Pemanfaatan non-fungible token (NFT) untuk meningkatkan interaksi dengan komunitas rupanya masih digandrungi. Megadeth, band trash-metal asal Amerika Serikat (AS), menjadi tokoh publik terbaru yang merilis ribuan NFT untuk memberikan pengalaman tersendiri bagi para penggemarnya di dunia Web3.
Dalam keterangan resmi, Megadeth menjelaskan bakal merilis 5.000 NFT MegadethDigital. Koleksi generatif yang menampilkan maskot Megadeth, Vic Rattlehead, itu dibuat oleh seniman Haddythecreator.
“Pada tanggal 22 Desember nanti, Anda akan memiliki kesempatan untuk membuka pintu dunia nyata dan virtual, mendapatkan akses ke merchandise ekslusif, serta pengalaman VIP yang belum pernah ada sebelumnya.”
Manfaat lain yang bakal diterima pemilik NFT adalah peluang untuk mengumpulkan item yang ditandatangani secara langsung oleh personel Megadeth, serta percakapan empat mata antar personel.
Lewat koleksi digitalnya, Megadeth juga berencana membangun komunitas di metaverse. Meskipun tidak dijelaskan secara detail, namun aksi Megadeth memperlihatkan bahwa masih banyak ruang di sektor digital untuk membangun loyalitas antara penggemar dengan idolanya.
Langkah Megadeth Dapat Dukungan dari A7X
Avenged Sevenfold (A7X), band metal lainnya yang sudah lebih dulu terjun ke dunia Web3, menyatakan dukungannya kepada Megadeth. Vokalis A7X, M. Shadows, ikut turun ke X (Twitter) dan mengucapkan selamat atas inisiasi MegadethDigital.
Menurutnya, proyek tidak bisa hanya dinilai dari teknologi yang mendasarinya saja, tetapi lebih penting dari itu adalah sejauh mana manfaat yang bisa dirasakan oleh para penggunanya. Lebih lanjut, Shadows mengatakan bahwa melalui blockchain, pengguna bisa mendapatkan lebih banyak pilihan dan kepemilikan. Dia juga berharap akan ada lebih banyak lagi seniman yang melakukan lompatan bersama dengan komunitasnya, seperti yang dilakukan oleh Megadeth dan A7X.
Band yang terkenal dengan hits “Dear God” dan “So Far Away” itu sudah lebih dulu menapaki Web3 dengan merilis tiket konser berbentuk NFT. Dalam gelarannya, sebanyak 1.000 tiket ludes terjual dan Shadows mengeklaim bahwa pengguna bisa menghemat ratusan dolar untuk pembelian tiket. NFT bernama The Deathbats Club itu menjalin kolaborasi dengan Ticketmaster sebagai representasi tiket konser di New York dan Los Angeles.
“NFT telah memberdayakan band untuk memiliki hubungan yang lebih setara dengan mitranya. Kami ikut bertanggung jawab atas harga tiket dan pada saat yang sama, mereka mengizinkan kami membuat alat yang dapat digunakan seniman lain sesuka mereka,” ungkap Shadows.
Demam Metal di Metaverse
Band metal lainnya, yaitu Slipknot, juga sudah ikut ambil bagian dalam pengembangan Web3. Salah satu grup musik cadas populer itu menjalin kerja sama dengan The Sandbox untuk membangun ruang virtual bernama Knotverse.
Laporan DappRadar menyebutkan bahwa Knotverse akan berada di lokasi yang dekat dengan kawasan Deadfellaz. Setiap pengunjung bisa mendapatkan pengalaman virtual secara non-stop yang berfokus pada segala hal yang berkaitan dengan Slipknot—mulai dari pengalaman musik virtual, konser hingga bertemu dengan personel Slipknot di metaverse.
Terkait dengan langkah berbagai grup musik papan atas ini untuk menjajaki dunia NFT, RollingStone mengungkapkan bahwa disadari atau tidak, lanskap industri musik mulai berubah sejak hadirnya NFT. Melalui pendekatan baru berbasis kepemilikan, monetisasi dan juga keterlibatan penggemar, NFT menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan pendapatan para seniman.
“NFT kini telah menjadi arus utama, dengan deretan nama besar dari dunia musik yang ikut masuk menggunakannya, aset digital tersebut mampu mengubah cara berpikir tentang kepemilikan dan nilai musik.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.