Lihat lebih banyak

Marqeta Gandeng Stables, Perluas Opsi Pembayaran dengan Stablecoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Marqeta menggandeng Stables untuk memperkuat kartu prabayar Mastercard mereka, sehingga bisa digunakan berbelanja dengan stablecoin.
  • Dengan posisi Stables sebagai platform dompet digital di Australia, Marqeta pun memprioritaskan Negeri Kangguru sebagai destinasi baru pengembangan bisnis mereka ke depannya.
  • Sejauh ini, perkembangan bisnis stablecoin di Australia terlihat cukup menjanjikan.
  • promo

Crypto winter tampaknya tidak menyurutkan langkah Marqeta untuk mendorong adopsi stablecoin lebih luas. Lewat ikatan kerja sama dengan platform dompet digital Stables, Marqeta berupaya untuk memperkuat kartu prabayar Mastercard miliknya; sehingga bisa digunakan berbelanja, mengirim uang atau mendapatkan aset kripto menggunakan stablecoin.

Marqeta, yang merupakan platform penerbit kartu modern, sudah sejak lama menggandeng Mastercard sebagai mitra untuk pengembangan bisnisnya. Keduanya sudah bersinergi sejak 2014 untuk membantu lembaga keuangan digital, seperti fintech dan bank digital, untuk menghadirkan produk dan program inovatif di pasar.

Dengan adanya kolaborasi bersama Stables, para pelanggan bisa melakukan konversi secara otomatis aset stablecoin miliknya menjadi mata uang fiat. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan proses transaksi di berbagai merchant, baik online ataupun offline, yang bekerja sama dengan Mastercard.

Terpilihnya Stables sebagai jaringan pengembangan bisnis digital Marqeta bukanlah tanpa alasan. Stables merupakan salah satu penyedia dompet digital populer di Australia. Oleh karena itu, dalam tahap awal, Australia akan menjadi destinasi baru pengembangan bisnis Marqeta ke depannya.

Terlebih lagi, dalam survei yang digelar Marqeta, terbukti bahwa masyarakat Australia sudah sangat akrab dengan kripto. Sebanyak 30% responden mengakui bahwa mereka sudah memiliki aset kripto. Lalu, 93% responden global menyebutkan bahwa mata uang kripto yang dimilikinya dianggap sebagai sebuah aset. Sementara itu, 82% di antaranya mengatakan bahwa mereka tertarik jika crypto exchange memiliki kartu debit yang memungkinkan proses transaksi menggunakan kripto.

Country Manager Marqeta untuk wilayah Australia dan Selandia Baru, Duncan Currie, menambahkan bahwa Australia seara historis berada di garda terdepan untuk adopsi teknologi baru. Hal itu sejalan dengan kehadiran kripto yang merupakan bagian dari gelombang inovasi berikutnya yang hadir di wilayah APAC.

“Dengan sinergitas ini pelanggan memiliki lebih banyak opsi pembayaran dan transaksi juga menjadi lebih fleksibel,” jelasnya.

Persaingan Bisnis Kripto di Australia Makin Ketat

Kehadiran Marqeta akan menambah ketat persaingan bisnis kripto di Australia. Meskipun aset kripto belum diatur oleh pemerintah setempat, namun tingginya permintaan membuat banyak platform aset digital yang mengembangkan usahanya dengan lebih masif di sana.

Pada Februari lalu, Immersve juga sudah masuk ke pasar pembayaran kripto Australia dengan menggandeng Mastercard. Platform teknologi Web3 itu juga memberikan layanan pembayaran menggunakan kripto untuk transaksi.

Lewat mekanisme tersebut, pengguna bisa menggunakan kripto yang dimilikinya untuk melakukan pembelian secara digital atau di ranah metaverse sekalipun, sepanjang memiliki jaringan Mastercard. Aset kripto yang bisa digunakan adalah stablecoin USD Coin (USDC) yang akan dikonversi menjadi mata yang fiat.

Wakil Presiden Eksekutif, Produk & Inovasi Asia Pasifik Mastercard, Sandeep Malhotra, mengungkapkan dalam 3 tahun terakhir, jumlah orang yang menggunakan dompet berbasis blockchain sudah meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 80 juta orang.

“Ke depannya, dompet digital akan menjadi semakin masif dan ada di mana saja, seperti layaknya alamat email. Mastercard berkomitmen untuk membuat transaksi kripto menjadi lebih sederhana, aman dan mudah diakses oleh konsumen secara luas,” tambah Malhotra.

NAB sudah Punya Stablecoin

Australia Kripto Stablecoin Regulasi CBDC

Perkembangan bisnis stablecoin di Australia juga berjalan dengan dengan cepat. Setelah ANZ merilis produk stablecoin yang disebut sebagai A$DC, awal tahun ini National Australia Bank (NAB) juga merilis stablecoin bernama AUDN.

Namun, memang penggunaannya tidak ditujukan untuk alat pembayaran retail. AUDN sengaja dirilis untuk mempermudah penyelesaian transaksi bagi konsumen bisnis dengan menggunakan teknologi blockchain.

Selain itu, proyek tersebut juga bermaksud untuk bisa memfasilitasi transaksi perdagangan kredit karbon dan remitansi.

Bagaimana pendapat Anda tentang kerja sama antara Marqeta dan Stables ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori