Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat pada hari Selasa (28/2) mengumumkan menuntut Nishad Singh, mantan co-lead engineer FTX, atas perannya dalam skema multi-tahun untuk menipu investor ekuitas (saham) di FTX.
Adapun investigasi atas pelanggaran undang-undang (UU) sekuritas lainnya serta terhadap entitas dan orang lain yang terkait dengan dugaan pelanggaran yang terjadi dalam FTX sedang berlangsung.
Menurut gugatan SEC, Nishad Singh membuat kode software yang memungkinkan dana pelanggan FTX dialihkan ke Alameda Research, perusahaan perdagangan kuantitatif yang dimiliki oleh Sam Bankman-Fried (SBF).
Di sisi lain, eksekutif FTX itu mengklaim kepada investor bahwa FTX adalah platform perdagangan kripto yang aman dengan langkah-langkah mitigasi risiko canggih untuk melindungi aset pelanggan dan Alameda Research hanyalah pelanggan lain tanpa hak istimewa.
Gugatan SEC menuduh bahwa Nishad Singh mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa pernyataan tersebut salah dan menyesatkan. Dakwaan turut menuduh bahwa Nishad Singh adalah peserta aktif dalam skema untuk menipu investor FTX.
Meskipun menjadi jelas bahwa Alameda Research dan FTX tidak dapat membuat pelanggan tidak mengalami kerugian atas dana yang telah dialihkan secara tidak sah, SBF dengan sepengetahuan Nishad Singh mengarahkan ratusan juta dolar AS (USD) lebih banyak dana pelanggan FTX ke Alameda. Dana itu digunakan untuk sejumlah investasi serta pinjaman kepada SBF, Nishad Singh, dan eksekutif FTX lainnya.
Selain itu, ketika FTX hampir runtuh, Nishad Singh menarik sekitar US$6 juta dari FTX untuk penggunaan dan pengeluaran pribadi, termasuk pembelian rumah bernilai jutaan dolar AS dan sumbangan untuk kegiatan amal.
Kejadian di FTX adalah Murni Aksi Penipuan
Terkait hal itu, Direktur Divisi Penegakan SEC, Gurbir S. Grewal, menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh eksekutif FTX itu adalah penipuan murni dan sederhana.
Pasalnya, FTX menggembar-gemborkan langkah-langkah mitigasi risiko yang dianggap efektif kepada investor, sementara di sisi lain para eksekutif FTX mencuri dana pelanggan menggunakan kode software yang dibantu oleh Nishad Singh.
“Pilar UU sekuritas kami adalah, ketika perusahaan dan perwakilan mereka memutuskan untuk berbicara tentang suatu masalah, mereka tidak dapat berbohong kepada investor tentang hal-hal yang merupakan inti dari keputusan investasi mereka,” terang Direktur Divisi Penegakan SEC.
Sejumlah Dakwaan terhadap Nishad Singh
Nishad Singh dituduh oleh SEC melanggar ketentuan anti-penipuan dari UU sekuritas dan UU bursa efek. Dia mengakui pelanggaran yang dirinya perbuat dan menyetujui penyelesaian atas tuduhan itu, serta bekerja sama dalam penyelidikan SEC yang sedang berlangsung.
Dalam aksi paralel, Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan New York dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) turut mengumumkan dakwaan terhadap Nishad Singh.
CFTC mengajukan 2 dakwaan terhadap Nishad Singh atas tuduhan penipuan dengan penyelewengan serta membantu dan bersekongkol dalam penipuan. Dia tidak mengelak atas tuduhan itu dengan mengaku bersalah.
Sementara itu, Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan New York mengumumkan bahwa Nishad Singh mengaku bersalah atas 6 dakwaan pidana yang diajukan oleh jaksa dalam sidang pengadilan pada hari Selasa kemarin.
Rinciannya, dia mengaku bersalah atas 1 dakwaan penipuan wire fraud, 3 dakwaan konspirasi untuk melakukan penipuan, 1 dakwaan konspirasi untuk melakukan pencucian uang, dan 1 dakwaan konspirasi untuk menipu AS dengan melanggan UU dana kampanye.
Tidak hanya Nishad Singh, Gary Wang, selaku Chief Technology Officer (CTO) FTX, dan Caroline Ellison, selaku CEO Alameda Research, masing-masing telah mengaku bahwa mereka bersalah atas 7 dan 4 dakwaan pidana pada Desember 2022.
Di sisi lain, SBF kini menghadapi 12 tuntutan pidana usai jaksa membuka dakwaan baru pada pekan lalu. Sejauh ini, SBF, yang merupakan pendiri dan mantan CEO FTX, belum mau mengaku bersalah.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.