memprihatinkan. Laporan Crypto Competence Index 2024 dari PiP World menyebutkan bahwa angkanya hanya mencapai 25%. Hal itu menunjukkan tingginya gap dalam kemampuan individu untuk membuat keputusan investasi di ruang kripto.
Nah sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terkait aset kripto, Asosiasi Perdagangan Aset Kripto (Aspakrindo), kembali menggelar Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi saat pembukaan BLK 2025 menegaskan pentingnya peningkatan literasi keuangan masyarakat terhadap aset kripto.
Menurut Hasan, literasi yang baik mampu memberikan perlindungan konsumen serta mencegah berbagai risiko yang ada.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal menambahkan, pihaknya mendukung penuh gelaran BLK 2025 ini. Dalam pandangannya, inisiatif semacam ini mampu memberikan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat Indonesia. Sehingga pada akhirnya, adopsi kripto secara lebih luas dan berkelanjutan bisa berjalan.
“Edukasi adalah kunci utama untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih inklusif dan berkelanjutan, Kami berkomitmen untuk memberikan akses informasi yang jelas dan transparan. Sehingga pengguna bisa mengambil keputusan investasi yang lebih baik,” jelas Iqbal.
Tekanan Emosional Masih Jadi Tantangan Terbesar Investor
Di sisi lain, mengacu pada laporan Crypto Competence Index 2024, terungkap bahwa tekanan emosional masih menjadi tantangan terbesar bagi investor kripto. Banyak dari responden mengaku memiliki kecenderungan yang reaktif, impulsif dan neurotik saat menghadapi fluktuasi pasar.
Hal itu berdampak pada keputusan investasi yang akan dibuatnya. Karena data menunjukkan, bahwa 7 dari 10 investor lebih banyak mencatatkan kerugian ketimbang untung. Sementara 76% responden mengaku menyesal atas keputusan investasi yang telah mereka buat.
Oleh karena itu, Iqbal menyoroti pentingnya meningkatkan literasi kripto untuk mengatasi ketertinggalan ini. Menurutnya, kurangnya pemahaman terhadap kripto dan investasi bisa berdampak besar pada pengambilan keputusan. Solusinya adalah dengan memperbanyak akses edukasi yang mudah dipahami, baik melalui platform digital, komunitas, maupun regulasi yang lebih jelas.
“Edukasi yang tepat akan membantu investor lebih bijak dalam mengelola risiko dan peluang di pasar kripto,” pungkas Iqbal.
Bagaimana pendapat Anda tentang rendahnya literasi kripto komunitas ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.