Lihat lebih banyak

OKX Usulkan Standar Token BRC-30 untuk Hadirkan Fungsi Staking di Jaringan Bitcoin

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • OKX mengusulkan untuk memperluas implementasi Ordinal di Bitcoin dengan menerapkan standar token baru yang disebut BRC-30.
  • Dengan memperkenalkan standar token ini, para partisipan dapat melakukan staking token BRC-20 atau Bitcoin mereka sendiri dan menerima token BRC-30 yang sesuai sebagai gantinya.
  • Chief Innovation Officer OKX, Jason Lau, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang telah mengusulkan dan mempelopori standar token BRC-30 untuk mengaktifkan staking BRC-20 dan Bitcoin.
  • promo

OKX, salah satu crypto exchange terbesar di dunia, pada hari Kamis (1/6) mengusulkan untuk memperluas implementasi Ordinal protokol di jaringan Bitcoin dengan menerapkan standar token baru yang disebut BRC-30.

Di bawah standar token ini, fitur yang terkait staking, seperti staking pool dan hadiah (reward) yang umumnya ada di blockchain dengan konsensus Proof-of-Stake (PoS), juga akan tersedia di blockchain Bitcoin untuk pertama kalinya. Selama ini, jaringan Bitcoin mengandalkan konsensus Proof-of-Work (PoW).

Dengan memperkenalkan standar token ini, para partisipan dapat melakukan staking token BRC-20 atau Bitcoin mereka sendiri dan menerima token BRC-30 yang sesuai sebagai gantinya.

Menurut proposal yang diajukan OKX, tujuan utama BRC-30 adalah untuk memperluas kemampuan ekosistem Bitcoin dengan memperkenalkan fitur-fitur terkait staking dan menyediakan cara tambahan bagi komunitas untuk berinteraksi.

Interaksi yang dimaksud bisa berupa memberi penghargaan kepada para holder token BRC-20 dan Bitcoin agar dapat berpartisipasi. Hal ini dinilai akan menambah dimensi baru ke jaringan Bitcoin.

“Mekanisme staking ini memperkenalkan dimensi baru pada ekosistem token BRC-20, memfasilitasi keterlibatan pengguna yang lebih besar, dan membangun hubungan yang lebih kuat antara para holder token BRC-20 dan jaringan blockchain Bitcoin,” jelas pihak OKX.

OKX Wallet Dukung Standar Token BRC-30

OKX Wallet akan menambahkan dukungan untuk standar token BRC-30. Hal ini memungkinkan pengguna memperoleh penghasilan pasif (passive income) dengan staking token BRC-20 atau Bitcoin di platform OKX Web3 Earn tanpa harus melakukan aktivitas trading secara aktif. Hal tersebut melengkapi rangkaian produk DeFi earning atau penghasilan yang sudah ada di platform OKX.

Terkait hal ini, Chief Innovation Officer OKX, Jason Lau, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang telah mengusulkan dan mempelopori standar token BRC-30 untuk mengaktifkan staking BRC-20 dan Bitcoin.

“Dengan ekosistem Bitcoin melihat ledakan perkembangan terbaru, kami bangga bekerja dengan para developer dan proyek di seluruh komunitas untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekosistem yang lebih luas,” jelas Jason Lau.

Detail Standar Token BRC-30

Aspek yang mendasari BRC-30 adalah staking pool dan server yang bertanggung jawab untuk mengelola akuntansi BRC-20 dan BRC-30, untuk memastikan penghasilan staking benar dan konsisten.

Proyek yang mengerjakan BRC-30 menerapkan operasi dengan menentukan properti staking pool, seperti tarif penambangan (mining rate) dengan melakukan penyetoran, pencetakan (minting), dan transfer ke self-custodial wallet.

OKX menyatakan bahwa operasi server akan menjadi open-source interface. Terkait inisiasi BRC-30, pihak OKX juga meminta para developer dan para pihak proyek untuk menghubungi OKX untuk melakukan kolaborasi.

