Lihat lebih banyak

Mengenal Blocknom, Startup Crypto Buatan Anak Bangsa yang Disuntik Rp7,1 M

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Blocknom merupakan sebuah perusahaan rintisan (start-up) asal Indonesia yang berperan sebagai crypto-earning platform.
  • Mereka mengumumkan telah mendapat pendanaan tahap paling awal (pre-seed funding) senilai US$500 ribu atau sekitar Rp7,19 miliar.
  • Pendanaan tersebut diperoleh dari 3 investor, yaitu Y Combinator (YC), Number Capital, dan MAGIC Fund, pada 4 Maret 2022.
  • promo

Berbeda dari crypto-earning platform lainnya, Blocknom menawarkan yield (keuntungan berupa bunga yang didapatkan dari sebuah instrumen investasi) pada aset kripto berbasis stablecoin seperti USDT (Tether), USD Coin (USDC), dan StraitsX Indonesian Rupiah (XIDR). Alasannya karena mereka menilai stablecoin paling sebanding dengan mata uang fiat dan mudah dipahami bagi para pengguna yang baru terjun ke dunia crypto.

Startup buatan anak bangsa ini menjelaskan bahwa produk mereka tidak memiliki periode lockup, sehingga membuat investor dapat melakukan withdraw atau menarik dana kapan pun mereka mau. Fasilitas ini berlaku tanpa biaya tersembunyi (hidden fee).

Produk mereka yaitu Blocknom Earn menawarkan investor cara yang mudah untuk mendapatkan bunga yang stabil. Hasilnya pun cukup kompetitif hingga 12,5% per tahun. Mereka mengklaim produk ini aman dari volatilitas harga aset kripto. Dengan begitu, apa yang mereka tawarkan ini berbeda dengan staking yang memiliki lockup period dan memiliki risiko volatilitas pada aset kripto yang bukan stablecoin.

Di samping memiliki fasilitas dan program menarik, hal yang membedakan crypto-earning platform buatan anak bangsa ini dari aplikasi investasi lain adalah karena mereka percaya bahwa investor dapat memetik manfaat dalam investasi aset kripto, bukan dengan trading. Tetapi, dengan menyimpan stablecoin dalam jangka panjang.

Ingin Bantu Para Investor Crypto Tanah Air agar Dapatkan ROI Maksimal

Co-founder Blocknom

Crypto startup yang menurut penjelasan Y Combinator hadir sejak 2021 ini didirikan oleh Fransiskus Raymond jebolan Gojek dan Shopee (Sea Ltd.) selaku CEO Blocknom, serta Ghuniyu Fattah Rozaq yang merupakan developer bagi sejumlah perusahaan dan kini berperan sebagai CTO Blocknom.

Kedua co-founder Blocknom mengaku bertemu saat mengerjakan sebuah proyek open source pada tahun 2020, sekitar awal pandemi Covid-19.

“Kami perhatikan selama Covid-19, crypto market sedang booming di Indonesia, sementara kami berdua sudah menjadi investor crypto,” kata Fransiskus Raymond kepada TechCrunch.

Fransiskus Raymond melanjutkan bahwa mereka telah berbicara dengan pengguna dan menemukan bahwa tidak semua orang dapat melakukan crypto trading dengan baik.

Berdasarkan hasil riset, Blocknom menemukan bahwa 90% orang tidak mendapatkan hasil yang baik dari trading aset kripto. Mereka merasa bahwa lebih baik untuk melakukan investasi aset kripto dalam jangka panjang.

Tim Blocknom kemudian menemukan bahwa decentralized finance (DeFi) adalah cara yang stabil dan memberikan hasil tinggi untuk mendapatkan keuntungan dalam investasi pada aset kripto. 

DeFi simpelnya adalah layanan keuangan terdesentralisasi yang semua proses transaksi dilakukan berdasarkan smart contract pada blockchain

Sejumlah decentralized applications (dApps) yang diperuntukan bagi DeFi menyediakan berbagai layanan seperti melakukan deposit aset kripto untuk mendapatkan bunga, pinjam-meminjam, mengasuransikan risiko, manajemen aset, dan lain sebagainya. 

Dengan DeFi, biaya untuk menggunakan layanan keuangan menjadi berkurang secara signifikan karena berbeda dengan sistem keuangan tradisional yang bergantung pada lembaga perantara seperti bank, broker, atau institusi keuangan lainnya yang mencari komisi.

Namun, menurut Fransiskus Raymond dan Guniyu Fattah Rozaq belum ada produk yang bersaing di Indonesia. 

“Kami memutuskan untuk membangun Blocknom demi kebaikan semua orang,” ungkap Fransiskus Raymond pada 4 Maret 2022.

Fransiskus Raymond pun menambahkan bahwa Blocknom didirikan untuk membuat investasi aset kripto menjadi mudah bagi semua orang.

Bagaimana Cara Kerja Blocknom?

Tampilan Aplikasi Startup Crypto Blockcnom
Tampilan aplikasi Blocknom di Google Play Store

Blocknom menjelaskan bahwa platform mereka beroperasi dalam basis internet web2 yang menjadi gerbang pertama bagi para investor ritel maupun institusi menuju industri DeFI web3. Mereka juga menawarkan solusi DeFi termudah kepada investor tanpa harus melakukan riset panjang dan menghindari risiko integrasi alamat crypto wallet ke web3.

Setelah melakukan registrasi di, pengguna dapat melakukan deposit stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) atau melalui transfer rekening bank untuk mendapatkan StraitsX Indonesian Rupiah (XIDR).

Dompet Blocknom milik pengguna berada di bawah penjagaan mitra kustodian mereka, Fireblocks, untuk menyediakan infrastruktur kepatuhan dan keamanan. Adapun Blocknom menggunakan infrastruktur dompet Fireblocks Multi Party Computation (MPC). Setiap pengguna akan diberi alamat crypto wallet yang dihasilkan oleh Fireblocks.

Ketika investor melakukan deposit aset kripto mereka di platform Blocknom, aset tersebut sebenarnya diterima melalui infrastruktur dompet aman Fireblocks.

Aset investasi para investor di platform Blocknom yang dilindungi oleh Fireblocks, kemudian disebarkan ke sejumlah Institutional Borrower terpercaya yang melakukan kegiatan di industri DeFi untuk menghasilkan yield, seperti crypto lending, yield farming, dan lain sebagainya. 

Uang investor Blocknom diinvestasikan ke sejumlah ‘peminjam institusional’ yang dana kelolaannya sudah mencapai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) atau setara triliunan rupiah.

Bisnis utama dari institusi semacam ini adalah pinjaman dengan jaminan aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lain sebagainya.

Hal ini memungkinkan peminjam membayar bunga premium sebab mereka percaya nilai aset kripto tersebut akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bunga yang mereka bayar.

Ilustrasi Blocknom
Blocknom

Aset kripto milik para investor di platform Blocknom disetorkan ke berbagai protokol DeFi seperti AAVE, Balancer, Celsius, Curve, Compound, Terrra, Cake, dan lain sebagainya yang telah ditentukan sebelumnya oleh komunitas Blocknom. 

Algoritma dari platform Blocknom akan secara otomatis melakukan proses pemilihan dan pendistribusian dana investasi milik para investor ke protokol yang memiliki yield tertinggi.

Investor Blocknom akan menerima bunga dari hasil investasi yang diberikan setiap hari pada pukul 15:00 WIB dan dapat menarik aset kripto tersebut ke alamat crypto wallet pengguna seperti di Tokocrypto, Binance, maupun Metamask kapan saja setelah melakukan identifikasi know your customer (KYC).

Melalui laman blog resminya, mereka mengaku bahwa crypto-earning platform ini menerapkan transparansi dalam pengelolaan dana. Mereka juga menerapkan sistem proof of community dengan berkomitmen selalu melibatkan komunitas terhadap proses pemilihan DeFi untuk pengelolaan dana investor.

Perbandingan persentase bunga Blocknom dengan platform lain yang sejenis | Blocknom

Blocknom juga mengklaim bahwa mereka menawarkan reward earning terbesar daripada kompetitor yang ada di market Indonesia. Mereka mampu menggabungkan keamanan dan kestabilan deposito, ditambah dengan fleksibilitas, bunga yang kompetitif, dan program menarik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Punya Koneksi dengan Fazz Financial Group

Blocknom berbasis di Indonesia dan dikelola berdasarkan hukum Indonesia. Mereka mengaku sedang mengajukan permohonan izin operasi secara legal di Indonesia kepada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) di bawah Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebagai informasi, BAPPEBTI adalah lembaga yang berwenang mengatur regulasi aset kripto, mengingat aset kripto tergolong sebagai komoditi di Indonesia, bukan produk jasa keuangan.

Mereka bermitra dengan Xfers, yang merupakan payment institution yang memiliki lisensi dari Monetary Authority of Singapore untuk penerbitan uang elektronik. 

Adapun StraitsX merupakan produk dari Xfers yang bernaung di bawah layanan keuangan digital Fazz Financial Group (FFG) yang bermarkas di Singapura dan Indonesia.

Blocknom diketahui mengikuti program akselerator YC Winter 2022 yang berlangsung sejak Januari hingga Maret 2022.

Dua investor Blocknom yaitu Number Capital dan MAGIC Fund terafiliasi dengan Hendra Kwik yang merupakan co-founder PayFazz dan CEO Fazz Financial Group.

Pendanaan ini sekaligus menjadikan Hendra Kwik sebagai advisor di Blocknom bersama Tianwei Liu co-founder dan CEO Xfers serta Thomas Chen yang merupakan General Partner dari MAGIC Fund.

Menurut laporan TechInAsia Indonesia, Blocknom yang memiliki 13 karyawan dan 9 di antara bekerja di divisi developer mengklaim bahwa aset kelolaan (asset under management atau AUM) dan pengguna aktif di platform mereka telah mengalami pertumbuhan dua digit.

Blocknom mengatakan akan memanfaatkan dana segar yang diraih untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Mereka juga berencana menggalang seed funding yang ditargetkan bisa berlangsung pada tahun ini.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori