Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada hari Kamis (19/1) menuduh Nexo gagal mendaftarkan penawaran dan penjualan produk ‘pinjaman aset kripto ritel’ mereka, yaitu Earn Interest Product (EIP). Crypto lending platform ini setuju membayar denda US$45 juta dan menghentikan penawaran produk mereka.
Berdasarkan rinciannya, Nexo membayar denda US$22,5 juta serta menghentikan penawaran dan penjualan EIP yang tidak terdaftar kepada investor AS. Dalam tindakan paralel, Nexo turut setuju untuk membayar denda tambahan sebesar US$22,5 juta untuk menyelesaikan biaya serupa dengan otoritas pengatur negara bagian.
Tanpa mengakui atau menyangkal temuan SEC, perusahaan menyetujui perintah penghentian yang melarangnya melanggar ketentuan sesuai dengan UU yang dimaksud, yaitu Securities Act.
Kabar ini merupakan perkembangan terbaru dari serangkaian sentimen negatif yang menimpa Nexo. Pada 12 Januari lalu, kantor mereka di Sofia, Bulgaria digerebek oleh kepolisian setempat sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pencucian uang dan kejahatan pajak.
Pihak berwenang sedang menyelidiki crypto lending platform yang memiliki markas pusat di London, Inggris, itu atas dugaan pencucian uang, kejahatan pajak, dan pelanggaran yang melibatkan kegiatan perbankan tanpa izin. Penyelidikan sejauh ini terbatas di yurisdiksi Bulgaria.
Selain itu, Nexo pun dikabarkan menggugat regulator Kepulauan Cayman karena menolak permohonan lisensi penyedia layanan aset virtual (VASP) mereka. Nexo berharap keputusan tersebut dibatalkan.
Berdasarkan data CoinGecko, harga native token NEXO naik sekitar 0,4% dalam 1 jam terakhir; naik sekitar 14,6% dalam 24 jam terakhir; dan naik sekitar 14,1% dalam 7 hari terakhir.
Alasan SEC Denda Nexo
Menurut SEC, Nexo pada sekitar Juni 2020 mulai menawarkan dan menjual produk EIP di AS. EIP memungkinkan investor AS untuk menawarkan aset kripto mereka ke Nexo dengan imbalan janji dari perusahaan untuk membayarkan bunga.
Nexo disebut memasarkan EIP sebagai sarana bagi investor untuk mendapatkan bunga atas aset kripto mereka. Mereka lantas menggunakan kemampuannya untuk menggunakan aset kripto investor itu dengan berbagai cara, demi menghasilkan pendapatan bagi bisnisnya sendiri dan untuk mendanai pembayaran bunga kepada investor EIP.
Dalam perkembangannya, SEC menemukan bahwa produk EIP adalah sekuritas (efek). Penawaran dan penjualan EIP tidak memenuhi syarat untuk dikecualikan dari pendaftaran ke SEC. Maka dari itu, Nexo diharuskan mendaftarkan penawaran dan penjualan EIP ke SEC, yang pada kenyataannya gagal dilakukan oleh perusahaan.
Setelah BlockFi setuju untuk membayar denda sekitar US$100 juta pada Februari 2022, Nexo secara sukarela berhenti menawarkan EIP kepada investor baru AS dan berhenti membayar bunga atas dana baru yang ditambahkan ke akun EIP investor AS yang ada.
Selanjutnya, perintah tersebut menyatakan bahwa Nexo mengumumkan pada Desember 2022 bahwa mereka menghentikan produk EIP di negara bagian tertentu dan menghentikan secara bertahap semua produk dan layanan mereka di AS, termasuk secara permanen berhenti menawarkan EIP kepada semua investor AS.
Menurut SEC, Crypto Lending adalah Produk Sekuritas
Terkait hal ini, Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan bahwa pihaknya menuduh Nexo gagal mendaftarkan produk pinjaman kripto ritel mereka sebelum menawarkannya kepada publik. Pasalnya, pihak Gary Gensler menilai Nexo perlu melewati persyaratan pengungkapan hal penting yang dirancang untuk melindungi investor.
“Kepatuhan terhadap kebijakan publik kami yang telah teruji waktu bukanlah sebuah pilihan. Jika perusahaan kripto tidak mematuhinya, kami akan terus mengikuti fakta dan hukum, serta meminta pertanggungjawaban mereka. Dalam hal ini, di antara tindakan lainnya, Nexo menghentikan produk pinjaman yang tidak terdaftar untuk semua investor AS,” ungkap Gary Gensler.
Selain itu, Direktur Divisi Penegakan SEC, Gurbir S. Grewal, menegaskan bahwa aset kripto tidak dikecualikan dari undang-undang (UU) sekuritas (efek) AS.
“Jika Anda menawarkan atau menjual produk yang merupakan sekuritas berdasarkan UU dan preseden hukum yang mapan, maka apa pun sebutan Anda untuk produk tersebut, Anda tunduk pada UU tersebut dan kami mengharapkan kepatuhan,” jelas Direktur Divisi Penegakan SEC itu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.