Decentralized exchange (DEX) Uniswap telah berhasil mengukir prestasi baru dengan tercapainya tonggak pencapaian baru dalam jumlah dana yang mereka proses.
Pada tanggal 1 Juni, Uniswap Labs dengan percaya diri mendeklarasikan bahwa mereka adalah “protokol perdagangan on-chain terbesar di dunia.”
Pernyataan tersebut muncul setelah mereka mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil memproses nilai kumulatif sebesar US$1,5 triliun sejak awal berdirinya.
Uniswap v1 diluncurkan pada tahun 2018, dan platform-nya memungkinkan siapa saja untuk menukar atau melakukan swap token ERC-20 dengan Ethereum. Pada bulan Mei 2020, mereka meluncurkan v2, dan memperkenalkan direct pool ERC-20, flash swap, dan oracle harga yang sudah ditingkatkan. Sementara itu, versi 3 Uniswap mulai tayang pada bulan Mei 2021, dengan memperkenalkan likuiditas terkonsentrasi (concentrated liquidity) dan memungkinkan liquidity provider untuk menentukan kisaran harga untuk dana mereka sendiri.
Dominasi DEX Uniswap
Menurut CoinGecko, Uniswap masih tetap berhasil memegang dominasi di pasar, dengan iterasi v3 pada Ethereum yang menguasai pangsa pasar DEX sebesar 31,8%. Dalam 24 jam terakhir, Uniswap telah memproses volume sebesar US$607 juta.
Selain itu, layer-2 v3 Uniswap di Arbitrum memiliki pangsa pasar sebesar 10% dalam hal volume, dengan total US$192 juta dalam beberapa hari terakhir. Menariknya lagi, bila dikombinasikan dengan Uniswap v2 dan v3 di Polygon dan Optimism, platform ini sudah menguasai hampir 50% dari pasar volume DEX.
Dune Analytics mengonfirmasi data ini dan melaporkan bahwa Uniswap memegang pangsa pasar sebesar 60% dalam volume perdagangan selama 7 hari. Selanjutnya, menurut Dune, DEX ini juga telah memproses volume sebesar US$7,8 miliar selama seminggu terakhir.
Setelah mengalami downtrend pada paruh kedua tahun 2022, volume mingguan DEX telah meningkat pada tahun 2023. Menurut Dune, dari sekitar US$7 miliar per minggu pada awal tahun, volume DEX telah melesat naik lebih dari dua kali lipat ke levelnya saat ini. Di samping itu, Dune juga melaporkan bahwa volumenya telah menyentuh angka US$71,4 miliar selama 30 hari terakhir.
Terlebih lagi, DefiLlama turut mengonfirmasi dominasi Uniswap ini, hanya saja mereka melaporkan bahwa volume kumulatifnya lebih rendah, yaitu sebesar US$1,07 triliun. DefiLlama juga melaporkan total value locked (TVL) sebesar US$3 miliar untuk semua versi Uniswap.
Sementara itu, menurut Dune dan DeFiLlama, PancakeSwap menjadi DEX terbesar kedua setelah Uniswap dalam hal volume mingguan.
Awal tahun ini, BeInCrypto sendiri sempat melaporkan bahwa Uniswap bisa melampaui volume perdagangan Coinbase pada tahun 2023.
Performa Harga UNI Kurang Cemerlang
Tapi sayangnya, prospek token tata kelola platform Uniswap sendiri, yakni UNI, memang tidak begitu cemerlang. Pasalnya, harga UNI terpantau sudah turun 3% pada hari itu, kembali jatuh di bawah level US$5.
Selain itu, UNI, yang secara intensif dikendalikan oleh VC ini sedang melalui bear market yang suram. Selama dua tahun terakhir, harganya terus merosot. Terlepas dari dominasi pasar DEX Uniswap, sejak berhasil mencapai level tertingginya sepanjang masa (ATH) di US$44,92 pada bulan Mei 2021, UNI sudah anjlok 89% ke levelnya saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang dominasi DEX Uniswap dan kinerja harga token UNI? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.