Trusted

Inilah Penyebab Marketplace NFT OKX Sukses Lampaui Blur dan OpenSea

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Keberhasilan marketplace NFT OKX melampaui volume perdagangan harian OpenSea dan Blur dipicu oleh perdagangan Bitcoin Ordinals.
  • Nick Ruck, COO ContentFi Labs, mengatakan bahwa Blur dan OpenSea belum mengizinkan perdagangan NFT yang berbasis di blockchain Bitcoin. Alhasil, mereka pun tertinggal dalam volume perdagangan harian, karena besarnya permintaan Ordinals.
  • R.J. Ke, seorang peneliti di perusahaan penskalaan Ethereum Taiko, menerangkan bahwa katalis utama di balik pertumbuhan luar biasa ini dapat dikaitkan dengan dukungan strategis OKX terhadap token BRC-20 dan Bitcoin Ordinals.
  • promo

Marketplace non-fungible token (NFT) OKX terpantau berhasil melampaui volume perdagangan harian OpenSea dan Blur. Hal itu dipicu para penggemar NFT yang tampaknya terus memperdagangkan Bitcoin Ordinals.

OKX NFT Marketplace mencatat volume perdagangan 24 jam sekitar US$50,33 juta. Hal itu menjadikannya sebagai marketplace NFT terbesar berdasarkan volume perdagangan harian, menurut data DappRadar.

Kemudian, Blur berada di urutan kedua dengan volume perdagangan harian sekitar US$13,21 juta, diikuti Magic Eden sekitar US$7,63 juta, UniSat sekitar US$3,82 juta, dan OpenSea sekitar US$3,25 juta.

Meningkatnya Volume Perdagangan Ordinals

Terkait torehan OKX NFT Marketplace, Nick Ruck, selaku Chief Operating Officer (COO) ContentFi Labs, mengatakan bahwa Blur dan OpenSea belum mengizinkan perdagangan NFT yang berbasis di blockchain Bitcoin. Alhasil, mereka pun tertinggal dalam volume perdagangan harian karena besarnya permintaan Ordinals.

Menurut data CryptoSlam, meningkatnya volume perdagangan harian NFT di OKX terjadi ketika perdagangan NFT di jaringan Bitcoin naik menjadi sekitar US$305,44 juta pada 10 hingga 17 Desember, dibandingkan dengan US$121,28 juta pada minggu sebelumnya.

Di sisi lain, volume perdagangan NFT di jaringan Ethereum pada periode yang sama berjumlah US$93,45 juta, sementara di jaringan Solana mencapai sekitar US$90,74 juta.

R.J. Ke, seorang peneliti di perusahaan penskalaan Ethereum Taiko, menerangkan bahwa katalis utama di balik pertumbuhan luar biasa ini dapat dikaitkan dengan dukungan strategis OKX terhadap token BRC-20 dan Bitcoin Ordinals.

“Hal itu termasuk kolaborasi OKX dengan UniSat Wallet untuk mengembangkan proses verifikasi silang untuk pengindeksan transaksi token BRC-20 dan pengembangan BRC-20 explorer,” ungkap R.J. Ke.

Pada 17 Agustus lalu, OKX Wallet mengumumkan bahwa mereka terintegrasi penuh dengan UniSat Wallet. Memasuki 13 Desember lalu, OKX Wallet membuat upgrade untuk mempermudah akses ke decentralized application (dApp) di Bitcoin.

OKX Usulkan Fungsi Staking di Jaringan Bitcoin

Pada awal bulan Juni lalu, OKX mengusulkan untuk memperluas implementasi Ordinal Protocol di jaringan Bitcoin dengan menerapkan standar token baru yang disebut BRC-30.

Di bawah standar token ini, fitur yang terkait staking, seperti staking pool dan hadiah (reward) yang umumnya ada di blockchain dengan konsensus Proof-of-Stake (PoS), juga akan tersedia di blockchain Bitcoin untuk pertama kalinya. Selama ini, jaringan Bitcoin mengandalkan konsensus Proof-of-Work (PoW).

Dengan memperkenalkan standar token ini, para partisipan dapat melakukan staking token BRC-20 atau Bitcoin mereka sendiri dan menerima token BRC-30 yang sesuai sebagai gantinya.

Menurut proposal yang diajukan OKX, tujuan utama BRC-30 adalah untuk memperluas kemampuan ekosistem Bitcoin dengan memperkenalkan fitur-fitur terkait staking dan menyediakan cara tambahan bagi komunitas untuk berinteraksi.

Interaksi yang dimaksud bisa berupa memberi penghargaan kepada para holder token BRC-20 dan Bitcoin agar dapat berpartisipasi. Hal ini dinilai akan menambah dimensi baru ke jaringan Bitcoin.

Sekilas tentang Ordinals dan BRC-20

Sebagai informasi, UniSat memungkinkan orang-orang mengakses Ordinals dan token BRC-20.

Standar token BRC-20 yang berbasis pada Ordinal Protocol diperkenalkan oleh sosok anonim dengan identitas Domo di Twitter pada 9 Maret lalu. Sementara Ordinal Protocol mulai diperkenalkan pada 20 Januari 2023 setelah upgrade Taproot di jaringan Bitcoin pada November 2021. 

Token BRC-20 menggunakan teknik ordinal inscriptions untuk melampirkan data ke Satoshi atau unit terkecil dari Bitcoin. Pada gilirannya, hal tersebut dapat mengaktifkan fasilitas minting dan transfer fungible token di jaringan Bitcoin seperti meme coin atau stablecoin, hingga mencetak NFT di jaringan Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori