Trusted

Meski Baru Alami Peretasan, Binance Tetap Jalankan BNB Burn ke-21

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam mekanisme BNB Burn ke-21, Binance telah sukses membakar 200 juta BNB.
  • Proses pembakaran token tersebut dilaksanakan menggunakan fitur bernama "Auto-Burn".
  • Menariknya, BNB Burn kali ini terjadi setelah BSC mengalami peretasan pada pekan lalu.
  • promo

BNB, native token milik crypto exchange Binance, memiliki prosedur Auto-Burn kuartalan atau yang lebih dikenal sebagai “BNB Burn”. Dalam proses BNB Burn ke-21 ini, Binance telah “membakar” (burn) 2.065.152,42 BNB. Jika kita konversi ke fiat dengan kurs sekarang, maka total BNB yang mereka bakar tersebut bernilai sekitar US$574 juta. Menariknya, BNB Burn kali ini berlangsung usai terjadinya peretasan pada BNB Chain (BSC) pada pekan lalu.

Dengan adanya BNB Burn terbaru ini, artinya total BNB yang sudah dihancurkan berjumlah 38.996.924,79 BNB. Angka tersebut setara dengan US$10.092.316.766,94, apabila kita menggunakan nilai tukar BNB dengan USD saat ini.

Sebagai informasi, BNB merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar urutan kelima secara global.

Bakar BNB untuk Kurangi Sirkulasi

BNB Burn sendiri merupakan upaya Binance untuk mengurangi peredaran pasokan BNB menjadi 100 juta. Awalnya, di tahun 2017, Binance menggunakan 20% dari keuntungannya untuk membeli kembali BNB dalam perbendaharaannya, kemudian melakukan mekanisme burning secara kuartalan. Namun, pada 2021, mereka mulai beralih menggunakan mekanisme berbasis burning otomatis (auto-burn). Mekanisme baru ini lebih objektif, karena tidak mengacu pada pendapatan Binance yang dihasilkan menggunakan BNB.

Sejak saat itu, angka BNB yang dibakar bergantung pada harga BNB dan faktor-faktor sekunder lainnya. Faktor tersebut meliputi pasokan dan permintaan (supply and demand), serta jumlah transaction block yang mereka hasilkan selama satu kuartal.

Sebagai informasi, BNB adalah native token yang menggerakkan BNB Smart Chain, sekaligus berperan sebagai tata kelola dalam jaringan tersebut.

Dari token yang burned, sekitar 4.833,25 BNB dibakar melalui Pioneer Burn Program. Binance mengumumkan mekanisme perbaikan ini ketika September 2020 lalu. Tujuan dari program tersebut adalah untuk membantu para pelanggan yang memenuhi syarat dan mungkin telah kehilangan token BNB mereka dengan mengirimkan token yang hilang. Setelah itu, Binance akan membakar jumlah yang sama pada proses burning kuartalan berikutnya.

Tetap Laksanakan BNB Burn, walau Baru Saja Alami Peretasan

Sedikit berbeda dari proses burning sebelumnya, BNB Burn kali ini terjadi setelah cross-chain bridge BNB mengalami peretasan di minggu lalu. Protokol yang menghubungkan BNB Smart Chain dan BNB Beacon Chain itu berhasil disusupi oleh peretas dan mengakibatkan kerugian ratusan juta BNB.

Cross-chain bridge sendiri merupakan sebuah konstruksi perangkat lunak yang memungkinkan transfer aset kripto dari suatu blockchain ke blockchain lainnya.

Peretas melancarkan aksinya dengan mengeksploitasi bug pada kode smart contract milik bridge BSC Token Hub. Kode tersebut membuat peretas dapat memalsukan transaksi, lalu memindahkan dana ke crypto wallet mereka.

Dalam sebuah wawancara bersama CNBC, Changpeng Zhao (CZ), CEO Binance, mengatakan bahwa ia menghubungi para developer inti BSC untuk menghentikan blockchain tersebut sementara. Inisiatif itu rupanya membuahkan hasil. Mereka sukses meminimalisir kerugian dari aksi peretasan ini menjadi di bawah US$100 juta. Selain itu, mereka pun berhasil membekukan dana sebesar US$7 juta dengan bantuan dari mitra keamanannya.

Meski demikian, sekitar US$400 juta lainnya dari hasil peretasan itu masih belum ditemukan. Para peretas tidak dapat memindahkannya dari BNB Smart Chain. Melalui sebuah unggahan di blog BNB Chain, anggota komunitas mengatakan bahwa mereka akan menggunakan metode tata kelola on-chain untuk memutuskan apakah dana curian tersebut bakal dibekukan atau “dipulihkan” dengan mekanisme auto-burn BNB.

Dapat Sambutan Positif dari Komunitas Kripto

BNB Burn kali ini mendapatkan tanggapan positif dari anggota komunitas kripto di Twitter. Salah satunya datang dari trader kripto dan forex dengan pseudonim Crypto Prince. Ia bahkan menyemangati Binance agar tetap membangun.

Kemudian, ada pula pengguna Twitter lainnya yang menyampaikan sentimen serupa. Akun Twitter dengan nama pengguna @reaperRTX itu mencuitkan, “Perusahaan [bernilai] US$40 M mana lagi yang melakukan buybacks [sebesar] US$2 M dan [melakukan] burn dalam setahun?”

Sebagai CEO Binance, CZ pun turut memberikan komentarnya terkait BNB Burn ke-21 ini. CZ menuliskan, “#BNB adalah [token yang] deflasi.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori