Lihat lebih banyak

Berniat Lakukan Akuisisi, Nexo Justru Ribut dengan Manajemen Vauld

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Vauld menolak proposal akuisisi final dari Nexo, karena kekhawatiran akan kesehatan keuangan crypto lending platform itu dan masalah lainnya.
  • Nexo masih gigih menegaskan bahwa proposal terakhirnya mewakili tawaran terbaik bagi kreditur Vauld.
  • Bila kesepakatan dengan Nexo dibatalkan, sesuai dengan perjanjian, Vauld harus membayar ganti rugi senilai US$20 juta.
  • promo

Vauld, crypto trading & lending platform, menolak proposal akuisisi final dari Nexo karena kekhawatiran tentang kesehatan keuangan crypto lending platform itu dan masalah lainnya. Sementara itu, pihak Nexo mengatakan bahwa CEO Vauld tidak memikirkan kepentingan terbaik bagi kreditur Nexo.

Co-founder dan CEO Vauld, Darshan Bathija, pada hari Rabu (4/1) mengatakan bahwa, “Kami telah mempertimbangkan ketentuan proposal final Nexo dan berkonsultasi lebih lanjut dengan Komite Kreditur Vauld (COC). Dengan suara bulat, kami tidak menerima proposal Nexo sebagaimana adanya.”

Adapun Nexo mempresentasikan proposal tersebut kepada kreditur Vauld pada 26 Desember 2022 dalam sebuah surat terbuka. Surat itu muncul pada hari yang sama ketika CEO Vauld mengatakan dalam email kepada kreditur Vauld bahwa potensi kesepakatan Nexo telah dibatalkan.

Namun, pihak Nexo mengatakan bahwa mereka belum menyerah dalam usahanya untuk membuat kesepakatan yang mencakup melakukan akuisisi terhadap Vauld. Meski begitu, Vauld menolak tawaran Nexo karena tidak mengandung perubahan signifikan dari proposal sebelumnya.

Masa Depan Nexo Dipertanyakan

Pengadilan Tinggi Singapura Berikan Vauld Moratorium Selama 3 Bulan

Pihak Vauld mencoba mencari jawaban dari Nexo atas dua masalah utama. Pertama, tentang kekhawatiran bagaimana Nexo akan menangani klaim dari kreditur Vauld yang berbasis di Amerika Serikat (AS), sementara mereka baru-baru ini mengumumkan rencana untuk keluar dari market AS. Kedua, terkait apakah kondisi keuangan Nexo sehat atau justru sebaliknya.

“Secara keseluruhan, Anda telah gagal menanggapi secara memadai permintaan berulang kami (yang menggemakan permintaan dari COC) untuk due diligence atau uji tuntas komprehensif termasuk penilaian solvabilitas Nexo, atau untuk menguraikan tindakan apa yang mungkin dapat disetujui untuk memberikan kreditur Vauld tingkat jaminan yang lebih besar jika terjadi kebangkrutan dari Nexo,” tulis Darshan Bathija.

Seorang kreditur Vauld mengatakan bahwa pihaknya menginginkan jaminan kuat bahwa Nexo mampu membayar sehingga tidak terseret dalam krisis kebangkrutan lainnya. Hal ini dinyatakan karena terlalu banyak ketidakpastian bagi kreditur AS di Nexo, yang merupakan 45% dari total aset yang dikelola (AUM) Vauld.

Sehingga, mereka takut bila tidak ada perlindungan jika Nexo bangkrut. Selain itu, Nexo juga masih belum memberi model keuangan mereka sehingga kreditur Vauld memiliki estimasi bila ada lubang di neraca yang masuk akal.

Vauld memberi deadline bagi Nexo hingga hari Jumat (6/1) ini untuk menanggapi kekhawatiran yang ada.

Nexo Beri Serangan Balasan kepada Vauld

Pasar Masih Lesu, Nexo Siapkan US$50 Juta untuk Buyback Token

Setelah muncul pernyataan ini, pihak Nexo pada hari Kamis (5/1) akhirnya memberikan tanggapan.

Mereka mengatakan bahwa pihak yang dipimpin CEO Vauld, “Sekarang bahkan tidak berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk mendorong secara agresif kesepakatan yang dipertanyakan dengan pengelola dana terafiliasi yang tidak jelas. [Mereka sepertinya lupa] mengingat bagaimana mereka mengoperasikan Vauld sejauh ini. Hal ini pasti akan mengakibatkan kerugian total dari aset kecil apa pun yang masih tersisa di neraca Vauld melalui spekulasi dan biaya manajemen yang besar.”

Adapun pernyataan ini merujuk dari aksi Vauld yang telah merencanakan untuk mengejar sebuah opsi manajemen dana dalam rangka restrukturisasi, mengingat mereka tidak tertarik pada potensi kesepakatan dengan Nexo. Kabarnya, Vauld telah mengidentifikasi 6 kandidat potensial.

Pihak Nexo menuduh bahwa pesaingnya dalam mendapatkan Vauld adalah dengan manajer dana yang tidak dikenal, tanpa rekam jejak, hingga tidak ada kinerja masa lalu untuk ditunjukkan, tetapi menawarkan janji-janji return tahunan selangit yang tidak terbukti, terlepas dari kondisi market.

“Karena proposal itu tidak masuk akal, sejumlah orang berpendapat bahwa mereka [mungkin diarahkan pada CEO Vauld dan pihak lainnya] yang memilih tawaran ini, harus menjadi bagian dari kesepakatan rahasia yang menguntungkan manajemen sebelumnya bersama dengan beberapa pelanggan whale terpilih,” jelas pihak Nexo.

Nexo masih gigih menegaskan bahwa proposal terakhirnya mewakili tawaran terbaik bagi kreditur Vauld.

“Proposal akhir Nexo adalah jalan terbaik ke depan dan merupakan satu-satunya jalan ke depan. Kami tidak menutup-nutupi situasi, [justru] manajemen Vauld di bawah Darshan Bathija yang telah menghancurkan. Tim Nexo telah menyusun rencana yang akan menciptakan nilai maksimum bagi kreditur Vauld, dan itu adalah rencana yang kami ketahui dan telah terbukti dapat kami jalankan,” ungkap pihak Nexo.

Vauld dan Nexo telah berdiskusi untuk kesepakatan potensial termasuk akuisisi sejak Juli 2022, ketika Vauld menghentikan penarikan bagi para pelanggan setelah menghadapi krisis likuiditas parah. Adapun Vauld berutang lebih dari US$400 juta kepada para kreditur. Bila kesepakatan dengan Nexo dibatalkan, sesuai dengan perjanjian, Vauld harus membayar ganti rugi senilai US$20 juta.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori