Lihat lebih banyak

Market Teknologi Blockchain Global Diprediksi Capai Rp285 Triliun pada 2026

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pertumbuhan pasar segmen teknologi blockchain secara global diperkirakan akan mencapai angka Rp48 triliun di tahun 2022.
  • Sementara itu, pertumbuhan di segmen yang sama diproyeksikan bisa menyentuh angka Rp285 triliun dalam 4 tahun mendatang.
  • Pertumbuhan adopsi blockchain ini merupakan kontribusi dari berbagai wilayah yang ada di seluruh dunia.
  • promo

Di tengah krisis Covid-19 yang mulai mereda, market teknologi blockchain global diperkirakan akan mencapai US$3,4 miliar atau setara Rp48,82 triliun pada tahun 2022. Pertumbuhan market global di segmen ini diproyeksi menjadi US$19,9 miliar atau setara Rp285,75 triliun pada tahun 2026.

Proyeksi ini masuk akal bila mengingat pertumbuhan teknologi blockchain saat ini yang menjadi semakin penting, karena merupakan motor penggerak utama dari Bitcoin dan proyek kripto lainnya.

Blockchain yang simpelnya adalah database permanen yang mencatat setiap transaksi yang telah dieksekusi, kini menjelma sebagai bagian integral dari perdagangan, produk, dan proses hukum, baik itu di ranah business-to-business (B2B) hingga business-to-consumer (B2C).

Di sektor perbankan, jasa keuangan, dan asuransi, pertumbuhan sektor-sektor ini diharapkan turut mendapat manfaat dari meningkatnya adopsi blockchain dalam berbagai aplikasi seperti identitas digital, pembayaran, crypto exchange, hingga dokumentasi.

Sejumlah lembaga keuangan pun telah mempelopori inovasi di dunia teknologi blockchain. Tidak hanya itu, adopsi teknologi blockchain juga memiliki potensi yang signifikan untuk prescription management, data medis, belanja online, dan beragam area lainnya.

Teknologi ini kemungkinan turut membantu berbagai perusahaan dalam mengendalikan rantai pasokan, kapasitas dalam melacak produk, hingga memelihara catatan pergerakan barang yang dapat diaudit.

Pada periode pasca Covid-19, pertumbuhan market teknologi blockchain akan dipimpin oleh inovasi dari the next-generation blockchain dan pengembangan yang dihasilkan dari sejumlah area aplikasi yang baru.

Sistem manajemen identitas berbasis blockchain kemungkinan akan muncul sebagai salah satu inovasi paling menonjol dari the next-generation blockchain.

Pertumbuhan Adopsi Blockchain di Berbagai Wilayah

Market teknologi blockchain di Amerika Serikat (AS) diperkirakan mencapai US$1 miliar pada 2022. Adapun, Negeri Paman Sam saat ini menyumbang 31,64% pangsa di market teknologi blockchain global. Sementara itu, Cina akan mencapai ukuran market sebesar US$2,1 miliar pada tahun 2026.

Di antara market penting lainnya adalah Jepang dan Kanada yang masing-masing akan tumbuh 37,8% dan 39,3% selama periode analisis dari 2022 hingga 2026.

Di Eropa, Jerman diprediksi tumbuh sekitar 41,6%. Sementara market Eropa lainnya secara akumulatif akan mencapai US$3,4 miliar pada akhir periode analisis. Market regional Eropa diharapkan terdorong oleh peningkatan investasi di sektor banking, financial services, dan insurance (BFSI).

Teknologi blockchain juga ditaksir akan menerima stimulus besar dari peningkatan fokus di berbagai negara Asia Pasifik dalam rangka meningkatkan teknik pembayaran yang telah ada dan memelihara catatan yang terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan.

Penelitian Mencakup 251 Perusahaan

Market study Blockchain Technology – Global Market Trajectory & Analytics | Global Industry Analysts Inc.

Perlu diingat, prediksi ini muncul dalam market study yang dirilis Global Industry Analysts Inc. (GIA) pada 24 Maret 2022 dengan judul Blockchain Technology – Global Market Trajectory & Analytics.

Laporan ini menyajikan perspektif baru tentang peluang dan tanganan di market teknologi blockchain global pasca pandemi Covid-19 yang berubah secara signifikan.

Penelitian ini mencakup 251 perusahaan termasuk Nasdaq, Microsoft, Linux, ConSysTec, IBM, Digital Asset Holdings, hingga Blockchain Global. Adapun terdapat 3 tipe segmen market teknologi blockchain yang diulas meliputi Public, Private, dan Hybrid.

Sementara komponen yang dibahas termasuk infrastruktur dan protokol, aplikasi dan solusi, hingga middleware atau perangkat tengah.

Di sisi lain, ulasan mengenai adopsi end-use atau penggunaan akhir meliputi layanan keuangan, perawatan kesehatan, transportasi dan logistis, pemerintah, ritel, media dan hiburan, serta adopsi penggunaan akhir lainnya.

Segmen Public Menguasai Market Teknologi Blockchain

“Public”, salah satu segmen yang dibahas dalam laporan ini diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$21,5 miliar dan diproyeksi tumbuh pada compounded annual growth rate (CAGR) 44,8% pada akhir periode analisis. Sebagai informasi, CAGR adalah tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentu.

Setelah analisis menyeluruh tentang implikasi bisnis dari pandemi dan krisis ekonomi yang ditimbulkannya, pertumbuhan di segmen “Private” disesuaikan kembali ke CAGR 40,1% yang direvisi untuk periode 7 tahun ke depan. Segmen ini menyumbang 24,7% pangsa market teknologi blockchain global pada saat ini.

​​Terakhir, di segmen “Hybrid” global, AS, Kanada, Jepang, China, dan Eropa diperkirakan akan mendorong CAGR 36,8% hingga mencapai US$1,8 miliar saat penutupan periode analisis ini pada tahun 2026. 

Teknologi blockchain diperkirakan akan menyaksikan tingkat spending atau pengeluaran tertinggi selama beberapa tahun mendatang karena karakteristiknya yang menarik seperti redudansi, desentralisasi, dan transparansi. Aspek-aspek ini terikat untuk mendorong adopsi blockchain di berbagai hal, dari layanan keuangan dan perawatan kesehatan hingga rantai pasokan.

Blockchain diharapkan mengalami peningkatan minat dan spending di berbagai aplikasi dan vertikal industri untuk mengatasi sejumlah masalah yang terkait dengan adopsi tradisional, sehingga memungkinkan berbagai perusahaan mendapatkan keunggulan atas para pesaing.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori