Menyusul penurunan peringkat untuk kedua kalinya oleh lembaga pemeringkat Moody’s, Silvergate Capital akhirnya menutup layanan Silvergate Exchange Network (SEN) mereka. Langkah tersebut dikatakan sebagai keputusan “berbasis risiko”.
Imbas dari keputusan Silvergate untuk menunda penyerahan laporan tahunannya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, lembaga pemeringkat Moody’s pun menurunkan peringkat deposit Silvergate, yakni dari Ba3 menjadi Caa1. Penurunan peringkat oleh Moody’s tersebut akhirnya berujung membuat Silvergate menghentikan layanan Silvergate Exchange Network (SEN).
Dengan penutupan SEN, artinya para perusahaan kripto akan perlu mencari mitra perbankan yang bersedia melayani para investor kripto di luar jam perbankan tradisional.
Meski demikian, pihak Silvergate mengatakan bahwa layanan depositnya masih beroperasi pada saat penutupan bisnis di 3 Maret 2023 kemarin.
Layanan Silvergate Exchange Network (SEN) memungkinkan para trader untuk memindahkan dolar AS antara rekening bank mereka dan exchange, selama exchange maupun trader memiliki rekening di Silvergate.
Silvergate sendiri merupakan salah satu dari lembaga perbankan pertama di Amerika Serikat yang menerima persetujuan Federal Reserve (The Fed) untuk menyediakan layanan perbankan bagi perusahaan kripto. Awalnya, bank ini menyasar para trader kripto yang memerlukan akses terhadap layanan perbankan di akhir pekan.
- Baca Juga: Sejumlah Entitas Kripto Kurangi Eksposur ke Silvergate, Harga Bitcoin Jatuh di Bawah US$23.000
Terseret Pusaran FTX dan Hadapi Gugatan Hukum
Selain itu, belum lama ini, bank yang terkenal ramah dengan kripto itu telah menjual sekuritas dalam kondisi merugi signifikan. Tindakan tersebut adalah upaya Silvergate untuk mengumpulkan uang tunai, setelah sejumlah mitra utamanya; termasuk crypto exchange Coinbase dan perusahaan layanan keuangan kripto Galaxy Digital, memutus hubungannya dengan Silvergate.
Kini, Moody’s mengatakan bahwa bank tersebut kemungkinan akan mengalami penurunan deposit, yang memaksa mereka untuk menjual lebih banyak sekuritas.
Di luar masalah ini, Silvergate juga menghadapi tuduhan tidak melakukan uji tuntas (due dilligence) terhadap crypto exchange FTX. Tuduhan tersebut mengatakan bahwa Silvergate membantu penyalahgunaan dana melalui rekening Silvergate milik Alameda Research, salah satu perusahaan milik Sam Bankman-Fried (SBF) yang terafiliasi dengan FTX.
Secara terpisah, bank ini pun menerima gugatan class action yang diajukan di Distrik Selatan California pada Januari 2023. Gugatan ini menuduh Silvergate mencuci uang senilai US$425 dari warga Amerika Selatan yang terkait dengan aktivitas perdagangan dan penyelundupan obat-obatan terlarang.
Pada penutupan perdagangan hari Kamis (2/3) kemarin, harga saham Silvergate Capital (SI) menurun di bawah US$2. Kemudian, esok paginya, harga SI kembali melemah 2%. Saat penulisan, harga SI berada di kisaran US$5.76, lebih rendah 67% dalam rentang waktu year-to-date.
- Baca Juga: Silvergate Kini Menghadapi Penyelidikan Penipuan atas Transaksi dengan FTX dan Alameda Research
Perusahaan Kripto Cari Alternatif Layanan Perbankan selain Silvergate
Terkait kondisi Silvergate yang sedang bergejolak ini, sejumlah perusahaan kripto angkat bicara dan menjelaskan keterkaitan mereka dengan Silvergate. Seperti yang Gemini Trust Co. dan Tether lakukan, misalnya. Perusahaan penerbit stablecoin GUSD dan USDT itu mengatakan bahwa mereka tidak memiliki ikatan materi dengan Silvergate.
Sementara itu, perusahaan penerbit stablecoin USDC, Circle, pada hari Kamis (2/3) mengatakan bahwa pihaknya akan memindahkan sebagian dari aset yang mendukung stablecoin mereka ke “mitra perbankan lainnya”, yang mana saat ini jumlahnya masih sedikit.
Salah satu bank yang memberikan akses kepada institusi adalah Signature Bank, yang berbasis di New York. Signature Bank menawarkan akses terhadap jaringan pembayaran Signet mereka, yang tersedia 24 jam setiap harinya. Mereka memberikan akses tersebut melalui antarmuka aplikasi pemrograman yang dapat perusahaan integrasikan ke dalam platform miliknya sendiri.
Coinbase sendiri sudah beralih menggunakan jasa Signature Bank untuk pelanggan produk Prime mereka, usai menghentikan kerja samanya dengan Silvergate. Crypto exchange yang berbasis di Amerika Serikat itu mulai berbisnis dengan Signature Bank di bulan Oktober tahun lalu.
Lalu, ada pula Customers Bank, yang menawarkan layanan pembayaran blockchain secara real time bernama TassatPay. Jaringan privat tersebut menggunakan token CBIT yang mewakili deposit dolar untuk penyelesaian (settlement) transaksi B2B.
BlockFills, sebuah tempat trading kripto over-the-counter, menggunakan TassatPay untuk menukarkan dolar AS yang ditokenisasi dengan pelanggan CBIT lainnya. Selain itu, broker kripto Genesis, yang baru-baru ini mengajukan kebangkrutan Bab 11, juga dilaporkan menjadi salah satu klien Customers Bank.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.