Trusted

Mark Cuban Digugat Gara-gara Promosikan Voyager, Ada 3,5 Juta Orang Mengaku Kehilangan US$5 Miliar

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Akibat dari aksi yang Mark Cuban lakukan bersama Stephen Ehrlich, selaku CEO Voyager, lebih dari 3,5 juta orang Amerika sekarang kehilangan lebih dari US$5 miliar.
  • Gugatan ini ingin berusaha untuk meminta pertanggung jawabanya Mark Cuban dan CEO Voyager.
  • promo

Mark Cuban, pengusaha miliarder yang telah cukup aktif dalam ekosistem kripto selama beberapa tahun terakhir, kini dikabarkan menghadapi gugatan class action atas promosinya terhadap cryptocurrency platform Voyager.

Akibat dari aksi yang Mark Cuban lakukan bersama Stephen Ehrlich, selaku CEO Voyager, lebih dari 3,5 juta orang Amerika sekarang kehilangan lebih dari US$5 miliar. Gugatan ini ingin berusaha untuk meminta pertanggung jawabanya Mark Cuban dan CEO Voyager.

Firma hukum Moskowitz pada hari Rabu (10/8) mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Distrik Amerika Serikat (AS) di Florida Selatan terhadap Mark Cuban karena mempromosikan produk kripto Voyager yang tidak diregulasi.

Dalam sebuah kesempatan, Mark Cuban sempat mengatakan, “Ya, Anda menghabiskan uang Anda, jadi selalu berhati-hatilah. Namun, hal lain, lihat, ada investasi, hal-hal seperti Shiba Inu dan Dogecoin, itu bukan investasi. Namun, Voyager, ini adalah cara yang baik untuk belajar dan ini adalah sesuatu yang dapat Anda lakukan di smartphone Anda. Anda dapat mulai masuk ke dalam ini dan menyimpang uang Anda dan itu hanya kesempatan unik.”

Uniknya, kabar ini datang tidak lama setelah Mark Cuban mengatakan dalam sebuah wawancara di YouTube bahwa membeli lahan virtual di metaverse sebagai ide paling bodoh yang pernah ada.

‘Menjerumuskan’ Orang-Orang Masuk dalam Skema Ponzi

Gugatan ini menuduh Mark Cuban juga salah mengartikan Voyager dalam banyak kesempatan, dengan membuat klaim yang meragukan bahwa itu lebih murah daripada pesaing dan menawarkan layanan perdagangan ‘bebas komisi’.

Mark Cuban bersama dengan CEO Voyager, Stephen Ehrlich, dituduh memanfaatkan pengalaman bertahun-tahun mereka untuk memikat pelanggan yang tidak berpengalaman agar menginvestasikan tabungan hidup mereka dalam apa yang disebut sebagai skema ponzi.

“Cuban dan Ehrlich berusaha keras untuk menggunakan pengalaman mereka sebagai investor untuk menipu jutaan orang Amerika agar berinvestasi, dalam banyak kasus, tabungan hidup mereka, ke dalam platform Voyager yang menipu, serta membeli Voyager Earn Program Accounts (EPAs) yang merupakan surat berharga yang tidak terdaftar,” bunyi gugatan tersebut.

Gugatan lebih lanjut menuduh bahwa Mark Cuban terus mempromosikan Voyager dan mendorong investor ritel untuk berinvestasi di dalamnya meskipun mengetahuinya. Dia terus menyebut platform Voyager ‘sedekat mungkin’ dengan bebas risiko.

Nasib Voyager yang Ajukan Kebangkrutan

Seperti yang diketahui, Voyager pada 6 Juli 2022 mengumumkan bahwa mereka mengajukan kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11 bankruptcy) di New York, AS, untuk melaksanakan restrukturisasi.

​​Waktu itu, Voyager mengaku memiliki lebih dari US$350 juta uang tunai yang disimpan di akun For Benefit of Customers (FBO) di Metropolitan Commercial Bank (MCB). Voyager juga mempunyai sekitar US$1,3 miliar aset kripto di platform-nya, ditambah dengan klaim terhadap Three Arrows Capital (3AC) lebih dari US$650 juta.

Menariknya, kemudian diketahui ternyata Alameda Research, perusahaan perdagangan kripto kuantitatif yang dimiliki oleh Sam Bankman-Fried (SBF), memiliki utang senilai US$376,78 juta kepada Voyager. Utang Alameda Research menjadikannya sebagai peminjam terbesar ke-2 Voyager setelah hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang memiliki utang US$654,19 juta.

Dalam kabar terbaru, Pengadilan kebangkrutan Voyager pada hari 4 Agustus lalu dilaporkan memberikan persetujuan kepada perusahaan untuk mengembalikan hingga US$270 juta dalam setoran tunai kepada para pelanggan.

Hakim Michael Wiles, yang memimpin kasus Voyager di Pengadilan Kepailitan AS di New York, memberi lampu hijau kepada Voyager untuk mengembalikan dana pelanggan yang disimpan di rekening kustodian di MCB.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori