Trusted

Nekat Lawan Arus, Kraken Genjot Perekrutan Karyawan Baru dan Terbitkan Dokumen ‘Anti-Woke’ Kontroversial

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kraken dengan optimis berjalan melawan arus di tengah masifnya tren bursa kripto yang memberhentikan para karyawan. Sebaliknya, bursa ini malah gencar membuka 500 lebih program perekrutan.
  • Baru-baru ini, perusahaan juga merilis sebuah dokumen kontroversial berisi budaya perusahaan 'anti-woke' yang cukup menggemparkan publik.
  • Para karyawan yang tidak menyetujui isi dokumen yang berjudul "Kraken Culture Explained" tersebut dipersilakan untuk hengkang dari perusahaan.
  • promo

Meskipun Coinbase, BlockFi, Crypto.com, dan bursa lainnya tengah mengurangi jumlah stafnya. Kraken justru tampil beda dengan membuka lowongan kerja secara masif. Lowongan tersebut untuk mengisi 500 lebih posisi di perusahaan. Program lowongan kerja ini masih terus Kraken buka hingga akhir tahun ini.

Kendati mayoritas para pencari kerja mungkin bersukacita atas berita tersebut, faktanya tidak semua orang senang dengan pengumuman itu. Pasalnya, bersamaan dengan pengumuman tersebut, Kraken juga merilis dokumen budaya perusahaan, yang mana isinya sangat bertentangan dengan standar keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di Silicon Valley secara umum.

Manifesto ‘anti-woke’ itu berjudul “Kraken Culture Explained.” Di dalamnya, tercantum sebuah pernyataan bahwa hanya ada satu misi di perusahaan ini, yaitu untuk mewujudkan “akselerasi adopsi kripto di seluruh dunia.”

CEO Kraken Dukung Keberagaman dalam Perusahaan

Setiap individu di dalamnya wajib mendukung misi utama tersebut. Sehingga, pernyataan itu serta-merta menyiratkan seruan bahwa tidak akan ada ruang bagi aktivitas politik di luar advokasi cryptocurrency.

Dalam dokumen tersebut, Kraken menjelaskan definisi tentang konsep keberagaman dan mengungkapkan, “Kami secara tegas menolak perspektif sempit yang menganggap bahwa deskripsi fisik seseorang yang memang sudah jelas dapat mendefinisikan konsep ‘keberagaman.’ Pandangan Silicon Valley tentang hal itu terlihat sangat dangkal dan hanya menganggap individu sebagai sebuah komoditas. Terlebih lagi, itu juga mencerminankan bahwa mereka sangat tidak peduli terkait isu krusial tersebut. Sedangkan, jika berdasar atas pandangan global, keberagaman sama sekali tidak mempunyai batas. Jadi, kami menjunjung tinggi kesetaraan dalam hal kesempatan tiap individu. Terlepas dari latar belakang yang seseorang miliki.”

CEO Kraken, Jesse Powell, menjelaskan mengapa dia merasa dokumen itu adalah penting.

“Kami memiliki staf yang berasal dari 70+ negara, berinteraksi menggunakan 50+ bahasa di perusahaan. Serta, berkomitmen menciptakan produk yang dapat menjadi solusi bagi semua orang di 190 negara,” tutur Powell.

Pernyataan itu dia uraikan dalam sebuah utas Twitter pada hari Rabu (15/06) lalu.

“Perspektif yang beragam akan dibagi bersama. Itulah definisi KEBERAGAMAN yang sesungguhnya. Pada realitasnya, upaya ini tidak selalu berjalan mulus. Sebab itulah, Anda harus memiliki karakter yang ulet, rendah hati, terbuka, dan sangat toleran terhadap norma yang berbeda,” ujar Powell menambahkan.