Perkembangan Protokol Ordinal di Bitcoin

Ilustrasi Ordinals di Bitcoin | BeInCrypto

Sebagai informasi, standar token BRC-20 yang berbasis pada protokol Ordinal diperkenalkan oleh sosok anonim dengan identitas Domo di Twitter pada 9 Maret lalu. Adapun protokol Ordinal mulai diperkenalkan pada 20 Januari 2023 setelah upgrade Taproot di jaringan Bitcoin pada November 2021. 

Token BRC-20 menggunakan teknik ordinal inscriptions untuk melampirkan data ke satoshi atau unit terkecil dari Bitcoin. Pada gilirannya, hal tersebut dapat mengaktifkan fasilitas minting dan transfer fungible token di jaringan Bitcoin seperti meme coin atau stablecoin, hingga mencetak non-fungible token (NFT) di jaringan Bitcoin.

Debat Pro dan Kontra Ordinals

Munculnya Ordinals atau NFT di Bitcoin dan turunannya seperti standar token BRC-20 telah memicu perdebatan di kalangan para pendukung Bitcoin.

Bitcoin Maximalist menilai bahwa jaringan Bitcoin sebaiknya hanya digunakan untuk transaksi moneter. Segala aspek lain, seperti inisiatif Ordinals yang membuat biaya jaringan Bitcoin meningkat perlu dihindari. Tujuannya, agar setiap orang dari berbagai kalangan tetap bisa menggunakan Bitcoin tanpa perlu mengeluarkan ongkos biaya transaksi yang lebih mahal.

Luke Dashjr, yang merupakan seorang Bitcoin core developer, sempat mengatakan, “Apakah sudah ada yang mengerjakan filter spam untuk ‘sampah ini’ [NFT di jaringan Bitcoin]?”

Sementara itu, menurut akun Twitter NVK (@NVK), “Tidak ada yang namanya aktivitas spam di blok Bitcoin. Itu hanya ‘orang bodoh’ yang membayar lebih untuk ‘menyimpan kotoran’ yang bukan miliknya.”

Kemudian, Peter Todd, yang merupakan Bitcoin core developer lainnya, mengatakan, “Ordinals aneh ini ‘bodoh’. Anda selalu dapat menampilkan data sebanyak yang dapat Anda bayar dalam transaksi Bitcoin. Saya pada tahun 2015 melakukan persis seperti yang dilakukan Ordinals sekarang.”

Tidak berhenti sampai di sana, Adam Back, yang merupakan CEO Blockstream, menegaskan bahwa Ordinals adalah inefisiensi penyimpanan. 

“Baiklah! Bitcoin dirancang agar tahan sensor. [Hal itu] tidak menghentikan kami ‘mengomentari pemborosan dan kebodohan dalam pengkodean [di jaringan Bitcoin]’. Setidaknya, lakukan sesuatu yang efisien. Jika tidak, itu adalah bukti lain dari konsumsi ruang blok,” terang Adam Back.

Di sisi lain, para pendukung Ordinals berpendapat bahwa sifat terbuka dari jaringan Bitcoin memungkinkan mereka untuk menggunakannya sesuai keinginan mereka tanpa perlu memerlukan izin dari orang lain.

Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa adopsi Ordinals turut memberi insentif yang lebih kepada para Bitcoin miner, serta membuat komunitas pengembangan inovasi dalam Bitcoin kembali hidup.

Sebagai catatan, pendapatan para Bitcoin miner ditaksir mencapai US$919,2 juta pada bulan Mei lalu, atau meningkat sekitar 14,8% dari bulan-ke-bulan (MoM). Pada Mei kemarin, terpantau adanya lonjakan yang signifikan dalam aktivitas di Bitcoin yang mencapai 16,3 juta transaksi atau lebih tinggi 51,9% dibandingkan bulan sebelumnya.

Bahkan, sampai ada ejekan yang menyebut Ordinals justru yang membuat Lightning Network sebagai solusi penskalaan layer-2 (L2) di Bitcoin semakin banyak digunakan di tengah tarif biaya jaringan yang meningkat.

Bagaimana pendapat Anda tentang usulan OKX mengenai standar token BRC-30? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori