Mysten Labs, perusahaan rintisan yang diawaki oleh mantan punggawa Meta Platforms, Inc., tengah mencari pendanaan senilai US$200 juta untuk memuluskan ambisinya membangun jaringan blockchain. Jaringan teknologi anyar tersebut rencananya bakal menjadi rumah bagi banyak aplikasi terdesentralisasi, gim, dan media sosial yang berbasis blockchain.
Sumber menyebutkan bahwa pendanaan yang tengah diupayakan perusahaan merupakan peningkatan putaran pendanaan Seri B yang sebelumnya sudah didapatkan. Dikatakan pula bahwa fasilitas yang bakal didapatkan oleh Mysten Labs akan dipimpin oleh investor kakap, yakni FTX Ventures.
“Pendanaan itu akan membuat valuasi perusahaan meningkat menjadi sekitar US$2 miliar,” katanya.
Perusahaan yang didirikan oleh Even Cheng, Adeniyi Abiodun, George Danezis Kostan Chalkias, dan Sam Blackshear itu bakal menggenjot dunia Web3 dengan pemanfaatan jaringan blockchain yang tengah dibangun.
Empat dari kelima pendiri perusahaan merupakan jebolan Meta yang akhirnya memutuskan untuk membangun jaringan teknologi yang ada di ekosistem kripto tersebut.
Pendanaan yang bakal masuk ke tubuh perusahaan akan menjadi angin segar bagi industri kripto. Pasalnya, di tengah kehancuran harga banyak aset kripto di pasaran, optimisme perusahaan kakap terhadap geliat sektor digital masih cukup tinggi.
Sejauh ini, komitmen yang sudah diperoleh oleh perusahaan adalah sebesar US$140 juta. Artinya, 70% dari total target pendanaan sudah berhasil diamankan perusahaan. Meskipun begitu, keterangan dari salah seorang sumber menyebutkan bahwa proyeksi valuasi perusahaan masih bisa berubah.
Tergantung dari keinginan investor, apakakah menerima waran tambahan yang akhirnya memberikan hak untuk membeli token yang bakal bekerja dengan blockchain atau tidak.
- Baca juga: Kendati Pasar Masih Liar, Dunamu Siap Gelontorkan US$383 Juta demi Genjot Lapangan Kerja di Web3
FTX Ventures Punya Dana US$2 Miliar untuk Pengembangan Web3
Awal tahun ini, FTX Ventures merilis modal ventura senilai US$2 miliar. Dana tersebut bakal diperuntukkan bagi pengembangan aset digital, termasuk Web3.
Namun, nyatanya, perusahaan yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried itu ikut juga membantu dalam penyelamatan beberapa perusahaan kripto yang hampir gulung tikar karena ekstrimnya pergerakan pasar.
Mulai dari BlockFi dan juga Voyager adalah dua perusahaan kripto yang mendapatkan “bantuan” dari FTX Ventures. Sam Bankman beralasan bahwa injeksi modal yang diberikan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya efek domino yang pada akhirnya membuat pasar kripto makin tenggelam.
“Kepercayaan konsumen adalah segalanya. Hal itu akan sangat sulit dikembalikan ketika kondisinya sudah rusak,” ungkap pria yang kerap disapa SBF ini.
Ia juga mengakui bahwa perusahaan masih memiliki beberapa miliar dolar AS untuk mendukung industri kripto.
Aset Digital sebagai Masa Depan
Berkembangnya teknologi blockchain di dunia memperlihatkan bahwa telah telah terjadi pergeseran seismik dalam dunia keuangan tradisional. Beberapa pemimpin keuangan global juga sudah mulai melihat masa depan aset digital yang dibangun dengan landasan teknologi blockchain.
Survei yang digelar Deloitte menyebutkan bahwa 76% responden percaya bahwa aset digital yang berfungsi sebagai alternatif mata uang fiat akan 5 sampai 10 tahun ke depan.
Kemunculan blockchain, yang sampai sekarang masih mengundang pro dan kontra, harus diakui bahwa skalabillitasnya terus menunjukkan perluasan. Banyak industri yang sudah mulai masuk dan memanfaatkan blockchain untuk mendukung operasionalisasi bisnisnya. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses transaksi dan juga membuat semuanya menjadi lebih transparan dan juga aman.
Sebagai tambahan, berdasarkan data DefiLlama, Ethereum adalah blockchain yang memiliki total value locked (TVL) tertinggi, yakni mencapai US$45,09 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.