Lihat lebih banyak

Breaking News Market Crypto Rebound, Bitcoin Sentuh 620 Juta Rupiah di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Setelah mengalami penurunan tajam dengan tiba-tiba pada minggu lalu, market Bitcoin (BTC) dan mata uang crypto lain akhirnya mulai rebound atau bergerak naik kembali.

Penurunan tajam market kripto secara umum terjadi di tengah desas-desus Rusia ingin menginvasi Ukraina pada pertengahan bulan Februari lalu. Kabar tersebut otomatis menimbulkan ketegangan geopolitik.

Akan tetapi, ketika berbagai negara barat gencar menerapkan sanksi terhadap aksi agresif Rusia, market crypto mulai berangsur pulih pada akhir bulan Februari 2022.

Harga Bitcoin, Ethereum, dan sejumlah koin top lainnya kini mengalami pemulihan dari fase koreksi. 

Bitcoin (BTC) sendiri telah kembali menyentuh harga di atas US$43.000 (sekitar 616 juta rupiah). Sementara Ethereum (ETH) mendekati harga US$3.000 (sekitar 43 juta rupiah).

Saat berita ini ditulis, harga Bitcoin (BTC) telah meroket 14,53% menjadi US$43.334,40 pada 28 Februari 2022. Di hari sebelumnya, Bitcoin berada di posisi US$37.717.

Sementara harga Ethereum (ETH) berada di level US$2.923,08 pada 28 Februari 2022. Harga ETH melonjak 11,65% dari harga sehari sebelumnya yang ada di level US$2.618,01.

Selain Bitcoin dan Ethereum yang mengalami lonjakan, koin lainnya pun juga mengalami hal serupa. Mengutip CoinMarketCap dalam 24 jam terakhir harga Binance Coin (BNB) naik 9,47%, sedangkan Ripple (XRP) tumbuh 7,76%. Selain itu, ada pula beberapa mata uang crypto lain yang mengalami kenaikkan di atas 10%, seperti Cardano (ADA) melesat 10,68%, Solana (SOL) meroket 12,92%, dan Polygon (MATIC) naik 10,73%.

Menariknya dari 10 koin kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, Terra (LUNA) muncul sebagai koin yang memiliki pergerakan paling mengejutkan. Harga Terra (LUNA) meroket 25,57% dalam 24 jam terakhir ke level US$89,35 pada 1 Maret 2022.

Ukraina Terima Donasi dalam Bentuk Bitcoin dan Mata Uang Crypto Lainnya

Ukraina sebagai negara yang menjadi target invasi Rusia terus menerima berbagai dukungan. Baik itu dalam bentuk pasokan amunisi militer, medis, sampai dengan donasi dalam bentuk mata uang kripto. 

Hal ini diketahui ketika Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengharapkan donasi dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, hingga USDT. 

“Berdiri bersama rakyat Ukraina. Sekarang (kami -red.) menerima donasi dalam mata uang crypto,” demikian bunyi tweet akun @FeborovMykhailo pada 26 Februari 2022. Akun Twitter resmi Ukraina pun juga menyampaikan hal serupa.

Pada hari Senin (28 Februari 2022), donasi dalam bentuk mata uang crypto untuk Ukraina kira-kira telah mencapai US$15,4 juta dari 19.173 transaksi. Angka tersebut berasal dari penelitian perusahaan analitik blockchain Elliptic.

Come Back Alive, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menyediakan peralatan untuk militer Ukraina, telah mengumpulkan jutaan dolar dalam mata uang kripto sejak mulai Rusia melakukan invasinya. 

Adapun total sumbangan crypto kepada Pemerintah Ukraina dan LSM yang mendukung militer Ukraina sekarang mencapai US$22,8 juta melalui lebih dari 24.000 sumbangan aset crypto sejak awal terjadinya invasi Rusia, menurut Elliptic.

Aset kripto yang disumbangkan ke Pemerintah Ukraina dan sejumlah LSM terkait | Elliptic
Aset kripto yang disumbangkan ke Pemerintah Ukraina dan sejumlah LSM terkait | Elliptic

Kepala ilmuwan Elliptic, Tom Robinson, menjelaskan bahwa aset crypto seperti Bitcoin telah muncul sebagai metode crowdfunding alternatif yang penting. 

“Mereka [mata uang crypto] mengizinkan sumbangan cepat lintas batas, yang melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran ke kelompok-kelompok semacam ini,” tulis Tom Robinson pada 28 Februari 2022.

Adapun militer Ukraina awalnya menyarankan untuk tidak menerima dana dalam mata uang digital. Alasannya, undang-undang nasional mereka tidak mengizinkan Kementerian Pertahanan Ukraina menggunakan sistem pembayaran lain seperti Webmoney, Bitcoin, hingga PayPal. 

Namun, Pemerintah Ukraina tampaknya telah melonggarkan sikap ini di tengah kondisi yang semakin mendesak akibat gempuran militer Rusia.

Menariknya, pejabat pemerintah Ukraina bahkan berharap sejumlah raksasa crypto exchange memblokir pembayaran kepada pengguna Rusia. 

“Sangat penting untuk membekukan tidak hanya alamat yang terkait dengan politisi Rusia dan Belarusia, tetapi juga untuk menyabotase pengguna biasa,” tulis Mykhailo Fedorov lewat akun Twitter pribadinya pada 27 Februari 2022.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori