Trusted

Makin Ramah Lingkungan, Intensitas Emisi Mining Bitcoin Turun ke Level Terendah Baru

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tingkat emisi mining Bitcoin saat ini berada pada level terendahnya sepanjang masa.
  • Lebih dari separuh jaringan kini menggunakan energi yang ramah lingkungan.
  • Tingkat hash rate dan metrik kesulitannya tetap berada di level tertinggi.
  • promo

Aktivitas mining Bitcoin kini jadi lebih ramah lingkungan dengan menurunnya intensitas emisi. Saat ini, sudah semakin banyak miner yang menggunakan energi berkelanjutan, dan efisiensi hardware juga semakin meningkat.

Intensitas emisi yang dihasilkan dari aktivitas mining Bitcoin terpantau sudah turun ke level terendahnya sepanjang masa, menurut data dari Woo Charts. Sehubungan dengan ini, salah seorang investor ventura dan aktivis teknologi lingkungan Daniel Batten mengunggah temuan tersebut pada 3 April.

Menurut grafik tersebut, mining BTC saat ini menghasilkan emisi energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan konsumsi energinya. Bahkan, Batten memprediksi bahwa dalam tiga setengah tahun ke depan, Bitcoin akan berhasil mengurangi setengah emisi per KWh-nya.

Selanjutnya, ia menambahkan, “Tidak ada industri lain yang [bisa] menurunkan intensitas emisi secepat ini.”

Selain itu, ada dua alasan utama di balik turunnya intensitas emisi ini. Pertama, sebagian besar miner Bitcoin kini menggunakan sumber energi yang berkelanjutan. Kedua, hardware mining sekarang juga sudah menjadi jauh lebih efisien.

BTC mining emissions intensity - Twitter/@DSBatten
Intensitas emisi mining BTC | Sumber: Twitter/@DSBatten

Tingkat Keberlanjutan Mining Bitcoin Hampir Mencapai Puncak

Sang peneliti kemudian juga menambahkan sebuah grafik tentang keberlanjutan mining Bitcoin. Angka ini turun sedikit namun tetap dekat dengan nilai puncaknya yaitu 54%.

Terkait hal ini, dia mengatakan bahwa tingkat keberlanjutan mining Bitcoin tetap tinggi karena sebagian besar hash rate baru yang masuk ke jaringan sudah mulai menggunakan sumber energi yang berkelanjutan.

Alhasil, lebih dari setengah jaringan kini sudah ditenagai oleh energi hijau.

BTC mining sustainability - Twitter/@DSBatten
Keberlanjutan mining BTC | Sumber: Twitter/@DSBatten

Akan tetapi, emisi totalnya telah mengalami peningkatan dalam dua minggu terakhir ini. Hal ini disebabkan oleh kenaikan hash rate tanpa dibarengi dengan peningkatan signifikan dalam hal aktivitas mining dari gas metana yang dibuang atau dilepaskan ke atmosfer.

Seperti yang telah BeInCrypto laporkan pada akhir Maret, aktivitas mining Bitcoin sekarang lebih “hijau” alias ramah lingkungan daripada teknologi kendaraan listrik. Menurut Batten, sumber daya utama Bitcoin adalah energi hidroelektrik.

Menurut Batten, “Sumber bahan bakar fosil telah menurun secara gabungan [sebesar] 6,2% per tahun sejak Januari 2020.”

Meski begitu, para anggota parlemen yang terus mengekang industri ini belum mengakui perbaikan efisiensi energi tersebut. Bahkan, di pusat mining Bitcoin, Texas, beberapa perusahaan mendapat kecaman meski sudah ada undang-undang baru yang mengakui hak untuk menambang BTC di negara bagian Lonestar tersebut.

Prospek Ekosistem Mining BTC

Menurut Universitas Cambridge, jaringan BTC saat ini mengonsumsi sekitar 140 TWh per tahun. Namun, angka ini masih lebih rendah daripada 206 TWh per tahun yang hilang di Amerika Serikat akibat transmisi dan distribusi listrik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi energi Bitcoin masih lebih efisien ketimbang sistem listrik tradisional di Amerika Serikat.

Di sisi lain, saat ini hash rate jaringan BTC rata-rata berada pada level 349 exahash per detik (EH/s). Angka ini tidak jauh dari rekor tertingginya sepanjang masa yang tercapai pada 24 Maret lalu sebesar 398 EH/s, menurut BitInfoCharts.

Sementara itu, tingkat kesulitan jaringan (network difficulty) yang mengukur persaingan antara para miner, juga berada pada level tertingginya sepanjang masa sebesar 46,8 T.

Kemudian yang terakhir, sayangnya saat ini tingkat profitabilitas mining Bitcoin terbilang masih rendah, yaitu hanya sekitar US$0,078 per hari per TH/s.

Bagaimana pendapat Anda tentang turunnya intensitas emisi mining Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori