Altcoin layer-1 (L1) LTC jadi sorotan utama hari ini (7/5), membukukan kenaikan 10% dalam 24 jam terakhir. Lonjakan dua digit ini muncul di tengah kabar kurang sedap, lantaran SEC AS menunda keputusan atas pengajuan ETF Litecoin spot oleh Canary Capital.
Namun, reli LTC yang tengah menggelora ini sepertinya berdiri di atas pijakan yang rapuh. Sebab, indikator teknikal memancarkan sinyal potensi pembalikan arah ke tren bearish.
LTC Rebound, namun Aksi Ambil Untung Mengintai Arah Naik
Pada Selasa (6/5), setelah SEC meminta komentar publik atas pengajuan ETF Litecoin spot oleh Canary Capital, LTC sempat terperosok ke level terendah dua minggu di US$81,03.
Untungnya, lonjakan aktivitas perdagangan di pasar kripto secara keseluruhan dalam 24 jam terakhir membantu LTC memantul dari titik terendah tersebut. Saat ini, aset diperdagangkan di kisaran US$91,68, dengan volume harian melampaui US$850 juta.
Akan tetapi, ada ganjalan. Indikator teknikal dan on-chain utama memberi sinyal potensi bearish reversal dalam waktu dekat, seiring tanda-tanda kelelahan dari sisi pembeli mulai terlihat.
Sebagai contoh, meski harga LTC sempat reli, indikator Chaikin Money Flow (CMF) — yang mengukur tekanan beli dan jual — justru turun, membentuk bearish divergence. Data dari grafik harian mengungkap bahwa indikator momentum ini terus melemah dan bersiap menembus garis tengah.

Divergensi bearish CMF terjadi ketika harga aset mencetak higher high, tetapi indikator membentuk lower high. Pola ini mengisyaratkan bahwa tekanan beli mulai melemah, meskipun harga terus naik. Tren semacam ini kerap jadi sinyal awal akan terjadinya pembalikan arah atau hilangnya momentum naik di pasar LTC.
Tak hanya dari sisi teknikal, evaluasi on-chain juga ikut memperkuat potensi tekanan jual. Network Realized Profit/Loss (NPL) LTC kini menunjukkan kenaikan, yang berarti para holder sedang duduk di atas keuntungan yang belum terealisasi. Pada waktu publikasi, angka NPL tercatat sebesar 1,7 juta.

Metrik ini mencerminkan laba atau rugi bersih dari seluruh koin yang berpindah secara on-chain, berdasarkan harga terakhir saat koin tersebut ditransfer. Ketika NPL melonjak, itu artinya tingkat profitabilitas di jaringan ikut terdongkrak.
Gabungan antara naiknya NPL dan tekanan beli yang terus merosot — seperti tecermin pada CMF — memperbesar risiko aksi jual jangka pendek. Banyak trader mungkin akan tergerak untuk mengamankan profit dalam waktu dekat.
Bisakah Litecoin Pertahankan Profit?
Dengan tekanan bearish yang kian menguat, para pembeli LTC berisiko mengalami kelelahan dalam waktu dekat. Jika tak ada permintaan baru yang masuk ke pasar spot untuk menopang reli token LTC, maka harga bisa saja kehilangan keuntungannya dan rontok ke US$82,88.

Namun, perubahan sentimen pasar ke arah bullish bisa membalikkan situasi ini. Apabila aktivitas beli melonjak, harga LTC berpeluang terdongkrak ke US$95,13. Jika resistance ini berhasil ditembus, altcoin ini bisa melesat lebih jauh menuju US$105,04.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Litecoin (LTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