Karyawan yang Tidak Sepakat Dipersilakan Angkat Kaki dari Perusahaan

Menurut Powell, terdapat sekitar 20 anggota dari total 3.200 tenaga kerjanya saat ini menganut idealisme yang berseberangan dengan misi perusahaan. Sehingga, perusahaan mempersilakan mereka untuk ‘angkat kaki’ dari Kraken. Selanjutnya, Powell juga mengutarakan bahwa 20 orang tersebut merasa kesal terkait hal seperti kata ganti (pronoun). Lalu, ketentuan siapa saja yang boleh menggunakan n-word, keberagaman dalam hal jenis kelamin setiap individu. Serta, mereka yang merasa “dirugikan” oleh “kata-kata yang mengandung kekerasan.”

Masalah yang sama ini secara langsung terjawab jelas dalam Kraken Culture Explained yang menjelaskan pandangan pribadi Powell, yakni sebagai berikut:

– Kita akan saling percaya satu sama lain

– Setiap orang bertanggung jawab atas perasaannya masing-masing

– Perasaan tersinggung tidak selalu membuat Anda berada di pihak yang benar

– Tersinggung tidak harus selalu membuat Anda “terluka”

– Kata-kata ataupun sikap diam tidak layak untuk dianggap sebagai suatu bentuk “kekerasan”

– Kita perlu mengungkapkan mengapa kita tidak setuju terhadap suatu gagasan tertentu. Serta, menyampaikan penentangan itu secara tenang dengan menyertakan logika, alasan, dan ide yang lebih baik

– Kita tidak patut untuk menyebut perkataan seseorang sebagai sebuah ujaran yang toxic, penuh kebencian, rasis, x-phobic, tidak membantu, dll.

Jesse Powell “Gagal” Redakan “Konflik Internal” Perusahaan?

Pada tanggal 15 Juni, New York Times mengekspos Kraken setelah mewawancarai lima karyawannya yang sama sekali tidak terpengaruh oleh sikap perusahaan.

Sebelum publikasi, Powell mencapnya sebagai sebuah “hit piece,” dan berusaha untuk mendahului perilisan berita tersebut. Dalam artikel itu, percakapan seputar pekerjaan telah bocor dari saluran Slack internal perusahaannya.

Dalam sebuah percakapan, beberapa karyawan Kraken membahas sebuah video. Rekaman itu menampilkan dua orang perempuan muda yang sedang ditanyai apakah mereka lebih memilih mempunyai uang US$100 atau Bitcoin. Kedua wanita itu dengan kompak memilih US$100, walau sudah diberitahu bahwa satu Bitcoin nilainya jauh lebih besar dibandingkan jumlah uang yang ditawarkan.

Menurut NYT, karyawan yang membagikan video tersebut menambahkan, “Tapi beginilah cara kerja otak perempuan”.

Laporan tersebut menuding pula bahwa hal itu memicu perdebatan sengit di lingkungan perusahaan. Sebelum akhirnya Powell ikut campur dan mengatakan, “Kebanyakan perempuan Amerika memang sudah tercuci otaknya di zaman modern ini.”

Sayangnya, intervensi CEO tersebut dinilai publik telah gagal menenangkan karyawannya sendiri.

Powell juga disebut-sebut telah menjadi pemicu dari mencuatnya sejumlah kontroversi lain. Termasuk, ketika ia menepis segala macam usulan agar karyawannya mendapat izin untuk “menyesuaikan” pronoun mereka. Sehingga, Powell pun pada akhirnya menyatakan bahwa karyawan yang tidak menyukai pandangannya dipersilakan mengikuti program jet ski Kraken. Kemudian, mengumpulkan gajinya selama empat bulan dan segera hengkang dari perusahaan.

Powell juga mengatakan, “Kami ingin membuat ini terasa seperti Anda sedang menaiki jet ski dan dengan bahagia menuju petualangan Anda berikutnya!”

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-01.jpg
Robert D Knight
Robert D Knight adalah seorang jurnalis dan copywriter yang memiliki spesialisasi di kripto selama lebih dari 4 tahun. Ia memiliki latar belakang pengalaman yang beragam, meliputi freelancing, in-project contract, pekerjaan agensi, dan PR, memberikannya pandangan yang holistik tentang industri blockchain.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori