Lihat lebih banyak

Bitcoin Ordinals, Apakah Sama dengan NFT?

7 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Sejak kemunculannya, Bitcoin mengusung sifat fungible alias dapat dipertukarkan, seperti halnya mata uang. Akan tetapi, sejak konsep Bitcoin ordinal muncul, dengan membuat inscription atau ukiran khusus pada pecahan satoshi, terdapat celah untuk membuat non-fungible token (NFT) di jaringan blockchain Bitcoin. Benarkah demikian?

Artikel ini akan membahas mengenai Bitcoin ordinal, cara kerjanya hingga perbedaan ordinal dengan NFT.

Ingin mendapatkan ulasan menarik terkait proyek cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan proyek cryptocurrency, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Apa Itu Bitcoin Ordinal?

Teori ordinal bermula dari bagaimana urutan transaksi Bitcoin dalam jaringan blockchain. Bitcoin sendiri terdiri dari pecahan yang paling kecil yaitu satoshi. Nilainya, 1 Bitcoin setara dengan 100 juta satoshi atau 1 satoshi sama dengan 0,00000001 bitcoin.

Nah setiap satoshi ini memiliki identitas unik, yang menunjukkan urutannya dalam jaringan blockchain. Dalam setiap satoshi, terdapat ruang penyimpanan untuk bisa menyematkan inscription atau tanda, berupa gambar atau teks. Inscription ini yang kemudian membuat satu satoshi unik dan berbeda dengan satoshi yang lain.

Untuk memahami pengertian tentang bitcoin ordinal ini, mari gunakan analogi seperti uang rupiah kertas. Satu lembar uang rupiah Rp100.000 nilainya sama dengan satu lembar uang rupiah Rp100.000 lainnya. Namun setiap lembar rupiah memiliki kode unik yaitu nomor seri.

Kemudian, anggap saja pemain bola terkenal Christiano Ronaldo menandatangani selembar uang rupiah Rp100.000. Sehingga, lembaran uang itu menjadi unik seperti halnya sebuah “NFT Rupiah”. Kamu bisa saja membelanjakan uang rupiah itu, tetapi tanda tangan Christiano Ronaldo di atas lembar uang itu membuat nilainya berbeda.

Demikian juga dengan halnya Bitcoin ordinal, yang memanfaatkan kode unik dari satuan satoshi. Jadi, Bitcoin ordinal, atau Bitcoin NFT adalah sebuah artifak digital untuk mengukir konten digital di dalam jaringan bitcoin.

Awal Mula Bitcoin Ordinal

Bitcoin Ordinal muncul dari argumen kuno dalam komunitas Bitcoin:

  • Apakah Bitcoin hanya untuk memproses transaksi keuangan?
  • Ataukah kita juga dapat menggunakannya sebagai jaringan yang aman dan terdesentralisasi untuk menyimpan data?

Jika Bitcoin akan menjadi mata uang cadangan dunia berikutnya, maka cryptocurrency ini hanya akan menjadi jaringan keuangan global. Namun, ini kemungkinan besar tidak akan meninggalkan ruang untuk kasus penggunaan eksperimental seperti mencatat data ke dalam ruang bloknya. Di sisi lain, peningkatan penggunaan ruang blok Bitcoin sebagai ruang penyimpanan dapat memperbaiki masalah anggaran keamanan dalam blockchain.

Pada beberapa tahun pertamanya, Bitcoin hanya memungkinkan pesan hingga 80 byte untuk terenkripsi ke dalam blok melalui fungsi yang bernama OP_RETURN. Ini hanya cukup untuk mengkodekan pesan teks singkat seperti hash. Kemudian, dua pembaruan hard fork yang signifikan, Taproot dan Segwit, meningkatkan batas ukuran blok menjadi 4MB. Pembaruan ini memperkenalkan, antara lain, cara yang berbeda untuk menghitung ukuran blok, sehingga pengaturan data transaksi dapat lebih efisien.

Protokol Ordinal

Ordinal berawal dari insiasi Casey Rodarmor, seorang developer software dan pendukung Bitcoin yang mengembangkan protokol Bitcoin Ordinals. Pada 21 Januari 2023, Casey Rodarmor meluncurkan Protokol Ordinal. Dengan melakukannya, ia membuka dunia baru bagi pengguna Bitcoin. Protokol Ordinal memudahkan operator node Bitcoin untuk menghubungkan data dengan setiap bagian Bitcoin ini, sehingga menciptakan Ordinal.

Melalui akun Twitternya @rodarmor, Casey Rodarmor mengumumkan bahwa inscription akhirnya siap untuk mainnet Bitcoin. Dia mengatakan bahwa inscription ini seperti NFT, tetapi merupakan artefak digital yang paling sebenarnya karena terdesentralisasi, tidak dapat berubah, selalu on-chain, dan asli dari Bitcoin.

Semua orang dapat membuat Ordinal dengan berbagai jenis data, termasuk teks, gambar, dan lain-lain. Dengan demikian, ordinal membuatnya menjadi “artifak digital”. Hal ini karena tindakan inscription membuat satu Satoshi berbeda dari yang lain, dan oleh karena itu memiliki nilai unik.

Cara Kerja Ordinal

Secara teknis, Ordinal memanfaatkan kode dan menggunakannya sebagai “amplop” untuk data yang terukir pada satoshi. Karena batas ukuran blok pada Bitcoin adalah 4MB, ini adalah batas untuk data yang dapat terukir. Makanya, orang bisa menyimpan teks, atau gambar ke dalam ruang di blok Bitcoin ini.

Pada tingkat protokol, orang masih dapat mempertukarkan satoshi. Seperti analogi rupiah NFT di atas, kamu masih dapat menggunakannya sebagai mata uang. Namun, pada tingkat sosial, setiap satoshi yang terukir akan menjadi unik karena membawa informasi tambahan.

Inskripsi seperti artefak digital dan tidak memerlukan sidechain atau token terpisah. Mereka tersimpan di dalam skrip-path spend taproot (pikirkan: jenis transaksi Bitcoin yang khusus).

Membuat inskripsi adalah proses dua langkah. Pertama, kamu membuat output taproot dengan konten inskripsi. Selanjutnya, kamu menghabiskan output tersebut, mengungkapkan konten inskripsi di blockchain. Konten inskripsi terbungkus dalam sesuatu yang bernama “envelope,” yang merupakan jenis no-op yang tidak mengubah skrip.

Misalnya, jika kamu ingin menyimpan string “Satoshi rules” di blockchain, kamu akan membungkusnya dalam amplop dan kemudian menyimpannya di output taproot. Kamu kemudian dapat melacak inskripsi menggunakan aturan teori ordinal. Artinya, kamu dapat mentransfernya, membelinya, menjualnya, atau memulihkannya jika hilang.

Perbedaan Ordinal dan NFT

Lantas, apakah ordinal sama dengan NFT? Secara umum, kamu mungkin berpikir bahwa Bitcoin ordinal sama dengan NFT. Namun, ada beberapa hal yang membedakan Bitcoin ordinal dengan NFT, yaitu:

Inscription bukan tokenisasi

Secara teknis, ordinal hanyalah satoshi yang memiliki informasi tambahan (inscription). Berbeda dengan NFT, yang melalui proses minting sebagai token yang sama sekali baru, Ordinal memiliki data file mentah yang terukir langsung ke blockchain Bitcoin.

Tak ada smart contract

Ordinal tidak menggunakan smart contract, yang pada dasarnya adalah program di blockchain. Sementara itu, NFT konvensional menggunakannya untuk menerapkan berbagai perilaku masa depan, seperti royalti pencipta, interaksi dengan protokol tertentu, atau keanggotaan digital. Meskipun ordinal dapat menyimpan data, mereka tidak dapat menjalankan tindakan apa pun menggunakan smart contract.

Data on-chain

Ordinal Bitcoin menyimpan seluruh datanya di dalam blockchain. Tidak seperti NFT, ordinals Bitcoin tidak menggunakan jaringan penyimpanan terdistribusi seperti IPFS untuk menyimpan metadata-nya. Penyimpanan on-chain bisa lambat dan mahal, tapi juga sepenuhnya tidak dapat diubah.

Batasan ukuran blok

Ukuran blok Bitcoin terbatas hanya 4MB dan jumlah beredar juga terbatas maksimum 21 juta koin. Jika tiba-tiba semua ruang blok di blockchain digunakan untuk Ordinals, ini akan membatasi jumlah “minting Bitcoin NFT” yang dapat terjadi.

Hal ini berbeda dengan minting NFT di blockchain lain yang tidak terbatas. Namun, asumsi ini sebagian besar bersifat teoretis karena Ordinals harus menjadi sangat populer sehingga mengonsumsi semua ruang blok di Bitcoin.

Cara Membuat Ordinal

Ini adalah panduan yang teknis. Ada dua jenis wallet Bitcoin yang bisa memproses ordinal, yaitu Sparrow wallet dan Ord Wallet.

Sparrow wallet hanya bisa menerima Ordinal. Kamu tidak perlu menjalankan node Bitcoin penuh untuk membuat Sparrow wallet.

Ord wallet. Kamu butuh sebuah node bitcoin penuh dan 500 GB untuk menjalankannya. Ord wallet bisa membuat inscription. Dompet ini juga dapat membekukan satoshi individu untuk mencegah kamu membelanjakannya secara tak sengaja.

Kalalu kamu mau melakukan trading Bitcoin ordinal, saat ini baru ada beberapa marketplace yang bisa menyediakannya. Contohnya, Magic Eden di jaringan Solana.

