Pasar kripto sontak menghijau pada perdagangan hari ini. Hal itu terjadi tidak lama setelah data inflasi CPI Amerika Serikat (AS) rilis. Bitcoin (BTC) yang menguasai lebih dari 50% kapitalisasi pasar kripto global ikut terkerek hingga menembus level psikologis US$100.000.
Kondisi itu juga terjadi pada sejumlah altcoin seperti Ethereum, XRP, Solana (SOL) dan juga XLM yang bergerak menghijau. Seperti diketahui, data inflasi AS pada bulan Desember menunjukkan bahwa kondisi inflasi inti (tanpa komponen volatil seperti harga energi dan pangan) mengalami penurunan dalam laju kenaikan sebesar 0,1% dari bulan-bulan sebelumnya.
Inflasi inti AS Desember hanya mengalami kenaikan 0,2%, lebih lambat dari kenaikan selama empat bulan sebelumnya yang mencapai 0,3%. Meskipun secara keseluruhan inflasi di bulan Desember tercatat mengalami kenaikan bulanan 0,4%, yang menjadi angka tertinggi sejak Maret 2024, secara tahunan, CPI meningkat 2,9%, naik dari 2,7% di November yang juga merupakan laju tercepat sejak Juli.
Merespons kondisi itu, Analis Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan hijaunya pasar kripto dan pasar saham AS menunjukkan bahwa keyakinan para investor meningkat terhadap potensi kebijakan suku bunga rendah.
“Laju inflasi yang tinggi, terutama di sektor energi, dapat menjadi faktor pendukung proyeksi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih sedikit pada tahun ini. Bank sentral AS tersebut telah memangkas suku bunga acuan sebesar total 100 basis poin sejak memulai siklus pelonggaran pada September tahun lalu. Penurunan laju kenaikan inflasi inti mungkin dapat membuka kemungkinan akan kembali diturunkannya suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC akhir bulan ini. Namun, jika hal itu terjadi, outlook kebijakan suku bunga hingga mungkin beberapa bulan setelahnya akan relatif lebih tidak pasti,” katanya melalui keterangan resmi.
Potensi Reli di Pasar Kripto
Sementara itu, terkait dengan potensi reli di pasar kripto jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS, Fahmi menuturkan bahwa Trump telah telah menjanjikan adanya pemotongan pajak untuk memacu pertumbuhan.
Namun kebijakan proteksionis dan juga pembatasan imigrasi berisiko menaikkan biaya produksi dan mengganggu supply chain. Hal itu bisa menambah tekanan pada inflasi, dan jika The Fed jadi melakukan pemangkasan suku bunga, akan memperparah kondisi tersebut dan membuat arah kebijakan ekonomi sulit diprediksi.
“Dengan demikian, meskipun perkembangan yang ada membuka kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir bulan ini, para pejabat The Fed mungkin akan berpikir dua kali untuk melakukannya,” imbuhnya.
Tetapi melihat reaksi pasar, terdapat potensi bahwa reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Dalam kacamata Fahmi, momentum pelantikan Trump dan gebrakan-gebrakan awal, khususnya bagi industri dan pasar kripto biasa turut memperkuat momentum yang ada. Meskipun secara umum tren bullish di pasar kripto dan saham AS masih relatif solid.
“Jika The Fed tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang, berisiko memberikan tekanan bagi pasar, terlebih apabila The Fed kembali memaparkan proyeksi kebijakan ke depan yang akan lebih ketat seperti yang terjadi pada pertemuan sebelumnya,” pungkas Fahmi.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek di pasar kripto jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.