Lihat lebih banyak

NFT Belum Mati, Mereka Akan Bertransformasi sebagai Hak Cipta Digital

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

NFT masih belum mati. Lantas, apa yang membuat NFT menjadi pusat perhatian— hype (antusiasme), namun terancam pula menjadi penyebab yang dapat mendorongnya ke jurang ketidakjelasan? Tanya Dani Chear, CEO di Virtual Pangea.

Istilah, ‘NFT’non-fungible tokentelah menjadi perbincangan hangat masyarakat dunia. Terutama pada tahun lalu, sampai-sampai Kamus Collins menyatakannya sebagai ‘word of the year.’ Beberapa orang mengatakan NFT adalah tren teknologi yang hanya numpang lewat sebentar, digunakan untuk pencucian uang dan scam. Sementara, yang lainnya mengatakan bahwa ini adalah sebuah ledakan positif dan memiliki potensi yang tidak terbatas. Seperti halnya teknologi baru, pasar NFT memang terbilang belum cukup matang. Namun, saya percaya bahwa NFT sebagai kelas aset digital baru akan selamanya mentransformasi hak properti digital kita.

Apa yang Membuat Aset Digital Bernilai?

Bayangkan internet sebagai versi Wild West dari kepemilikan. Aset digital dengan mudah disalin dan didistribusikan kembali di seluruh web, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengidentifikasi satu pemilik sebenarnya, dan nilainya turun menjadi nol sesaat setelah mereka online. Ambil gambar meme sebagai contoh. Kamu tidak akan pernah berpikir tentang siapa yang pertama kali membuat gambar meme tersebut, atau meme mana yang pertama kali dibuatada begitu banyak salinan yang tidak dapat dibedakan dari aslinya. Di sinilah NFT datang sebagai solusi, berperan sebagai tokoh sheriff dari “lawless land” ini.

Non-fungible token menetapkan sertifikat kepemilikan aset digital di posisi plagiarisme yang tidak terbatas, seperti internet. Karena dicetak di blockchain – buku besar (ledger) terdesentralisasikamu dapat melihatnya, tetapi tidak dapat mengubahnya. “Sertifikat blockchain” ini memastikan kelangkaan, keaslian, dan kepemilikan barang digital tetap terjamin.

Banyak orang percaya bahwa kelangkaan mampu menciptakan nilai suatu NFT. Faktanya memang demikian, tetapi mengandalkan aspek kelangkaan saja pastinya tidak cukup.

Kenyataannya, nilai NFT tidak dapat ditentukan oleh parameter tunggal, melainkan campuran dari beberapa elemen lainnya.

Di antaranya:

  • Utilitas atau kemudahan dalam menggunakan NFT
  • Tujuan apa yang ditawarkannya
  • Reputasi, atau nilai yang dikaitkan dengan penulis atau sumber berdasarkan popularitas atau kemasyhurannya
  • Likuiditas atau kemudahan dalam membeli dan menjual NFT.

Saat ini, pasar terlihat sedang jenuh dengan NFT yang tidak memiliki elemen kunci dari formula ini, yaitu utilitas.

Pertumbuhan NFT yang Eksplosif

Pada tahun lalu, kita telah melihat NFT bertransformasi dari mode teknologi asing yang diabaikan oleh para skeptis menjadi ladang cuan. Industri NFT berhasil menghasilkan $10,7 miliar dalam penjualannya selama satu kuartal. Pada bulan Maret 2021, rumah lelang Christie di New York City berhasil menjual karya seni yang disebut “Everydays: The First 5000 Days” seharga US$69 juta. Apa yang membuat penjualan ini layak diberitakan bukanlah jumlah uangnya (yang sangat besar tentunya), tetapi fakta bahwa karya digital itu dijual sebagai NFT. Fenomena ini berarti bahwa seseorang rela menghabiskan hampir US$70 juta untuk sebuah gambar di internet. Dan dari sanalah awal mula meledaknya popularitas pasar NFT!

Jual beli NFT dengan harga yang sangat mahal oleh selebriti terkenal seperti superstar NBA Stephen Curry, rapper Snoop Dogg, dan penyanyi Grimes, adalah segala hal terkait NFT yang baru-baru ini sering kita temui di media. Pendiri Twitter memasang tweet bertanda tangan untuk dijual sebagai NFT, Elon Musk ditawari US$1 juta untuk lagu NFT-nya, NBA Top Shot menjual sejarah NBA senilai US$500 juta, hingga Formula 1 yang menjual komponen mobil koleksi digital.

nfts are not dead

Utilitas NFT yang Hampir Tidak Disadari

Hal yang membuat NFT menjadi pusat perhatian bisa menjadi ancaman dan dapat mendorongnya ke jurang ketidakjelasan: hype (antusiasme).

Reputasi dan kelangkaan tampaknya menjadi elemen yang membuat NFT semakin menarik saat ini. Namun, kurangnya utilitas dari NFT ini membuat mereka dihantam reputasi buruk – sebagian penentang dan kritikus dengan cepat mengungkapkan kurangnya nilai pasar nyata yang NFT miliki. Mereka bahkan menjulukinya sebagai “kartu bisbol digital untuk orang kaya.”