Selain itu kebanyakan transaksi ordinal terjadi melalui Discord, menggunakan perantara escrow. Namun, perlu ingat, transaksi melalui cara ini sangatlah berisiko. Pastikan dulu latar belakang penjual sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi.

Contoh Koleksi Bitcoin NFT Ordinal

Terdapat sejumlah ordinal yang menunjukkan bahwa ekosistem ini masih berkembang. Berikut sejumlah contoh koleksi ordinal alias Bitcoin NFT yang paling terkenal

TwelveFold by YugaLabs

Koleksi Bitcoin Ordinal yang paling terkenal sejauh ini adalah ‘TwelveFold’ oleh Yuga Labs. Koleksi terbatas ini menampilkan 300 karya seni generatif, yang menggabungkan grafik 3D dan fitur hasil karya tangan. Hasil lelang 288 ordinal dari koleksi Yuga Labs ini bisa meraup dana hingga US$16,5 juta.

Ide di balik koleksi ini adalah untuk “mengeksplorasi hubungan antara waktu, matematika, dan blockchain“, menurut direktur kreatif Yuga Labs. Untuk menjelaskan, 144 blok Bitcoin ditambang setiap hari, yang juga dapat ditafsirkan sebagai 12×12. Setiap bagian dalam koleksi Yuga Labs adalah grid 12×12, yang bernama ‘TwelveFold’, merujuk pada fakta tersebut.

Ordinal Punks

Koleksi Ordinal Punks adalah koleksi 100 Bitcoin Ordinals sebagai bentuk penghormatan atas koleksi Ethereum NFT yang populer, CryptoPunks. Ordinal Punks menggunakan algoritma open-source untuk menghasilkan gambar profil (pfp) yang berukuran 192 x 192 piksel.

Penawaran dan permintaan tertulis pada Google Sheet oleh pencipta proyek, yang bertindak sebagai manajer escrow. Semua transaksi untuk Ordinal Punks terpantau dan terlacak melalui Discord.

Taproot Wizards

Taproot Wizards adalah koleksi Ordinal hasil karya pengembang Web3 independen Udi Wertheimer. Koleksi ini tersimpan secara aman di jaringan Bitcoin. Mulai dari Inscription 652, setiap penyihir dalam koleksi ini adalah NFT unik yang merupakan hasil gambar tangan Udi sendiri.

Koleksi khusus ini memanfaatkan keabadian blockchain Bitcoin untuk menyimpan artefak digital unik ini. Semua penjualan melalui Taproot Wizards Discord.

Timechain Collectibles

Timechain Collectibles mempersembahkan Seri 1 Timepieces, sebuah koleksi Ordinal yang sangat terbatas dengan jumlah hanya 21 buah. Mereka menggambarkan berbagai jenis alat penunjuk waktu, termasuk jam saku, jam tangan, jam alarm cyberpunk, dan lainnya.

Koleksi ini meluncur pada 30 Januari 2023 dan setiap buah membawa nomor inscription dari 356 hingga 377. Yang termahal adalah inscription 364 yang terjual seharga 3,08 BTC atau setara US$67000 pada Januari 2023. Lelang koleksi ini terjadi melalui Discord.

Dampak Ordinals pada Blockchain

Aktivitas Bitcoin NFT tiba-tiba muncul. Lantas, bagaimana dampaknya pada jaringan Bitcoin?

Menurut data dari CoinMarketCap, biaya untuk Ordinal merangkak naik, tetapi sebagian besar adalah transaksi bernilai kecil. Sementara itu, penghasilan para miner belum meningkat secara drastis.

Secara umum, ruang blok tidak kosong seperti sebelumnya. Namun, belum ada data lebih lanjut untuk menyimpulkan bahwa ini adalah tren jangka pendek atau perubahan arah.

Kesimpulan

Bitcoin Ordinal telah menarik perhatian komunitas Bitcoin. Sebab, dengan adanya inscription, pengguna bisa menandai sebuah satoshi dengan teks atau gambar dan menjadikannya unik. Meski berbeda dengan NFT secara umum, sejumlah karya yang terukir dalam Bitcoin Ordinal bisa menarik minat dengan nilai besar. Namun, dampaknya pada jaringan Bitcoin secara luas masih belum terlihat.

Orang bisa membuat inscription dan memperjualbelikan sejumlah ordinal, meski belum banyak marketplace yang melayaninya. Kebanyakan transaksi dan lelang melalui Discord dan escrow yang sangat berisiko. Selalu pastikan keamanan dan riset sebelum melakukan transaksi terkait Bitcoin Ordinal.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Apa itu Ordinal dalam Bitcoin?

Di mana membeli Bitcoin Ordinal?

Bagaimana cara membuat inscription dalam Bitcoin?

Siapa pembuat Ordinal Bitcoin?

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori