Lihat lebih banyak

Meski Telah Kerahkan Cadangan Bitcoin, Stablecoin TerraUSD Belum Bisa Pertahankan Patokan terhadap Dolar AS

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Stablecoin TerraUSD (UST) gagal mempertahankan patokan 1:1 terhadap nilai USD. Harganya sempat ambrol ke level US$0,63 pada pagi hari (10/5) tadi.
  • Sementara itu, harga Terra (LUNA) diketahui jatuh 50% ke level US$32 dalam sehari saat penutupan market 9 Mei 2022.
  • Aset kripto senilai US$1,5 miliar dalam bentuk Bitcoin dan TerraUSD yang menjadi cadangan dalam LFG Reserves telah dikosongkan untuk menopang harga stablecoin yang menjadi tidak stabil ini.
  • promo

Stablecoin algoritmik terdesentralisasi TerraUSD (UST) tengah terpukul karena tidak mampu mempertahankan patokan posisinya 1:1 terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

Selain menghancurkan nilai token LUNA, proyek stablecoin Terra yang dipimpin Do Kwon dengan cadangan Bitcoin dan aset kripto lainnya yang dikelola oleh Luna Foundation Guard (LFG), saat ini berusaha keras menyeimbangkan posisi terhadap dolar AS yang merupakan mata uang fiat paling superior di dunia.

Harga Terra (LUNA) diketahui jatuh 50% ke level US$32 dalam sehari pada penutupan market 9 Mei 2022. Sementara stablecoin UST ambrol ke level terendah sepanjang masa di posisi US$0,63 pada 10 Mei 2022 pukul 07:22 WIB, sebelum akhirnya kini diperdagangkan di kisaran harga antara US$0,89 dan US$0,91.

Kondisi stablecoin TerraUSD (UST) yang tidak stabil | TradingView

Sebelumnya, UST sudah mulai sempat kehilangan pasaknya pada hari Minggu (8/5). Setelah pemulihan yang berumur pendek, keadaan ternyata menjadi jauh lebih buruk bagi UST pada Selasa dini hari (10/5), karena stablecoin yang digadang-gadang dapat menghancurkan dominasi stablecoin dengan design terpusat macam Tether USD (USDT) ternyata benar-benar kehilangan posisinya.

Hal yang dimaksud dengan stablecoin terdesentralisasi algoritmik artinya patokan terhadap dolar AS tidak dikelola oleh entitas terpusat seperti Tether. Mekanisme stablecoin seperti UST membutuhkan proses membakar token LUNA dan mencetak UST atau dengan skema sebaliknya.

Cairkan Cadangan Kripto Senilai US$1,5 Miliar

Cadangan Bitcoin di LFG Reserves dikosongkan

Luna Foundation Guard (LFG) kali ini benar-benar disibukkan dan harus memutar otak dengan mengerahkan cadangan kripto yang dimilikinya dalam upaya untuk memulihkan stabilitas UST. 

Dalam sebuah cuitan di Twitter pada 9 Mei 2022, LFG menulis, “Sesuai mandat LFG, kami akan secara proaktif mempertahankan stabilitas pasak UST dan ekonomi Terra yang lebih luas, terutama di bawah volatilitas dan ketidakpastian kondisi makro.”

Terdapat aset kripto senilai US$1,5 miliar dalam bentuk Bitcoin dan TerraUSD yang menjadi cadangan dalam LFG Reserves telah dikosongkan untuk menopang harga stablecoin yang menjadi tidak stabil ini.

Dewan LFG memutuskan untuk (1) melaksanakan aksi pinjamkan BTC senilai US$750 juta ke perusahaan crypto exchange yang menyediakan fitur over-the-counter (OTC), sebuah layanan transaksi kripto dengan likudiitas tinggi, untuk membantu melindungi UST. Kemudian (2) pinjaman senilai 750 juta UST untuk mengakumulasi BTC saat kondisi pasar mulai berangsur normal.

Baru-baru ini LFG melaporkan sebuah alamat BTC wallet yang baru milik mereka. Do Kwon menegaskan LFG tidak berniat untuk menjual Bitcoin yang dimilikinya. Tujuan sebenarnya adalah agar modal ini berada di tangan market maker profesional sehingga secara signifikan memperkuat likuiditas di sekitar pasak UST.

Sebagai informasi, Be[In]Crypto sempat melaporkan bahwa total Bitcoin yang dikelola LFG sekitar 80.394 BTC atau setara US$2,94 miliar dengan asumsi harga 1 BTC adalah US$36.575,14 pada 5 Mei 2022. Menggunakan patokan harga US$30.296,95 pada 9 Mei kemarin, nilai keseluruhan Bitcoin yang dikelola LFG harusnya mencapai US$2,43 miliar.

Belum Mampu Stabilkan Stablecoin UST

Kinerja terbaru token LUNA & stablecoin UST

Meski telah melakukan berbagai upaya, ternyata pasokan cadangan Bitcoin LFG belum cukup untuk membantu stablecoin UST memulihkan patokannya terhadap dolar AS yaitu US$1 sama dengan 1 UST.

Dengan menggunakan cadangan Bitcoin milik mereka untuk mempertahankan patokan dolar AS, Do Kwon dan Terra sejatinya juga memperburuk kehancuran market kripto. Bitcoin yang merupakan cryptocurrency terbesar di dunia diketahui sempat jatuh ke level terendah baru sepanjang tahun 2022 yaitu US$29,9 per BTC pada pagi hari ini di antara sekitar pukul 07:00 dan 07:40 WIB. Momen kejadian ini merupakan waktu yang sama ketika token LUNA dan UST mengalami pukulan telak.

Terkait perkara yang menimpa ekosistem Terra-LUNA-UST, founder & CEO FTX Sam Bankman-Fried secara tidak langsung sempat menyiratkan bahwa stablecoin yang didukung oleh aset yang memiliki volatilitas tinggi tidak akan bertahan dari kehancuran market yang besar.

Bilah menjadi lebih buruk, UST bukanlah satu-satunya stablecoin pertama yang gagal. Setidaknya pada Juni 2021 lalu, stablecoin algoritmik Iron Finance (IRON) pernah jatuh sampai mendekati ke titik nol.

Sebagai informasi, Blockchain Terra yang dikelola Terraform Labs (TFL) dikabarkan juga sudah mulai mengalami kelambatan dan kemacetan jaringan.

Binance melaporkan bahwa penarikan untuk token LUNA dan UST di jaringan Terra pada platform mereka ditangguhkan sementara mulai 10 Mei 2022 pukul 02:20 UTC karena tingginya volume transaksi penarikan yang tertunda. Binance akan membuka kembali penarikan untuk token-token ini setelah menganggap jaringan stabil dan volume penarikan tertunda telah berkurang.

LFG Serupa Lehman Brothers saat Alami Krisis 2008?

Stablecoin UST kini telah melampaui token LUNA berdasarkan market cap atau kapitalisasi pasar. Keduanya masing-masing bernilai sekitar US$16 miliar dan US$11 miliar. Jika market cap LUNA lebih rendah dari UST, ada kemungkinan tidak ada cukup dana dalam proyek Terra untuk mendukung nilai stablecoin algoritmik ini dan mempertahankan pasaknya terhadap US$ dengan benar.

Muncul rumor bahwa Jump Crypto, Alameda Research, dan sejumlah pihak lainnya, menyediakan sekitar US$2 miliar lagi dalam rangka melakukan bailout dengan memberi dana talangan untuk menyelamatkan UST. 

Di sisi lain, sejumlah pihak di komunitas kripto menyamakan kekacauan yang terjadi di dalam ekosistem Terra-LUNA-UST seperti keruntuhan Lehman Brothers pada 2008.

Mudit Gupta yang kini menjabat sebagai Chief Information Security Officer untuk Polygon mengatakan bahwa LFG terlihat sangat mirip dengan Lehman Brothers pada saat krisis keuangan 2008. Sementara Alameda Research (yang dipimpin Sam Bankman-Fried) adalah Warren Buffett dan Jump Crypto mungkin menuju ke arah American International Group (AIG).

Selama krisis keuangan 2008, Berkshire Hathaway membantu menyelamatkan sejumlah perusahaan termasuk Goldman Sachs dan General Electric. Namun, perusahaan yang dipimpin oleh Warren Buffett yang anti-Bitcoin menolak permintaan bantuan keuangan dari beberapa perusahaan yang sedang berjuang seperti Lehman Brothers dan AIG.

Entah serius atau bercanda, dia menulis, “Siapa sangka, krisis keuangan 2022 dipicu oleh ‘uang internet’ yang dikelola entitas bernama LFG.”

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori