Kesuksesan airdrop token Arbitrum kepada para penggunanya di tanggal 23 Maret lalu membuat sejumlah oknum tak bertanggung jawab berusaha mengambil kesempatan untuk melancarkan aksi jahatnya.
Perusahaan keamanan blockchain CertiK melaporkan di hari Sabtu (25/3) kemarin bahwa ada sebuah tautan phishing yang diunggah pada server Discord Arbitrum.
Menurut gambar tangkapan layar di server Discord tersebut, pelaku penipuan mengklaim para pengguna Arbitrum dapat “mengklaim ulang bagian tambahan dalam Arbitrum DAO Governance”. Kemudian, oknum tersebut mengatakan bahwa pengguna perlu mengeklik sebuah tautan untuk mengonfirmasi apakah mereka memenuhi syarat atau tidak, serta mengklaim token dari airdrop.
Dalam melancarkan aksinya, si pelaku membagikan sebuah tautan yang memiliki penulisan mirip dengan Arbitrum, yakni “Arbtirum”. Kesalahan ketik yang mirip dengan nama asli suatu proyek atau merek adalah salah satu praktik yang lazim terjadi dalam skema penipuan phishing. Pasalnya, para pengguna yang ceroboh akan dengan mudah terjerat modus ini.
Terkait hal ini, pihak CertiK memperingatkan kepada para pengguna agar tidak mengeklik tautan apa pun, hingga tim Arbitrum berhasil mendapatkan kembali kendali atas server Discord mereka.
Pada saat penulisan, masih belum jelas apakah ada wallet milik anggota server Discord Arbitrum yang sudah disusupi.
Raup Lebih dari Rp360 Juta dari Token ARB Palsu
Di samping itu, ada beberapa tautan phishing lainnya yang sudah tersebar di Twitter. Beberapa oknum tak bertanggung jawab bahkan membuat akun Arbitrum Foundation palsu untuk menjaring mangsanya.
Sementara itu, akun Twitter Lookonchain melaporkan bahwa token ARB palsu sudah mencatatkan volume transaksi senilai US$24.000 (sekitar Rp363,98 juta) di decentralized exchange (DEX) Uniswap. Lookonchain menganjurkan agar para komunitas kripto berhati-hati saat memperdagangkan token ARB.
Ada 1 Miliar Token yang sudah Diklaim dari Airdrop Arbitrum
Menurut data dari Nansen, ada kurang lebih 520.000 alamat yang sudah mengklaim hampir 1 miliar token ARB pada saat penulisan. Artinya, hanya ada 110.000 alamat yang belum mengklaim token mereka dari total 625.143 yang memenuhi syarat. Arbitrum Foundation mengatakan periode klaim berlaku hingga enam bulan.
Data dari Arbiscan menunjukkan bahwa keberhasilan airdrop Arbitrum telah mendorong volume transaksi jaringan ke rekor tertinggi sepanjang masanya, yakni sebanyak 2,7 juta. Pencapaian tersebut lebih banyak dua kali lipat daripada volume mainnet Ethereum pada 23 Maret. Aktivitas decentralized finance (DeFi) di jaringan tersebut juga bertumbuh berkat airdrop. Selain itu, nilai aset terkunci di jaringan tersebut meningkat menjadi US$5,83 miliar atau setara dengan 50% kenaikan.
Selama 24 jam terakhir, harga token ARB sudah menguat 4,3% dan kini diperdagangkan di level US$1,27. Menurut data dari CoinGecko, harga ARB sudah ambruk hampir 85% dari rekor tertinggi sepanjang masanya di US$11. Penurunan harga ARB yang sangat signifikan itu terjadi, karena para pengguna yang sudah mengklaim di awal melakukan aksi dumping terhadap token tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang munculnya modus penipuan phishing yang memanfaatkan momen airdrop Arbitrum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.