Namun, sebagai teknologi baru, kreator dan pemilik, setelah melalui beberapa kali percobaan dan kegagalan, menerapkan metode baru untuk meningkatkan utilitas NFT. Penting untuk mengingatkan semua orang bahwa penggunaan NFT lebih dari sekadar seni. Meskipun mereka mendapatkan popularitas mereka melalui seni digital dan mungkin memiliki nilai koleksi, ada pasar besar yang tidak terduga eksistensinya, dalam mana NFT dapat “melakukan” sesuatu—atau membiarkan pemiliknya melakukan sesuatu terhadap NFT. Industri game adalah salah satu pasar yang mana NFT pertama kali didorong oleh utilitas (utility-driven).

NFT Belum Mati: Game

Sebagai barang digital, game adalah produk sempurna yang mana NFT dapat digunakan secara maksimal. Hal ini mampu menciptakan nilai aktual bagi seluruh ekosistem. Para pemain akan mendapatkan keuntungan dari memiliki aset berharga yang dapat mereka jual ke pemain lain. Penerbit game dapat membuat lebih banyak lagi aset untuk game mereka dan juga memprogram smart contract yang ditautkan ke NFT. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan komisi kecil pada pembelian di masa mendatang.

NFT dapat digunakan sebagai kartu keanggotaan atau tiket untuk sebuah acara. Dengannya, individu bisa mendapatkan akses ke merchandise eksklusif dan menerima diskon khusus—serta berfungsi sebagai kunci akses ke berbagai ruang online tempat pemegang NFT dapat berinteraksi satu sama lain.

Aspek ini barulah permulaan bagi industri NFT dari perjalanan panjang yang revolusioner. Misalnya saja, metaverse yang dirancang untuk menggunakan NFT sebagai fondasi dari keseluruhan ide. Aksi ini adalah sesuatu yang dilakukan banyak proyek saat ini. Pengguna dapat membeli lahan virtual yang berwujud NFT menggunakan cryptocurrency di beberapa dunia VR 3D, dan tanah atau avatar yang dihasilkan pengguna, serta tidak dapat diduplikasi.

nfts are not dead

NFT Belum Mati: Contoh yang Sudah Terbukti

Berikut contohnya. Cryptic Pixel adalah studio game kami. Melalui studio itu, kami meluncurkan koleksi Hogeman Club yang tersedia di OpenSea, dan memiliki 760 NFT kerajinan tangan edisi terbatas yang unik. NFT ini juga berfungsi sebagai kunci game untuk game 2D 8-Bit Hogeman kami. Dengan memiliki salah satu dari NFT ini, berarti anggota klub mendapatkan akses ke edisi Speedrun Tournament-Tesla kami—acara eksklusif spesial untuk klub.

Memainkan game Hogeman memberi peserta kesempatan untuk memenangkan hadiah terbesar dalam sejarah game indie—Tesla Model 3 baru atau yang setara dalam bentuk ETH, yang nilainya mencapai US$55.000. Ini adalah hal yang luar biasa dan kami senang menjadi tuan rumah Battle Royale, dengan 10 pemain teratas menyelesaikan Turnamen pada 23 April dalam acara langsung.

Anggota klub juga mendapatkan undangan eksklusif ke turnamen gameairdrop gratis, hadiah, acara penjualan privat (private sale), dan banyak lagi.

Virtual Pangea mengembangkan alat yang disebut YourNFTs, yang berfungsi sebagai galeri tempat kamu bisa melihat semua NFT milikmu di satu tempat dan mengetahui setiap peluncuran NFT yang mencurigakan. Mengapa mencurigakan? Itu karena NFT tersebut dapat menguras dompetmu jika berinteraksi dengan dompet yang kamu gunakan.

Fenomena ini menunjukkan hal apa yang dapat dilakukan dengan utilitas NFT. Kami baru saja memulainya, tetapi untuk ringkasan sederhananya—utilitas Hogeman Club NFT berpotensi besar untuk menembus batas dan melampauinya: seperti yang telah disebutkan, NFT ini dapat menjadi kunci klub yang memungkinkan anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam acara klub privat (mis. penjualan privat Virtual Pangea Token). Itu juga dapat bertindak sebagai kunci turnamen game, yang memungkinkan akses langsung ke turnamen saat ini dan turnamen mendatang yang akan kami selenggarakan untuk komunitas kami.

NFT Belum Mati: Penutup

Utilitas NFT sebenarnya telah berada di depan mata kita. Ini hanyalah masalah waktu dan penerimaan sampai NFT akhirnya mampu mentransformasi segala bidang kehidupan kita. NFT berpotensi mengubah cara kita berbisnis, bermain, berkreasi, dan terhubung secara online.

Tentang Penulis

Dani Chear adalah co-founder dan Direktur Proyek di Virtual Pangea. Dia bekerja pada pengembangan strategis dan membangun tim spesialis untuk menjadikan perusahaan sebuah pengalaman Metaverse yang unik.

Punya pendapat yang ingin kamu sampaikan terkait NFT Belum Mati? Sampaikan kepada kami atau bergabunglah dalam diskusi di saluran Telegram kami. Kamu juga bisa tetap terhubung dengan kami di Tik TokFacebook, atau Twitter.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Disponsori
Disponsori